Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Kelangkaan Kasa di RSUD Jayapura Teratasi

JAYAPURA-Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, dr. Anthon Mote memastikan bahwa kelangkaan kasa di RSUD Jayapura sudah teratasi.

Anthon Mote mengatakan, kelangkaan kasa secara umum terjadi di Jayapura. “Sehingga pemesanan juga kami betul-betul pesan ke Jakarta melalui distributor. Tanggal 15 Juni kemarin sudah masuk,” jelasnya kepada awak media, Jumat (17/6).

Mengenai pelayanan di ruang operasi, dr. Anthon Mote menerangkan bahwa pada dasarnya pelayanan di ruang operasi tetap berjalan tetapi difokuskan kepada pasien-pasien yang cito sementara pasien-pasien yang tidak cito atau tidak emergency ditunda.

“Karena kasa itu baru sampai tanggal 15 Juni, kemudian proses dari gudang ke CSSD dan proses pelipatan, sterilisasi ini memang membutuhkan waktu, tetapi pelayanan sekarang sudah jalan,” bebernya.

Dirinya mengakui bahwa kelangkaan kasa ini sudah terjadi satu bulan yang lalu sehingga pihak RSUD Jayapura terus mendesak dan kasa sudah cukup banyak diadakan. “Sudah banyak masuk ke gudang kami, 250 rol itu sudah masuk,” tambahnya.

Anthon Mote juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada untuk tidak terpengaruh dengan berita-berita terkait yang disampaikan bahwa terganggunya pelayanan di ruang operasi itu tidak lagi dan saat ini berjalan baik. “Silakan masyarakat datang berobat, kami tetap memberikan pelayanan terbaik dan kami jaminkan seluruh kebutuhan pasien tetap stay, ready mulai dari obat, bahan habis pakai sampai beberapa alat yang dibutuhkan pasien. Jangan dengar berita yang tidak paham kondisi real,” tegasnya.

Baca Juga :  Punya KTP Yahukimo, Dapat Berobat di RSUD Wamena

“Intinya pasien adalah raja di rumah sakit ini dan kami tetap memperhatikan seluruh kebutuhan pasien, kecuali kalau ada obat atau bahan habis pakai yang betul-betul terjadi kelangkaan secara nasional. Contoh, hari yang terjadi adalah obat malaria yang melalui suntik atau sunat nah ini secara nasional terjadi kekosongan/kelangkaan sehingga ini juga sudah kami lakukan koordinasi ke distributor kami juga sudah menyampaikannya ke Dinas Kesehatan untuk membantu mengkoordinasikan ini. Muda-mudahan ini akan terpenuhi segera,” sambungnya.

Pihaknya berusaha keras agar stok obat-obatan, bahan habis pakai maupun alat pelindung diri yang dibutuhkan petugas dan pasien, tetap tersedia di RSUD Jayapura.

“Strategi yang kami gunakan adalah kerja sama dengan seluruh distributor, pemasok dan MoU sudah dilakukan sejak saya masuk di rumah sakit ini tahun lalu. Sehingga, begitu ada kekosongan langsung farmasi akan kontak kepada distributor-distributor dan itu setelah datang langsung masuk strategi pembayaran,” bebernya.

Meskipun sedang terjadi kekurangan anggaran, namun RSUD Jayapura menurut dr. Anthon Mote, untuk pelayanan selalu memperhatikan pasien.

“Intinya adalah pasien adalah raja. Untuk pelayanan Kartu Papua Sehat (KPS), kami sampaikan dalam kesempatan ini juga masyarakat Papua kami tetap memberikan pelayanan KPS. Silakan kepada seluruh masyarakat datang berobat di RSUD Jayapura dan yang perlu kami rujuk kami akan melakukan rujukan baik itu di Makassar maupun di Jakarta selama itu dibutuhkan melalui program KPS,” terangnya.

Baca Juga :  Kemensos RI Terima Keluhan Fasilitas Kamar Operasi dari RSUD Jayapura

Dalam kesempatan itu, dr. Anthon Mote menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov Papua dalam hal ini Gubernur Papua dan jajarannya yang terus memberikan alokasi anggaran. Pihaknya akan upayakan dan memaksimalkan dengan tetap memberikan prioritas pelayanan rujukan kepada masyarakat  terutama Orang Asli Papua (OAP).

“Sesuai dengan sumpah janji kami serta semangat bapak gubernur bahwa jaga itu orang Papua. Kami akan menjaga keselamatan OAP, selama kami mampu, dengan alat yang tersedia dan SDM yang kami punya di sini, kami akan berupaya sekuat mungkin untuk selamatkan nyawa OAP,” tutupnya.

Sementara itu, Felix Ayemi salah seorang petugas bagian  farmasi yang bekerja di bagian barang dan jasa mengakui adanya kekosongan kasa di beberapa distributor di Papua.

“Tapi kami sudah berkomunikasi dengan distributor merapi sehingga kasa 250 rol telah masuk ke gudang kami sejak tanggal 15 Juni 2022.  Masyarakat tidak perlu khawatir lagi terkait kasa dan kasa di rumah sakit kami sangat tersedia dan masyarakat boleh datang ke rumah sakit untuk berobat di RSUD Jayapura,” tambahnya. (oel/nat)

.

JAYAPURA-Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, dr. Anthon Mote memastikan bahwa kelangkaan kasa di RSUD Jayapura sudah teratasi.

Anthon Mote mengatakan, kelangkaan kasa secara umum terjadi di Jayapura. “Sehingga pemesanan juga kami betul-betul pesan ke Jakarta melalui distributor. Tanggal 15 Juni kemarin sudah masuk,” jelasnya kepada awak media, Jumat (17/6).

Mengenai pelayanan di ruang operasi, dr. Anthon Mote menerangkan bahwa pada dasarnya pelayanan di ruang operasi tetap berjalan tetapi difokuskan kepada pasien-pasien yang cito sementara pasien-pasien yang tidak cito atau tidak emergency ditunda.

“Karena kasa itu baru sampai tanggal 15 Juni, kemudian proses dari gudang ke CSSD dan proses pelipatan, sterilisasi ini memang membutuhkan waktu, tetapi pelayanan sekarang sudah jalan,” bebernya.

Dirinya mengakui bahwa kelangkaan kasa ini sudah terjadi satu bulan yang lalu sehingga pihak RSUD Jayapura terus mendesak dan kasa sudah cukup banyak diadakan. “Sudah banyak masuk ke gudang kami, 250 rol itu sudah masuk,” tambahnya.

Anthon Mote juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada untuk tidak terpengaruh dengan berita-berita terkait yang disampaikan bahwa terganggunya pelayanan di ruang operasi itu tidak lagi dan saat ini berjalan baik. “Silakan masyarakat datang berobat, kami tetap memberikan pelayanan terbaik dan kami jaminkan seluruh kebutuhan pasien tetap stay, ready mulai dari obat, bahan habis pakai sampai beberapa alat yang dibutuhkan pasien. Jangan dengar berita yang tidak paham kondisi real,” tegasnya.

Baca Juga :  Tiba di Gedung Negara, Hari Ini Api Peparnas Dinyalakan di Stadion Mandala

“Intinya pasien adalah raja di rumah sakit ini dan kami tetap memperhatikan seluruh kebutuhan pasien, kecuali kalau ada obat atau bahan habis pakai yang betul-betul terjadi kelangkaan secara nasional. Contoh, hari yang terjadi adalah obat malaria yang melalui suntik atau sunat nah ini secara nasional terjadi kekosongan/kelangkaan sehingga ini juga sudah kami lakukan koordinasi ke distributor kami juga sudah menyampaikannya ke Dinas Kesehatan untuk membantu mengkoordinasikan ini. Muda-mudahan ini akan terpenuhi segera,” sambungnya.

Pihaknya berusaha keras agar stok obat-obatan, bahan habis pakai maupun alat pelindung diri yang dibutuhkan petugas dan pasien, tetap tersedia di RSUD Jayapura.

“Strategi yang kami gunakan adalah kerja sama dengan seluruh distributor, pemasok dan MoU sudah dilakukan sejak saya masuk di rumah sakit ini tahun lalu. Sehingga, begitu ada kekosongan langsung farmasi akan kontak kepada distributor-distributor dan itu setelah datang langsung masuk strategi pembayaran,” bebernya.

Meskipun sedang terjadi kekurangan anggaran, namun RSUD Jayapura menurut dr. Anthon Mote, untuk pelayanan selalu memperhatikan pasien.

“Intinya adalah pasien adalah raja. Untuk pelayanan Kartu Papua Sehat (KPS), kami sampaikan dalam kesempatan ini juga masyarakat Papua kami tetap memberikan pelayanan KPS. Silakan kepada seluruh masyarakat datang berobat di RSUD Jayapura dan yang perlu kami rujuk kami akan melakukan rujukan baik itu di Makassar maupun di Jakarta selama itu dibutuhkan melalui program KPS,” terangnya.

Baca Juga :  Pemprov Didesak Segera Bayarkan Insentif Nakes RSUD Abepura

Dalam kesempatan itu, dr. Anthon Mote menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov Papua dalam hal ini Gubernur Papua dan jajarannya yang terus memberikan alokasi anggaran. Pihaknya akan upayakan dan memaksimalkan dengan tetap memberikan prioritas pelayanan rujukan kepada masyarakat  terutama Orang Asli Papua (OAP).

“Sesuai dengan sumpah janji kami serta semangat bapak gubernur bahwa jaga itu orang Papua. Kami akan menjaga keselamatan OAP, selama kami mampu, dengan alat yang tersedia dan SDM yang kami punya di sini, kami akan berupaya sekuat mungkin untuk selamatkan nyawa OAP,” tutupnya.

Sementara itu, Felix Ayemi salah seorang petugas bagian  farmasi yang bekerja di bagian barang dan jasa mengakui adanya kekosongan kasa di beberapa distributor di Papua.

“Tapi kami sudah berkomunikasi dengan distributor merapi sehingga kasa 250 rol telah masuk ke gudang kami sejak tanggal 15 Juni 2022.  Masyarakat tidak perlu khawatir lagi terkait kasa dan kasa di rumah sakit kami sangat tersedia dan masyarakat boleh datang ke rumah sakit untuk berobat di RSUD Jayapura,” tambahnya. (oel/nat)

.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya