Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Polisi Didesak Ungkap Pelaku Penembakan di Puncak Jaya

JAYAPURA – Kontak tembak yang tak pernah usai di Papua membuat Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, angkat bicara.

“Saya menyatakan keprihatinan atas keberulangan peristiwa kekerasan bersenjata yang terus terjadi secara beruntun di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah akhir-akhir ini,” ucap Direktur LP3BH, Yan C Warinussy, kepada Cenderawasih Pos, Senin (18/3).

LP3BH Manokwari sebagai organisasi masyarakat sipil (OMS) yang berfokus ada upaya perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dan penegakan hukum mendesak Kapolda Papua memberi supervisi maksimal kepada Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya untuk melakukan penyelidikan (investigasi) kriminal atas peristiwa tragis tersebut.

“Segenap bukti perbuatan kriminal mesti diungkap dan diperoleh polisi demi kepentingan pengungkapan motif dibalik peristiwa yang menewaskan anggota TNI,” ucap mantan wartawan Cenderawasih Pos itu.

Baca Juga :  Operasional Penumpang Bandara Wamena Akan Dievaluasi

Tak hanya itu, LP3BH Manokwari juga mendesak semua pihak untuk memberi kepercayaan penuh kepada Polri melalui Polda Papua dan Polres Puncak Jaya untuk mengungkap peristiwa tersebut menurut hukum.

“Saya harap polisi dapat mengungkap pelaku dibalik kasus ini,” tegasnya.

Terakhir kata Yan, terjadi peristiwa penembakan yang menurut pemberitaan pihak Kepolisian akibat ulah perbuatan orang tidak dikenal (OTK) pada Minggu (17/3) sekira pukul 12:30 WIT di depan Puskesmas Mulia, Kampung Kulirik, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Pegunungan.

Peristiwa tersebut diduga terjadi penembakan dan berakibat dua orang anggota TNI yang kesehariannya sebagai agen Intel dari Badan Intelijen Negara (BIN) meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

Baca Juga :  Dikenal Pendiam, Sempat Melintas Dilokasi  Pengeroyokan

“Anggota BIN bernama Serda Ismunandar harus meregang nyawanya dan Serka Salim Lestaluhu mengalami luka-luka,” pungkasnya. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Kontak tembak yang tak pernah usai di Papua membuat Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, angkat bicara.

“Saya menyatakan keprihatinan atas keberulangan peristiwa kekerasan bersenjata yang terus terjadi secara beruntun di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah akhir-akhir ini,” ucap Direktur LP3BH, Yan C Warinussy, kepada Cenderawasih Pos, Senin (18/3).

LP3BH Manokwari sebagai organisasi masyarakat sipil (OMS) yang berfokus ada upaya perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dan penegakan hukum mendesak Kapolda Papua memberi supervisi maksimal kepada Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya untuk melakukan penyelidikan (investigasi) kriminal atas peristiwa tragis tersebut.

“Segenap bukti perbuatan kriminal mesti diungkap dan diperoleh polisi demi kepentingan pengungkapan motif dibalik peristiwa yang menewaskan anggota TNI,” ucap mantan wartawan Cenderawasih Pos itu.

Baca Juga :  Pencurian di Rumah Mulai Marak, Polisi Tingkatkan Patroli Rutin

Tak hanya itu, LP3BH Manokwari juga mendesak semua pihak untuk memberi kepercayaan penuh kepada Polri melalui Polda Papua dan Polres Puncak Jaya untuk mengungkap peristiwa tersebut menurut hukum.

“Saya harap polisi dapat mengungkap pelaku dibalik kasus ini,” tegasnya.

Terakhir kata Yan, terjadi peristiwa penembakan yang menurut pemberitaan pihak Kepolisian akibat ulah perbuatan orang tidak dikenal (OTK) pada Minggu (17/3) sekira pukul 12:30 WIT di depan Puskesmas Mulia, Kampung Kulirik, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Pegunungan.

Peristiwa tersebut diduga terjadi penembakan dan berakibat dua orang anggota TNI yang kesehariannya sebagai agen Intel dari Badan Intelijen Negara (BIN) meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

Baca Juga :  Polair Polres Asmat Ajak Warga Jaga Situasi Kamtibmas

“Anggota BIN bernama Serda Ismunandar harus meregang nyawanya dan Serka Salim Lestaluhu mengalami luka-luka,” pungkasnya. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya