Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Industri Perhotelan Lokomotif Perekonomian Pariwisata

JAYAPURA-Program Ngopi Bareng Redaksi Cenderawasih Pos kali ini mengundang ketua dan pengurus Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD PHRI) Papua, serta perwakilan dari anggota PHRI.

Hadir sebagai narasumber yaitu Ketua BPD PHRI Papua, Syahrir Hasan SE, Sekretaris PHRI Papua Sekretaris PHRI Papua, Dr. Saling SE., MM, General Manager Fox Hotel Jayapura, Joanne Fransisca Wullur dan Cluster GM Horison Jayapura dan Horison Kotaraja Papua, Eddy Soenarno Soerjaningrat, SE, CHA.

Dimana kali ini Redaksi Cenderawasih Pos membahas peran perhotelan dalam perekonomian Papua dan juga bagaimana peran perhotelan dalam pariwisata yang ada di Papua.

“Kami ada 17 Hotel yang bergabung dalam PHRI dan kita berharap Papua ini menjadi provinsi wisata. Kami PHRI adalah organisasi yang bergerak dibidang akomodasi dan jasa boga. Untuk di Papua sudah ada kepengurusan PHRI dan yang aktif itu seperti Merauke, Mimika dan Biak,” ungkap Ketua BPD PHRI Papua, Syahrir Hasan, SE., mengawali perbincangan.

Menurut Syahrir Hasan, perhotelan di Papua bukan hanya mengelola perhotelan saja namun juga mengelola sumber daya manusia. Untuk itu, diharapkan semua hotel yang ada di Papua terutama di Kota Jayapura bagaimana memberdayakan anak asli Papua sehingga yang bekerja adalah 70 persen anak asli Papua.

“Harapan kami general manager yang ada saat ini tidak hanya mengelola hotel, tetapi bagaimana menciptakan SDM anak Papua yang hebat-hebat dan saat ini ada yang sedang kita bina dan harapan saya tiga sampai lima tahun ke depan ada GM hotel besar anak Papua lewat pengkaderan sekarang ini dan sudah mengalami kemajuan,” tegasnya.

Menurutnya, dengan maju dan tumbuhnya perhotelan maka perekonomian daerah juga dapat dipastikan tumbuh. Sebab industri perhotelan bersinergi dengan berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, perikanan, jasa rental mobil, objek wisata baik yang dikelola pemerintah maupun masyarakat. Sehingga dengan majunya hotel dipastikan mendorong sektor lainnya.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Pemprov Ingatkan Pedagang Tidak Timbun Bapok

Kedepan PHRI Papua juga berencana mendirikan kampung wisata seperti di Kampung Kayu Pulo dan Sentani. Namun  Syahrir mengakui bahwa ini bukan pekerjaan yang mudah, karena mendirikan ini harus bekerja sama dengan masyarakat setempat.

“Intinya bagaimana ekonomi tumbuh di kampung tersebut dengan mengembangkan objek wisatannya dan wisata ini adalah idustri yang tidak pernah habis dan ini perlu SDM yang mempuni,”tegasnya.

Dirinya mengharapkan ke depan pemerintah dan juga perbankan melalui CSR-nya dapat mengembangkan  UMKM yang ada di Papua terutama peternakan dan perkebunan.

Ia juga berharap ke depan dengan adanya venue-venue yang bertaraf internasional dapat dipergunakan dan juga bidang wisata dapat dikembangkan dengan selalu ada ivent di Papua.

“Tantangannya bila selama ini dikatakan Papua paling jauh, bagaimana kita dapat merubah menjadi Papua paling dekat,” ujarnya.

Dengan adanya event olahraga nasional yaitu PON XX dan Peparnas di Provinsi Papua, diakuinya sangat membantu industri perhotelan di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun.

Setiap hotel sendiri memiliki target-target yang harus dicapai dan diharapkan adanya dari pemerintah melalui pengembangan wisata. Untuk mengembangkan Pariwata Papua menurutnya bagaimana penerbangan harus dibuka selama 24 jam sama seperti daerah lain.

“Bagaimana industri perhotelan di Papua ini harus dikembangkan yakni salah satunya dengan pengembangan wisata-wisata yang ada di Papua ini,”tambahnya.

Sekretaris PHRI Papua Sekretaris PHRI Papua Dr. Saling SE., MM  mengatakan program PHRI melalui manager hotel melaksanakan in house training sehingga dengan sendirinya ada pengembangan SDM kepada anak-anak asli Papua.

Baca Juga :  Pertumbuhan Investor Pasar Modal Meningkat

General Manager Fox Hotel Jayapura, Joanne Fransisca Wullur menambahkan untuk hotel yang dipimpinnya selalu memprioritaskan anak-anak yang bekerja adalah anak asli Papua. “Kita lebih mengutamakan anak asli Papua namun tetap dengan standar dari masing-masing. Kita memprioritaskan juga yang dekat dengan hotel. Ini karena jika saat kerja mereka dekat dengan tempat kerja karena ini juga pengaruh disaat-saat dibutuhkan,”tambahnya.

Sementara itu, Cluster GM Horison Jayapura dan Horison Kotaraja Papua Eddy Soenarno Soerjaningrat, SE, CHA menambahkan untuk hotel yang dipimpinnya sendiri diwajibkan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda asli Papua.

Oleh sebab itu pihaknya telah menandatangai kerja sama dengan SMK yang ada di Jayapura untuk mengutamakan pekerja yang lulus dari jurusan perhotelan.

Selain itu pihaknya mengutamakan juga untuk setiap SMK melakukan training di hotel Horison, sehingga apabila ada  kekurangan saat disekolah dapat dievaluasi dan dilakukan perbaikan dan jika telah bagus maka akan menjadi karyawan oleh pihaknya.

“Kami memberikan kesempatan adik-adik ini untuk mendapatkan pengalaman bekerja di hotel yang merupakan pekerjaan yang dinamis dan berkembang terus. Saya sudah tiga puluh tahun bekerja di perhotelan dan saya mencintainya,”katanya.

Pihaknya mengaku memiliki komitmen dan tanggung jawab moral untuk membantu dan mengembangkan SDM anak-anak asli Papua.

Untuk lebih mengetahui apa saja yang diperbincangan dalam Ngopi Bareng Redaksi bersama BPD PHRI Provinsi Papua, pembaca Harian Cenderawasih Pos bisa menyaksikan tayangannya di Cepos TV di kanal YouTube. (gin/nat)

JAYAPURA-Program Ngopi Bareng Redaksi Cenderawasih Pos kali ini mengundang ketua dan pengurus Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD PHRI) Papua, serta perwakilan dari anggota PHRI.

Hadir sebagai narasumber yaitu Ketua BPD PHRI Papua, Syahrir Hasan SE, Sekretaris PHRI Papua Sekretaris PHRI Papua, Dr. Saling SE., MM, General Manager Fox Hotel Jayapura, Joanne Fransisca Wullur dan Cluster GM Horison Jayapura dan Horison Kotaraja Papua, Eddy Soenarno Soerjaningrat, SE, CHA.

Dimana kali ini Redaksi Cenderawasih Pos membahas peran perhotelan dalam perekonomian Papua dan juga bagaimana peran perhotelan dalam pariwisata yang ada di Papua.

“Kami ada 17 Hotel yang bergabung dalam PHRI dan kita berharap Papua ini menjadi provinsi wisata. Kami PHRI adalah organisasi yang bergerak dibidang akomodasi dan jasa boga. Untuk di Papua sudah ada kepengurusan PHRI dan yang aktif itu seperti Merauke, Mimika dan Biak,” ungkap Ketua BPD PHRI Papua, Syahrir Hasan, SE., mengawali perbincangan.

Menurut Syahrir Hasan, perhotelan di Papua bukan hanya mengelola perhotelan saja namun juga mengelola sumber daya manusia. Untuk itu, diharapkan semua hotel yang ada di Papua terutama di Kota Jayapura bagaimana memberdayakan anak asli Papua sehingga yang bekerja adalah 70 persen anak asli Papua.

“Harapan kami general manager yang ada saat ini tidak hanya mengelola hotel, tetapi bagaimana menciptakan SDM anak Papua yang hebat-hebat dan saat ini ada yang sedang kita bina dan harapan saya tiga sampai lima tahun ke depan ada GM hotel besar anak Papua lewat pengkaderan sekarang ini dan sudah mengalami kemajuan,” tegasnya.

Menurutnya, dengan maju dan tumbuhnya perhotelan maka perekonomian daerah juga dapat dipastikan tumbuh. Sebab industri perhotelan bersinergi dengan berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, perikanan, jasa rental mobil, objek wisata baik yang dikelola pemerintah maupun masyarakat. Sehingga dengan majunya hotel dipastikan mendorong sektor lainnya.

Baca Juga :  Waspada “Musim” Kebakaran

Kedepan PHRI Papua juga berencana mendirikan kampung wisata seperti di Kampung Kayu Pulo dan Sentani. Namun  Syahrir mengakui bahwa ini bukan pekerjaan yang mudah, karena mendirikan ini harus bekerja sama dengan masyarakat setempat.

“Intinya bagaimana ekonomi tumbuh di kampung tersebut dengan mengembangkan objek wisatannya dan wisata ini adalah idustri yang tidak pernah habis dan ini perlu SDM yang mempuni,”tegasnya.

Dirinya mengharapkan ke depan pemerintah dan juga perbankan melalui CSR-nya dapat mengembangkan  UMKM yang ada di Papua terutama peternakan dan perkebunan.

Ia juga berharap ke depan dengan adanya venue-venue yang bertaraf internasional dapat dipergunakan dan juga bidang wisata dapat dikembangkan dengan selalu ada ivent di Papua.

“Tantangannya bila selama ini dikatakan Papua paling jauh, bagaimana kita dapat merubah menjadi Papua paling dekat,” ujarnya.

Dengan adanya event olahraga nasional yaitu PON XX dan Peparnas di Provinsi Papua, diakuinya sangat membantu industri perhotelan di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun.

Setiap hotel sendiri memiliki target-target yang harus dicapai dan diharapkan adanya dari pemerintah melalui pengembangan wisata. Untuk mengembangkan Pariwata Papua menurutnya bagaimana penerbangan harus dibuka selama 24 jam sama seperti daerah lain.

“Bagaimana industri perhotelan di Papua ini harus dikembangkan yakni salah satunya dengan pengembangan wisata-wisata yang ada di Papua ini,”tambahnya.

Sekretaris PHRI Papua Sekretaris PHRI Papua Dr. Saling SE., MM  mengatakan program PHRI melalui manager hotel melaksanakan in house training sehingga dengan sendirinya ada pengembangan SDM kepada anak-anak asli Papua.

Baca Juga :  PH Tujuh Tapol Keberatan dengan Dakwaan JPU

General Manager Fox Hotel Jayapura, Joanne Fransisca Wullur menambahkan untuk hotel yang dipimpinnya selalu memprioritaskan anak-anak yang bekerja adalah anak asli Papua. “Kita lebih mengutamakan anak asli Papua namun tetap dengan standar dari masing-masing. Kita memprioritaskan juga yang dekat dengan hotel. Ini karena jika saat kerja mereka dekat dengan tempat kerja karena ini juga pengaruh disaat-saat dibutuhkan,”tambahnya.

Sementara itu, Cluster GM Horison Jayapura dan Horison Kotaraja Papua Eddy Soenarno Soerjaningrat, SE, CHA menambahkan untuk hotel yang dipimpinnya sendiri diwajibkan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda asli Papua.

Oleh sebab itu pihaknya telah menandatangai kerja sama dengan SMK yang ada di Jayapura untuk mengutamakan pekerja yang lulus dari jurusan perhotelan.

Selain itu pihaknya mengutamakan juga untuk setiap SMK melakukan training di hotel Horison, sehingga apabila ada  kekurangan saat disekolah dapat dievaluasi dan dilakukan perbaikan dan jika telah bagus maka akan menjadi karyawan oleh pihaknya.

“Kami memberikan kesempatan adik-adik ini untuk mendapatkan pengalaman bekerja di hotel yang merupakan pekerjaan yang dinamis dan berkembang terus. Saya sudah tiga puluh tahun bekerja di perhotelan dan saya mencintainya,”katanya.

Pihaknya mengaku memiliki komitmen dan tanggung jawab moral untuk membantu dan mengembangkan SDM anak-anak asli Papua.

Untuk lebih mengetahui apa saja yang diperbincangan dalam Ngopi Bareng Redaksi bersama BPD PHRI Provinsi Papua, pembaca Harian Cenderawasih Pos bisa menyaksikan tayangannya di Cepos TV di kanal YouTube. (gin/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya