Dijelaskannya hal itu dipengaruhi fenomena Madden-Julian Oscillation (MGO). Fenomena ini sedang aktif selama sepekan ke depan.
Dari pengamatan BMKG gelombang atmosfer, MJO terpantau aktif di Fase 5, kemudian ditambah dengan status La Nina Lemah dan Gelombang Outgoing Longwave Radiation (OLR) bernilai negatif.
Kondisi Ini menunjukkan adanya banyak awan konvektif yang dapat menyebabkan peningkatan intensitas hujan dan kondisi cuaca yang lebih tidak stabil di wilayah tersebut.
“Waspada potensi gelombang tinggi mencapai 1,25 – 2,5 meter di Samudra Pasifik utara Biak dan Samudra Pasifik utara Jayapura dan angin kencang dengan kecepatan 20-25 knot berpotensi terjadi di Samudra Pasifik utara Biak,” ungkapnya.
Lanjut Heri, Angin kencang dengan kecepatan 20 knot juga berpotensi terjadi di perairan timur Biak, perairan Jayapura Sarmi, dan Samudra Pasifik utara Jayapura.
Karena itu BMKG mengimbau kepada masyarakat pengguna transportasi laut, Nelayan dan pelaku kegiatan di wilayah tersebut untuk tetap waspada. “Para nelayan kita diimbau mewaspadai kecepatan angin lebih dari 20-25 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 – 2,5 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan tersebut dan tinggi gelombang,” pungkasnya. (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos