Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Koperasi Mama Papua Perlu Perhatian Semua Pihak

JAYAPURA – Dalam kampanye 16  Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP)  di Papua juga bertepatan dengan peringatan 74 tahun Hari HAM. Ketua Darma Wanita  Komnas HAM RI Perwakilan Papua Amelia Wairara Ramandey berkunjung  ke pasar mama Papua dan bertemu pengurus koperasi mama mama setempat.

   Dalam pertemuan di Pasar Mama Papua itu, Amelia Ramandey menyerahkan baju kaos perigatan hari HAM ke 74 tahun 2022 kepada para pengurus. Amelia menyebut, pesan dari tema hari HAM yaitu ‘”Berkebudayaan , Berkemanusiaan ” punya relevansi dengan perjuangan kelompok perempuan dalam menjaga nilai nilai kebudayaan sebagai suatu identitas dan perempuan memiliki peran penting dalam melestarikan kebudayaan sejak dini pada anak anak yang di lahirkan.

Baca Juga :  Danrem 172/PWY Jo Sembiring Akhirnya Naik Brigjend

  “Dengan begitu, pesan berkemanusiaan akan terwujud untuk secara bersama menghormati dan memajukan HAM di tanah Papua,” kata Amelia.

  Amelia Ramandey yang sehari hari bekerja sebagai tenaga analis di Puskesmas Ely Iyo ini menyebutkan sebagai kelompok darma wanita di lingkungan kantor  Komnas HAM perwakilan Papua, turut memberikan dukungan bagi kerja kerja pamajuan  HAM di tanah Papua.

   Menurutnya, koperasi mama Papua perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Mama Papua  berjualan di pasar jalan percetakan hanya di sore hari itu berarti pada siang hari mama mama ini harus bekerja mengurus rumah tangga, dan bekerja di kebun barulah sore mereka berjualan.

Baca Juga :  Empat Terdakwa Divonis Delapan Bulan

   “Ini suatu potret yang sungguh berat, karena itu sebagai sesama elemen perempuan darma wanita Komnas HAM memberikan apresiasi yang tinggi bagi sesama perempuan Papua yang berjualan di Pasar Mama Papua,” ungkapnya.

  Ia juga menyerukan agar satuan satuan darma wanita di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemkot  untuk memberikan dukungan bagi mama Papua,  paling tidak dengan setia membeli hasil jualan mama Papua, yang hanya berjualan pada malam hari. “Kita ketahui bahwa pasar pasar dadakan juga ada di kota Jayapura, ini jadi tantangan pasar bagi mama Papua,” pungkasnya. (fia/tri)

JAYAPURA – Dalam kampanye 16  Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP)  di Papua juga bertepatan dengan peringatan 74 tahun Hari HAM. Ketua Darma Wanita  Komnas HAM RI Perwakilan Papua Amelia Wairara Ramandey berkunjung  ke pasar mama Papua dan bertemu pengurus koperasi mama mama setempat.

   Dalam pertemuan di Pasar Mama Papua itu, Amelia Ramandey menyerahkan baju kaos perigatan hari HAM ke 74 tahun 2022 kepada para pengurus. Amelia menyebut, pesan dari tema hari HAM yaitu ‘”Berkebudayaan , Berkemanusiaan ” punya relevansi dengan perjuangan kelompok perempuan dalam menjaga nilai nilai kebudayaan sebagai suatu identitas dan perempuan memiliki peran penting dalam melestarikan kebudayaan sejak dini pada anak anak yang di lahirkan.

Baca Juga :  TNI Tak Mungkin Diam Jika Ditembak

  “Dengan begitu, pesan berkemanusiaan akan terwujud untuk secara bersama menghormati dan memajukan HAM di tanah Papua,” kata Amelia.

  Amelia Ramandey yang sehari hari bekerja sebagai tenaga analis di Puskesmas Ely Iyo ini menyebutkan sebagai kelompok darma wanita di lingkungan kantor  Komnas HAM perwakilan Papua, turut memberikan dukungan bagi kerja kerja pamajuan  HAM di tanah Papua.

   Menurutnya, koperasi mama Papua perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Mama Papua  berjualan di pasar jalan percetakan hanya di sore hari itu berarti pada siang hari mama mama ini harus bekerja mengurus rumah tangga, dan bekerja di kebun barulah sore mereka berjualan.

Baca Juga :  3600 Butir yang Dikirim ke Jayapura

   “Ini suatu potret yang sungguh berat, karena itu sebagai sesama elemen perempuan darma wanita Komnas HAM memberikan apresiasi yang tinggi bagi sesama perempuan Papua yang berjualan di Pasar Mama Papua,” ungkapnya.

  Ia juga menyerukan agar satuan satuan darma wanita di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemkot  untuk memberikan dukungan bagi mama Papua,  paling tidak dengan setia membeli hasil jualan mama Papua, yang hanya berjualan pada malam hari. “Kita ketahui bahwa pasar pasar dadakan juga ada di kota Jayapura, ini jadi tantangan pasar bagi mama Papua,” pungkasnya. (fia/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya