“Sampai kapan harga diri kita orang Papua hanya dinilai dengan bayar kepala, kami mau semua kasus hukum diselesaikan secara hukum,” tegas Kamus Bayage. Sementara itu dalam pernyataan sikap tertulis Koordinator Central Front Justice for Tobias Silak, Herlina Sobolim mendesak Kapolda Papua agar segera tangkap, pecat dan adili pelaku penembakan tobias silak.
Mereka juga mendesak agara Kapolri untuk segera menarik pos-pos brimob dari seluruh tanah papua. Ungkap aktor intelektual dibalik penembakan Tobias Silak. Aksi itu juga digelar untuk mendesak Kapolda Papua Barat mengungkap pelaku penembakan aktifis HAM, Yan Warinusi di Kabupaten Manokwari pertengahan tahun lalu.
“Kami juga meminta Kapolda untuk segera mengungkap pelaku pelemparan bom di Kantor Jubi Papua dan Kantor LBH Papua di Jayapura. Segera ungkap dan adili pelakunya,” desaknya. Aksi itu juga digelar untuk memprotes agenda Program Strategis Nasional (PSN) di tanah Papua.
Sebab mereka menilai PSN ini hanyalah dalih melancarkan aksi kejahatan kemanusiaan di tanah Papua. “Sehingga kami minta agar segera buka akses terhadap masyarakat internasional sebab kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Papua semakin masif,” tegasnya. Meski berlangsung dengan melakukan long march namun aksi itu berlangsung kondusif, adapun aparat kepolisian dari Polsek Heram melakukan pengamanan secara ketat hingga aksi selesai kemarin siang. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos