Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Massa Aksi Bela Gubernur Terpusat di Taman Imbi

JAYAPURA – Sebanyak 4000 orang akan dilibatkan dalam aksi demo damai Save Gubernur Papua pada Selasa (20/9) besok. Massa ini akan merupakan masyarakat yang selama ini mendukung Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Untuk lokasinya sendiri akan dipusatkan di Taman Imbi Jayapura. Hanya saja aksi demo ini diklaim sebagai aksi demo damai yang tujuannya agar tak ada bentuk kriminalisasi yang dilakukan terhadap Gubernur Papua.

Massa akan menyuarakan menolak penetapan tersangka oleh KPK lantaran menganggap ada bentuk ketidakadilan hukum. “Besok semua berkumpul di Imbi. Yang hadir adalah mereka yang mencintai dan mendukung pemimpin mereka, Gubernur Lukas Enembe,” kata Otniel Deda, Koordinator Aksi Demo Save Gubernur Papua didampingi Berius Kogoya dari tim keamanan saat ditemui di Polresta Jayapura Kota, Senin (19/9).

Baca Juga :  Angka Kemiskinan Turun, IPM Lampaui Target RPJMD

Otniel datang bersama timnya untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan sekaligus meminta izin. Kata dia, aksi ini merupakan aksi demo sebagai bentuk keprihatinan terhadap apa yang dialami gubernur mengingat ada janji dan tanggungjawab moril yang disepakati gubernur untuk memimpin Papua hingga usai masa jabatan nanti.

“Kami sebut ini ada kriminalisasi sebab di tahun 2017 dalam operasi tangkap tangan oleh KPK gubernur sempat diperiksa tapi tidak terbukti. Lalu di tahun 2018 juga sama. Gubernur juga dilakukan operasi tangkap tangan oleh KPK namun tidak terbukti dan di tahun 2021 kembali dilakukan.

“Jadi kami patut menduga bahwa ini hanya upaya mengkriminalisasi, tambahnya. Panitia aksi juga menyatakan akan menghadirkan Ketua DPRP, Ketua MRP dan Sekda Papua. “Gubernur ini representasi politik di tanah Papua dan pimpinan MRP, DPRP serta sekda bagian dari itu yang harus ambil tanggungjawab,” tegasnya.

Baca Juga :  20 Kali Pasar Murah Pemprov, Daging Sapi Paling Diminati

Namun pihaknya menolak jika aksi ini keluar dari konsep membela dan memberi dukungan moril tadi. jika ada yang membawa alat tajam dan berlaku anarkis ia mempersilahkan untuk aparat keamanan amankan dan proses.

“Kami pertegas tak boleh bawa alat tajam, tak boleh mabuk dan tak membawa miras. Kalau ditemukan silahkan polisi tangkap sebab ini demo damai,” (Ade/tri)

JAYAPURA – Sebanyak 4000 orang akan dilibatkan dalam aksi demo damai Save Gubernur Papua pada Selasa (20/9) besok. Massa ini akan merupakan masyarakat yang selama ini mendukung Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Untuk lokasinya sendiri akan dipusatkan di Taman Imbi Jayapura. Hanya saja aksi demo ini diklaim sebagai aksi demo damai yang tujuannya agar tak ada bentuk kriminalisasi yang dilakukan terhadap Gubernur Papua.

Massa akan menyuarakan menolak penetapan tersangka oleh KPK lantaran menganggap ada bentuk ketidakadilan hukum. “Besok semua berkumpul di Imbi. Yang hadir adalah mereka yang mencintai dan mendukung pemimpin mereka, Gubernur Lukas Enembe,” kata Otniel Deda, Koordinator Aksi Demo Save Gubernur Papua didampingi Berius Kogoya dari tim keamanan saat ditemui di Polresta Jayapura Kota, Senin (19/9).

Baca Juga :  Yakin Lanjutkan Tren Positif

Otniel datang bersama timnya untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan sekaligus meminta izin. Kata dia, aksi ini merupakan aksi demo sebagai bentuk keprihatinan terhadap apa yang dialami gubernur mengingat ada janji dan tanggungjawab moril yang disepakati gubernur untuk memimpin Papua hingga usai masa jabatan nanti.

“Kami sebut ini ada kriminalisasi sebab di tahun 2017 dalam operasi tangkap tangan oleh KPK gubernur sempat diperiksa tapi tidak terbukti. Lalu di tahun 2018 juga sama. Gubernur juga dilakukan operasi tangkap tangan oleh KPK namun tidak terbukti dan di tahun 2021 kembali dilakukan.

“Jadi kami patut menduga bahwa ini hanya upaya mengkriminalisasi, tambahnya. Panitia aksi juga menyatakan akan menghadirkan Ketua DPRP, Ketua MRP dan Sekda Papua. “Gubernur ini representasi politik di tanah Papua dan pimpinan MRP, DPRP serta sekda bagian dari itu yang harus ambil tanggungjawab,” tegasnya.

Baca Juga :  Tahap II Kasus Makar Dipertanyakan

Namun pihaknya menolak jika aksi ini keluar dari konsep membela dan memberi dukungan moril tadi. jika ada yang membawa alat tajam dan berlaku anarkis ia mempersilahkan untuk aparat keamanan amankan dan proses.

“Kami pertegas tak boleh bawa alat tajam, tak boleh mabuk dan tak membawa miras. Kalau ditemukan silahkan polisi tangkap sebab ini demo damai,” (Ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya