Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Panglima TNI: Maka Oprasi Kami Ubah Menjadi Operasi Siaga Tempur Darat

JAYAPURA – Panglima TNI, Yudo Margono meminta untuk pasukannya yang ditempatkan di Papua khususnya yang sedang menjalankan operasi pencarian pilot Susi Air untuk tidak lagi memberikan toleransi kepada kelompok TPN OPM. Pasalnya dengan gerakan dan aksi yang dilakukan selama ini maka sudah sepantasnya seluruh prajurit membangkitkan naluri tempur.

Ini sesuai hasil evaluasi yang dilakukan bersama Kasad TNI AD, Pangkostrad DAN Danjen Kopasus terkait operasi yang sedang berjalan saat ini. Jika sebelumnya masih dilakukan lewat pola soft approuch maka kali ini ia meminta dirubah ke siaga tempur. Yang artinya seluruh prajurit dalam operasi harus siap bertempur.

“Penegakan hukum akan terus dilakukan dan sebelumnya dijalankan dengan operasi penegakan hukum soft approuch tapi karena situasinya seperti ini maka kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Jika di Natuna dulu ada operasi siaga tempur laut maka disini ada siaga tempur darat,” kata Yudo Margono dalam press con di Lanud Yohanis Kapiau, Timika, Selasa (18/4)

Baca Juga :  Dari 82 Ribu Tenaga Kerja d Biak, Baru 22 Ribu yang Daftar BPSJ Ketenagakerjaan

Kedatangan panglima TNI ke Timika untuk mengecek langsung informasi kejadian yang terjadi di Mugi Kom, Kabupaten Nduga. Ini sekaligus meluruskan informasi yang beredar.

“Saya sudah mendapatkan data yang akurat dimana dari 36 prajurit yang melaksanakan patrol mencari pilot Susi Air ternyata di jalan kami dihadang dan terjadi kontak tembak. Dari kontak tembak ini ada 1 yang tertembak yaitu Pratu Miftahul Arifin dan saat dilaksanakan evakuasi kami kembali diserang,” beber Yudo.

Jadi saat itu selain mengamankan diri ada juga yang mempertahankan diri sehingga ada 4 orang yang tertembak namun selamat. Dan saat dilakukan proses evakuasi ada yang jatuh di jurang dan belum berhasil dievak karena cuaca hujan tapi kami prioritaskan mereka yang luka dan sudah kami terima untuk dibawa ke rumah sakit. “Ini agar menjadi jelas sesuai dengan data di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Tokoh Gereja Minta Kasus Mutilasi Diproses Secara Terbuka

Disini Panglima tak menampik bahwa saat itu pasukannya sedang menuju ke Distrik Mugi namun di tengah jalan dihadang dan terjadi kontak tembak. Disini panglima juga menegaskan bahwa taka da penambahan pasukan, yang ada adalah pergantian pasukan. “Ada yang sudah 1 tahun lebih itu yang kami ganti jadi bukan penambahan,” tutupnya. (ade)

JAYAPURA – Panglima TNI, Yudo Margono meminta untuk pasukannya yang ditempatkan di Papua khususnya yang sedang menjalankan operasi pencarian pilot Susi Air untuk tidak lagi memberikan toleransi kepada kelompok TPN OPM. Pasalnya dengan gerakan dan aksi yang dilakukan selama ini maka sudah sepantasnya seluruh prajurit membangkitkan naluri tempur.

Ini sesuai hasil evaluasi yang dilakukan bersama Kasad TNI AD, Pangkostrad DAN Danjen Kopasus terkait operasi yang sedang berjalan saat ini. Jika sebelumnya masih dilakukan lewat pola soft approuch maka kali ini ia meminta dirubah ke siaga tempur. Yang artinya seluruh prajurit dalam operasi harus siap bertempur.

“Penegakan hukum akan terus dilakukan dan sebelumnya dijalankan dengan operasi penegakan hukum soft approuch tapi karena situasinya seperti ini maka kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Jika di Natuna dulu ada operasi siaga tempur laut maka disini ada siaga tempur darat,” kata Yudo Margono dalam press con di Lanud Yohanis Kapiau, Timika, Selasa (18/4)

Baca Juga :  Pemkab Lanny Jaya Tetapkan Tanggap Darurat Hingga 25 Oktober

Kedatangan panglima TNI ke Timika untuk mengecek langsung informasi kejadian yang terjadi di Mugi Kom, Kabupaten Nduga. Ini sekaligus meluruskan informasi yang beredar.

“Saya sudah mendapatkan data yang akurat dimana dari 36 prajurit yang melaksanakan patrol mencari pilot Susi Air ternyata di jalan kami dihadang dan terjadi kontak tembak. Dari kontak tembak ini ada 1 yang tertembak yaitu Pratu Miftahul Arifin dan saat dilaksanakan evakuasi kami kembali diserang,” beber Yudo.

Jadi saat itu selain mengamankan diri ada juga yang mempertahankan diri sehingga ada 4 orang yang tertembak namun selamat. Dan saat dilakukan proses evakuasi ada yang jatuh di jurang dan belum berhasil dievak karena cuaca hujan tapi kami prioritaskan mereka yang luka dan sudah kami terima untuk dibawa ke rumah sakit. “Ini agar menjadi jelas sesuai dengan data di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Tak Lagi Soft Aproach, Kini Operasi Siaga Tempur

Disini Panglima tak menampik bahwa saat itu pasukannya sedang menuju ke Distrik Mugi namun di tengah jalan dihadang dan terjadi kontak tembak. Disini panglima juga menegaskan bahwa taka da penambahan pasukan, yang ada adalah pergantian pasukan. “Ada yang sudah 1 tahun lebih itu yang kami ganti jadi bukan penambahan,” tutupnya. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya