Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Masyarakat Diminta jaga Kamtibmas dan Hormati Proses Hukum

Soal Lukas Enembe yang Sedang Jalani Proses Hukum di KPK

JAYAPURA-Pasca penangkapan dan upaya penegakan hukum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tersangka gratifikasi Gubernur Papua Lukas Enembe beberapa waktu lalu, para tokoh agama di Papua meminta semua pihak menghormati proses hukum dan menjaga kondusifitas Tanah Papua. Hal ini dikatakan, Ketua PGGJ (Persekutuan Gereja Gereja Jayapura) Kabupaten Jayapura, Pdt Joop Suebu, S.Th.,M.Pd., Jumat (20/1) kemarin.

Dikatakan, penegakan hukum perlu dilakukan atas pelaku Korupsi di Papua, bukan hanya terhadap Gubernur, namun juga kepada semua pejabat Papua yang terindikasi melakukan pencurian uang rakyat.

“Kami mengapresiasi sekaligus meminta kepada penegak hukum, baik KPK, Kejaksaan dan Kepolisian agar dapat menegakkan hukum di Tanah Papua dapat menindak tegas para pejabat yang tersangkut atau terindikasi melakukan kasus Korupsi di Tanah Papua,”.

Menurutnya, tindak Korupsi dapat menyengsarakan seluruh masyarakat dan umat Tuhan di Tanah Papua. Berbagai program pembangunannya baik infrastruktur dan SDM tidak berjalan baik dan malah sangat merugikan masyarakat lantaran adanya praktek Korupsi.

“Korupsi mengakibatkan pembangunan dan infrastruktur dasar tidak berjalan dengan baik. Korupsi mengakibatkan banyak umat Tuhan dan masyarakat di Tanah Papua mengalami ketidakadilan, korupsi mengakibatkan banyak hal yang tidak dikerjakan dan tidak dibangun diatas Tanah Papua ini. Masyarakat menderita, kesejahteraan mereka terus memburuk akibat dananya dicuri oleh para Koruptor. Jangan bela Koruptor,”ucapnya.

Baca Juga :  Lima Makna Misi Pekabaran Injil di Papua   

  Pihaknya  juga meminta semua pihak turut bersama menjaga Kamtibmas di Papua, dan tidak terprovokasi atas aktivitas-aktivitas melanggar hukum.

  “Saya mengimbau kepada semua umat Tuhan yang ada di Papua, tetap menjalankan aktivitasnya, menjalankan ibadahnya seperti biasa, menjaga Kamtibmas dan tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang melanggar koridor Undang-Undang, mempengaruhi orang lain,  bertindak anarkis. Mari kita  tetap menjaga tanah Papua, dan berdoa untuk kesejahteraan dan keamanan,”kata Pendeta Joop.

   Diakui, Papua adalah miniatur Indonesia, semua suku dan budaya dengan latar belakang berbeda ada di Papua, sehingga sudah sepatutnya, rumah bersama ini yakni Papua harus sama-sama menjaga kedamaian.  “Ada kedamaian tentu ada keamanan, dan sebaliknya, oleh karena itu, saya katakan Papua ini adalah rumah bersama yang perlu kita jaga, disini semua suku ras dan golongan ada. Mari kita  jaga  bersama-sama untuk kesejahteraan dan kedamaian di Tanah Papua ini,”terangnya.

Baca Juga :  Medan yang Sulit Jadi Kendala Penyelamatan Pilot

Hal senada juga dikatakan, Pendeta Alberth Yoku, Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kabupaten Jayapura. Menurutnya, proses hukum terhadap Lukas Enembe biarlah berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku, dan menjadi pembelajaran bagi semua agar berhati-hati dalam mengelola anggaran. Dan diharapkan, generasi muda Papua, Pemuda gereja,  tokoh adat , Pemuda yang sudah kerja di Pemerintahan, mari kita kerja takut Tuhan, dan cukupkan dirimu dengan apa yang kamu punya. Jangan berlebihan.

Terlepas dari kasus tersebut, dirinya mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas Papua, karena dikatakannya, aman dan damai adalah ajaran yang disampaikan Tuhan melalui Injil.

“Kita harus tetap menjaga tanah Papua sebagai tanah damai, karena tanah damai ini bukan kita terima karena slogan- slogan di Tanah Papua, tapi sebagai Umat Kristen di Tanah Papua, kita diajar oleh Tuhan Yesus dalam Mathius 5 Ayat 9,  bahwa “Berbahagialah orang yang membawa damai. Oleh karena  itu misi kedamaian di Tanah Papua adalah misi misionaris, misi dari Iman kita.(dil/wen)

Soal Lukas Enembe yang Sedang Jalani Proses Hukum di KPK

JAYAPURA-Pasca penangkapan dan upaya penegakan hukum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tersangka gratifikasi Gubernur Papua Lukas Enembe beberapa waktu lalu, para tokoh agama di Papua meminta semua pihak menghormati proses hukum dan menjaga kondusifitas Tanah Papua. Hal ini dikatakan, Ketua PGGJ (Persekutuan Gereja Gereja Jayapura) Kabupaten Jayapura, Pdt Joop Suebu, S.Th.,M.Pd., Jumat (20/1) kemarin.

Dikatakan, penegakan hukum perlu dilakukan atas pelaku Korupsi di Papua, bukan hanya terhadap Gubernur, namun juga kepada semua pejabat Papua yang terindikasi melakukan pencurian uang rakyat.

“Kami mengapresiasi sekaligus meminta kepada penegak hukum, baik KPK, Kejaksaan dan Kepolisian agar dapat menegakkan hukum di Tanah Papua dapat menindak tegas para pejabat yang tersangkut atau terindikasi melakukan kasus Korupsi di Tanah Papua,”.

Menurutnya, tindak Korupsi dapat menyengsarakan seluruh masyarakat dan umat Tuhan di Tanah Papua. Berbagai program pembangunannya baik infrastruktur dan SDM tidak berjalan baik dan malah sangat merugikan masyarakat lantaran adanya praktek Korupsi.

“Korupsi mengakibatkan pembangunan dan infrastruktur dasar tidak berjalan dengan baik. Korupsi mengakibatkan banyak umat Tuhan dan masyarakat di Tanah Papua mengalami ketidakadilan, korupsi mengakibatkan banyak hal yang tidak dikerjakan dan tidak dibangun diatas Tanah Papua ini. Masyarakat menderita, kesejahteraan mereka terus memburuk akibat dananya dicuri oleh para Koruptor. Jangan bela Koruptor,”ucapnya.

Baca Juga :  Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru Jadi Andalan Pemprov ke Depan

  Pihaknya  juga meminta semua pihak turut bersama menjaga Kamtibmas di Papua, dan tidak terprovokasi atas aktivitas-aktivitas melanggar hukum.

  “Saya mengimbau kepada semua umat Tuhan yang ada di Papua, tetap menjalankan aktivitasnya, menjalankan ibadahnya seperti biasa, menjaga Kamtibmas dan tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang melanggar koridor Undang-Undang, mempengaruhi orang lain,  bertindak anarkis. Mari kita  tetap menjaga tanah Papua, dan berdoa untuk kesejahteraan dan keamanan,”kata Pendeta Joop.

   Diakui, Papua adalah miniatur Indonesia, semua suku dan budaya dengan latar belakang berbeda ada di Papua, sehingga sudah sepatutnya, rumah bersama ini yakni Papua harus sama-sama menjaga kedamaian.  “Ada kedamaian tentu ada keamanan, dan sebaliknya, oleh karena itu, saya katakan Papua ini adalah rumah bersama yang perlu kita jaga, disini semua suku ras dan golongan ada. Mari kita  jaga  bersama-sama untuk kesejahteraan dan kedamaian di Tanah Papua ini,”terangnya.

Baca Juga :  Pembakaran di Dogiyai Direncanakan

Hal senada juga dikatakan, Pendeta Alberth Yoku, Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kabupaten Jayapura. Menurutnya, proses hukum terhadap Lukas Enembe biarlah berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku, dan menjadi pembelajaran bagi semua agar berhati-hati dalam mengelola anggaran. Dan diharapkan, generasi muda Papua, Pemuda gereja,  tokoh adat , Pemuda yang sudah kerja di Pemerintahan, mari kita kerja takut Tuhan, dan cukupkan dirimu dengan apa yang kamu punya. Jangan berlebihan.

Terlepas dari kasus tersebut, dirinya mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas Papua, karena dikatakannya, aman dan damai adalah ajaran yang disampaikan Tuhan melalui Injil.

“Kita harus tetap menjaga tanah Papua sebagai tanah damai, karena tanah damai ini bukan kita terima karena slogan- slogan di Tanah Papua, tapi sebagai Umat Kristen di Tanah Papua, kita diajar oleh Tuhan Yesus dalam Mathius 5 Ayat 9,  bahwa “Berbahagialah orang yang membawa damai. Oleh karena  itu misi kedamaian di Tanah Papua adalah misi misionaris, misi dari Iman kita.(dil/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya