Thursday, November 21, 2024
26.7 C
Jayapura

Didukung 17 CCTV, Komnas HAM Minta Pengungkapan Lebih Cepat

JAYAPURA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Provinsi Papua meminta jaminan komitmen dari Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua dalam pengusutan tuntas kasus pelemparan Bom Molotov di kantor Redaksi Jubi pada Rabu, (16/10).

Hal itu disampaikan Kepala Komnas HAM, Frits Ramandey saat ditemui di lokasi kejadian. Frits menyebut bahwa polisi harus segera menyelesaikan kasus ini karena menyangkut nyawa serta ancaman bagi kebebasan pers di Tanah Papua.

Komnas minta cepat dituntaskan lantaran ada 17 CCTV disekitar lokasi sehingga tak ada alasan untuk tidak mengungkap dan menyelesaikannya dengan segera.

“Peristiwa ini bukti petunjuknya sangat menolong polisi untuk sesegera mungkin mengungkapkan pelakunya. Saya mengatakan bukti petunjuknya karena disekitar lokasi ini saya lihat kurang lebih sebanyak 17 CCTV,” ujar Frits, kepada Wartawan.

Baca Juga :  ASO Migrasi Penyiaran dari Analog ke Digital Akhirnya Terlaksana

Jadi, dia tegaskan polisi tidak cukup alasan untuk tidak mengungkap pelakunya. Menurutnya pelaku melakukan aksinya sudah tersusun rapih dan direncanakan dengan baik.

Dia mengatakan peristiwa ini menjadi tamparan untuk Kapolda Papua bila tidak bisa mengungkapkan kasus tersebut. Ini akan mereduksi kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.  Apalagi menurut Frits, peristiwa ini merupakan mengandung unsur terorisme.

“Peristiwa ini bukan hanya teror, tetapi peristiwa ini mengandung unsur terorisme,” pungkasnya.

JAYAPURA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Provinsi Papua meminta jaminan komitmen dari Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua dalam pengusutan tuntas kasus pelemparan Bom Molotov di kantor Redaksi Jubi pada Rabu, (16/10).

Hal itu disampaikan Kepala Komnas HAM, Frits Ramandey saat ditemui di lokasi kejadian. Frits menyebut bahwa polisi harus segera menyelesaikan kasus ini karena menyangkut nyawa serta ancaman bagi kebebasan pers di Tanah Papua.

Komnas minta cepat dituntaskan lantaran ada 17 CCTV disekitar lokasi sehingga tak ada alasan untuk tidak mengungkap dan menyelesaikannya dengan segera.

“Peristiwa ini bukti petunjuknya sangat menolong polisi untuk sesegera mungkin mengungkapkan pelakunya. Saya mengatakan bukti petunjuknya karena disekitar lokasi ini saya lihat kurang lebih sebanyak 17 CCTV,” ujar Frits, kepada Wartawan.

Baca Juga :  55 Atlet Ofisial Terpapar Covid-19, PB PON Lost Contact

Jadi, dia tegaskan polisi tidak cukup alasan untuk tidak mengungkap pelakunya. Menurutnya pelaku melakukan aksinya sudah tersusun rapih dan direncanakan dengan baik.

Dia mengatakan peristiwa ini menjadi tamparan untuk Kapolda Papua bila tidak bisa mengungkapkan kasus tersebut. Ini akan mereduksi kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.  Apalagi menurut Frits, peristiwa ini merupakan mengandung unsur terorisme.

“Peristiwa ini bukan hanya teror, tetapi peristiwa ini mengandung unsur terorisme,” pungkasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya