Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Situasi Dogiyai Berangsur Kondusif

Pemalangan Jalan Antar Distrik dan Kabupaten Dibuka

JAYAPURA – Pelan namun pasti, hasil konsolidasi yang dilakukan aparat keamanan bersama Forkopimda untuk penanganan kericuhan di Kabupaten Dogiyai selama kurang lebih 3 hari berdampak positif.

Pemalangan yang sebelumnya dilakukan kelompok masyarakat termasuk situasi tegang kini berangsur pulih. Pihak kepolisian gabungan juga masih melakukan patroli untuk memastikan bahwa kondisi daerah kondusif.

Patroli sebelumnya dilakukan melewati pertigaan jembatan Kalituka, Kompleks Pasar Ikebo, Pos II Pertigaan Kamuu Selatan, Kampung Mauwa, Kampung Ekemanida, Kantor DPRD, Kali Kasuari, dan kembali ke Mapolres.

Kabag Ops Polres Dogiyai, AKP Wahda menyampaikan bahwa kehadiran personel gabungan bertujuan meminimalisir gangguan keamanan yang mungkin terjadi. Dan ia menyatakan bahwa situasi berangsur pulih. Pemalangan jalan di Dogiyai pasca kerusuhan juga sudah dibuka Berkat hasil koordinasi Pemda, TNI-Polri dan tokoh masyarakat.

Sementara Karoops Polda Papua, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmik, didampingi Dansat Brimob Polda Papua, Kombes Pol Budi Satrijo, Kabid Propam Polda Papua, Kombes Pol Gustav R. Urbinas dan Plh Waka Ops Satgas Damai Cartenz, Kombes Pol Joko Sulistio, memantau bahwa pemalangan telah dibuka pukul 18.45 WIT.

Baca Juga :  Pemekaran Bukan yang Diharapkan di Tanah Perjanjian

  “Pemalangan jalan yang terjadi di kampung Ugapuga, Distrik Kamu Utara – Kamu Timur yang menghubungkan Kabupaten Dogiyai dengan Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Paniai kini sudah berjalan normal. Kendaraan pribadi, kendaraan transportasi umum, dan truk pengangkut kebutuhan bahan pokok dari rute Kabupaten Nabire – Kabupaten Dogiyai – Kabupaten Deiyai – Kabupaten Paniai dapat melintas dengan lancar,” beber Ketut.

Dijelaskan dalam negosiasi dengan Forkopimda dan para tokoh setempat, masyarakat Kamuu Utara dan Kamu Timur mengajukan beberapa tuntutan dan aspirasi yakni meminta 2 ekor babi dan uang sebesar Rp 20 juta rupiah untuk setiap kelompok sepanjang jalan menuju Kamuu Utara dan Kamuu Timur dan ini sudah dipenuhi pihak Pemda.

“Masalah pemalangan yang menyebabkan terjadinya gesekan antara masyarakat dan aparat telah diselesaikan, dan dianggap sudah selesai,” tambahnya.

Selain itu, masyarakat Kamuu Utara dan Kamuu Timur juga meminta agar masyarakat di sekitar kota, terutama pendatang, membuka palang jalan yang telah dipasang di persimpangan jalan sekitar kota serta meminta bupati  untuk memperhatikan masyarakat yang sering melakukan pemalangan dengan memberikan pekerjaan tetap atau kesibukan agar ada pendapatan.

Baca Juga :  Perempuan Papua Sudah Oke, Mampu Meraih Jabatan Strategis di Semua Lini

Bantuan yang diberikan bisa seperti bibit pertanian atau perikanan, untuk meningkatkan kesejahteraan warga sehingga tidak ada lagi yang kebanyakan nganggur kemudian terlibat dalam aksi gangguan kamtibmas.

Selain itu para pendatang yang mengalami kerugian akibat kios atau rumah mereka yang dibakar oleh warga juga menuntut Pemda memberikan ganti rugi. Namun, karena Dinas Sosial Kabupaten Dogiyai tidak ada di tempat, Polres Dogiyai saat ini sedang dalam proses pendataan.

”Itu permintaan  warga tapi masih dilakukan pendataan lebih dulu. Dari situasi yang berangsur pulih dijelaskan bahwa pasukan BKO dan organik Polres Dogiyai tetap melakukan patroli untuk memastikan keamanan rute tersebut.

“Aparat TNI dan Polri bersama masyarakat sekitar kota yang menjadi korban pembakaran rumah dan kios direncanakan akan melaksanakan kerja bakti besok pagi. Mereka akan membersihkan puing-puing kebakaran dan memisahkan bahan bangunan yang masih bisa digunakan,” lanjutnya.

Disamping itu, perbaikan sarana dan prasarana fasilitas umum seperti PLN, air bersih, dan jaringan internet terus dilakukan. ‘’Tapi soal ini masih ada kendala dalam mendapatkan alatnya  karena harus dipesan dari daerah lain,’’ tutup Ketut. (ade/wen)

Pemalangan Jalan Antar Distrik dan Kabupaten Dibuka

JAYAPURA – Pelan namun pasti, hasil konsolidasi yang dilakukan aparat keamanan bersama Forkopimda untuk penanganan kericuhan di Kabupaten Dogiyai selama kurang lebih 3 hari berdampak positif.

Pemalangan yang sebelumnya dilakukan kelompok masyarakat termasuk situasi tegang kini berangsur pulih. Pihak kepolisian gabungan juga masih melakukan patroli untuk memastikan bahwa kondisi daerah kondusif.

Patroli sebelumnya dilakukan melewati pertigaan jembatan Kalituka, Kompleks Pasar Ikebo, Pos II Pertigaan Kamuu Selatan, Kampung Mauwa, Kampung Ekemanida, Kantor DPRD, Kali Kasuari, dan kembali ke Mapolres.

Kabag Ops Polres Dogiyai, AKP Wahda menyampaikan bahwa kehadiran personel gabungan bertujuan meminimalisir gangguan keamanan yang mungkin terjadi. Dan ia menyatakan bahwa situasi berangsur pulih. Pemalangan jalan di Dogiyai pasca kerusuhan juga sudah dibuka Berkat hasil koordinasi Pemda, TNI-Polri dan tokoh masyarakat.

Sementara Karoops Polda Papua, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmik, didampingi Dansat Brimob Polda Papua, Kombes Pol Budi Satrijo, Kabid Propam Polda Papua, Kombes Pol Gustav R. Urbinas dan Plh Waka Ops Satgas Damai Cartenz, Kombes Pol Joko Sulistio, memantau bahwa pemalangan telah dibuka pukul 18.45 WIT.

Baca Juga :  Batal di Jogja, Tetap di Stadion Mandala

  “Pemalangan jalan yang terjadi di kampung Ugapuga, Distrik Kamu Utara – Kamu Timur yang menghubungkan Kabupaten Dogiyai dengan Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Paniai kini sudah berjalan normal. Kendaraan pribadi, kendaraan transportasi umum, dan truk pengangkut kebutuhan bahan pokok dari rute Kabupaten Nabire – Kabupaten Dogiyai – Kabupaten Deiyai – Kabupaten Paniai dapat melintas dengan lancar,” beber Ketut.

Dijelaskan dalam negosiasi dengan Forkopimda dan para tokoh setempat, masyarakat Kamuu Utara dan Kamu Timur mengajukan beberapa tuntutan dan aspirasi yakni meminta 2 ekor babi dan uang sebesar Rp 20 juta rupiah untuk setiap kelompok sepanjang jalan menuju Kamuu Utara dan Kamuu Timur dan ini sudah dipenuhi pihak Pemda.

“Masalah pemalangan yang menyebabkan terjadinya gesekan antara masyarakat dan aparat telah diselesaikan, dan dianggap sudah selesai,” tambahnya.

Selain itu, masyarakat Kamuu Utara dan Kamuu Timur juga meminta agar masyarakat di sekitar kota, terutama pendatang, membuka palang jalan yang telah dipasang di persimpangan jalan sekitar kota serta meminta bupati  untuk memperhatikan masyarakat yang sering melakukan pemalangan dengan memberikan pekerjaan tetap atau kesibukan agar ada pendapatan.

Baca Juga :  Koperasi Mama Papua Perlu Perhatian Semua Pihak

Bantuan yang diberikan bisa seperti bibit pertanian atau perikanan, untuk meningkatkan kesejahteraan warga sehingga tidak ada lagi yang kebanyakan nganggur kemudian terlibat dalam aksi gangguan kamtibmas.

Selain itu para pendatang yang mengalami kerugian akibat kios atau rumah mereka yang dibakar oleh warga juga menuntut Pemda memberikan ganti rugi. Namun, karena Dinas Sosial Kabupaten Dogiyai tidak ada di tempat, Polres Dogiyai saat ini sedang dalam proses pendataan.

”Itu permintaan  warga tapi masih dilakukan pendataan lebih dulu. Dari situasi yang berangsur pulih dijelaskan bahwa pasukan BKO dan organik Polres Dogiyai tetap melakukan patroli untuk memastikan keamanan rute tersebut.

“Aparat TNI dan Polri bersama masyarakat sekitar kota yang menjadi korban pembakaran rumah dan kios direncanakan akan melaksanakan kerja bakti besok pagi. Mereka akan membersihkan puing-puing kebakaran dan memisahkan bahan bangunan yang masih bisa digunakan,” lanjutnya.

Disamping itu, perbaikan sarana dan prasarana fasilitas umum seperti PLN, air bersih, dan jaringan internet terus dilakukan. ‘’Tapi soal ini masih ada kendala dalam mendapatkan alatnya  karena harus dipesan dari daerah lain,’’ tutup Ketut. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya