Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Diduga Miliki Foto Aparat, Seorang Karyawan Jayakarta Disandera KKB

Selanjutnya tim berjalan kaki menuju Kampung Aguet dengan melewati Kampung Kemru, Distrik Kembru, Kabupaten Puncak. Pada saat di perjalanan, Fandhika ini  mengaku tidak kuat melanjutkan perjalan karena harus berjalan kaki. Iapun memilih menunggu rombongan di Distrik Kemru dengan didampingi satu anggota rombongan yaknio kakak dair Kepala Kampung Aquet.

Lalu sekira pukul 16.30 WIT rombongan lainnya dihentikan dan diperiksa oleh KKB berjumlah 10 orang tersebut. Disini terlihat salah satu anggota KKB membawa senpi jenis SS1 dan menyampaikan bahwa silahkan melanjutkan namun kepala kampung harus melapor soal pekerjaan tersebut.

Tak lama pada malamnya kakak dari Kepala Kampung Aquet menyampaikan soal Fandhika Maulana Fitra yang disandera dan ketika itu disampaikan jika KKB berencana akan membunuh yang bersangkutan. Melihat situasi yang tak kondusif ini Kepala Kampung Aguet menyarankan agar rombongan meninggalkan Kampung Aguet menuju Kabupaten Puncak Jaya.

Baca Juga :  Mediasi Selesaikan Konflik Sosial di Nduga

Kemudian esok harinya  sekira pkl 02.00 WIT rombongan tiba di Kampung Molu dan beristirahat sejenak. Pagi harinya barulah rombongan meninggalkan menuju Jalan Trans Papua  dan melanjutkan perjalanan ke Kodim 1714/PJ dan akhirnya pagi itu sampai di Kodim. Diketahui  korban yang disandera merupakan Karyawan PT. Jayakarta Jasa Bakti yang hendak memasang penerangan dengan tenaga solar cell.

Saat disandera Hp miliknya diperiksa dan ditemukan foto – foto tentara  sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa yang bersangkutan adalah inteljen. Namun hingga  kini kabar selanjutnya belum diketahui. Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito mengatakan terkait dengan informasi penyanderaan ini, Kodam sudah melakukan koordinasi dan komunikasi.

Baca Juga :  Pendekatan Keamanan di Papua Menimbulkan Trauma

Selanjutnya tim berjalan kaki menuju Kampung Aguet dengan melewati Kampung Kemru, Distrik Kembru, Kabupaten Puncak. Pada saat di perjalanan, Fandhika ini  mengaku tidak kuat melanjutkan perjalan karena harus berjalan kaki. Iapun memilih menunggu rombongan di Distrik Kemru dengan didampingi satu anggota rombongan yaknio kakak dair Kepala Kampung Aquet.

Lalu sekira pukul 16.30 WIT rombongan lainnya dihentikan dan diperiksa oleh KKB berjumlah 10 orang tersebut. Disini terlihat salah satu anggota KKB membawa senpi jenis SS1 dan menyampaikan bahwa silahkan melanjutkan namun kepala kampung harus melapor soal pekerjaan tersebut.

Tak lama pada malamnya kakak dari Kepala Kampung Aquet menyampaikan soal Fandhika Maulana Fitra yang disandera dan ketika itu disampaikan jika KKB berencana akan membunuh yang bersangkutan. Melihat situasi yang tak kondusif ini Kepala Kampung Aguet menyarankan agar rombongan meninggalkan Kampung Aguet menuju Kabupaten Puncak Jaya.

Baca Juga :  Diduga Maladministrasi, FPHS Lapor Kejati Papua Ke Ombudsman

Kemudian esok harinya  sekira pkl 02.00 WIT rombongan tiba di Kampung Molu dan beristirahat sejenak. Pagi harinya barulah rombongan meninggalkan menuju Jalan Trans Papua  dan melanjutkan perjalanan ke Kodim 1714/PJ dan akhirnya pagi itu sampai di Kodim. Diketahui  korban yang disandera merupakan Karyawan PT. Jayakarta Jasa Bakti yang hendak memasang penerangan dengan tenaga solar cell.

Saat disandera Hp miliknya diperiksa dan ditemukan foto – foto tentara  sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa yang bersangkutan adalah inteljen. Namun hingga  kini kabar selanjutnya belum diketahui. Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito mengatakan terkait dengan informasi penyanderaan ini, Kodam sudah melakukan koordinasi dan komunikasi.

Baca Juga :  Pendekatan Keamanan di Papua Menimbulkan Trauma

Berita Terbaru

Artikel Lainnya