Bazoka Logo: KTT MSG Diundur ke Agustus
JAYAPURA – Rencana aksi demo yang dilakukan pendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di Jayapura ditanggapi pihak kepolisian. Kapolresta Kota Jayapura, Kombes Pol Dr Victor Mackbon yang baru tiba dari Jakarta tegas mengingatkan para pendemo untuk tidak berlaku seenaknya dalam melakukan aksi.
Polresta menyatakan siap untuk menertibkan apabila ada hal yang dianggap mengganggu ketertiban umum apalagi sampai berlaku anarkis.
Ia menyampaikan bahwa beberapa hari terakhir ada selebaran yang beredar di media sosial dan diyakini masyarakat pasti mengetahui sehingga pihak kepolisian telah membangun komunikasi untuk memastikan apa saja yang akan dilakukan.
”Dari rencana aksi demo, saya pikir masyarakat juga sudah tahu soal ini dan kami sudah bangun komunikasi dengan koordinatornya. Mereka ini orang – orang lama dan kami akan lihat ijin yang diajukan apakah memenuhi syarat atau tidak,” beber Kapolresta di halaman Mapolres, Selasa (18/7).
Ia menyampaikan bahwa apabila ada kecenderungan mengganggu kamtibmas maka polisi kami akan berdiri di garis terdepan untuk pengamanan memastikan semua tertib.
”Ini harus dipahami bagaimana métode dan cara menyampaikan aspirasi. Di Kota ini ada aturannya, tidak bisa semaunya dan tidak bisa seenaknya atas nama kepentingan pribadi maupun golongan,” bebernya.
Ditegaskan lagi bahwa ada kepentingan masyarakat yang harus diutamakan sehingga tak ada istilah aksi demo sambil berjalan alias long march.
”Kami melihat kelompok ini anti pemerintah dan jika sudah berbicara soal frasa persatuan dan kesatuan maka kami akan lakukan penertiban. Jumlah pensonil ada sekitar 1000 yang akan disiapkan dan dibackup TNI dan Sabhara Polda,” tambahnya.
”Sekali lagi kami pertegas tak bisa lagi menyampaikan aspirasi dengan jalan yang akhirnya mengganggu. Kalau mau sampaikan silahkan secara bermartabat,” tutupnya.
Sementara dari informasi terakhir terkait rencana ini nampaknya dibatalkan. Pasalnya pada Selasa (18/7) ULMWP mendapatkan konfirmasi dari pemerintah Republik Vanuatu selaku ketua MSG (Melanesian Spearhead Group) bahwa pertemuan Leader Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) MSG yang semula dijadwalkan berlangsung bulan Juli diundurkan ke bulan Agustus 2023.
Penundaan ini disebabkan oleh salah satu negara anggota tetap MSG harus menghadiri sesi pertemuan yang diadakan di parlemen selama tanggal yang diusulkan sehingga dikonfirmasi bahwa MSG Leader Meeting atau KTT MSG diundurkan dan akan dijadwalkan ulang.
“Pemerintah Vanuatu telah mengonfirmasi bahwa agenda tersebut tetap berada di meja MSG yang nantinya akan diputuskan secara kolektif oleh para pemimpin MSG melalui Leaders Meeting atau KTT MSG. Untuk itu, kami sampaikan kepada seluruh rakyat West Papua bahwa eksistensi konsolidasi dan mobilisasi dukungan dalam rangka mendukung agenda keanggotaan penuh ULMWP di MSG tetap berjalan dan dilakukan sesuai dengan arahan,” tulis Bazoka Logo, salah satu menteri di pemerintahan sementara ULMWP. (ade/wen)