Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Ratusan Truk Dievakuasi dari Kubangan

Jalan Trans Jayapura -Wemena

#Disepakati Penutupan Jalan Sejak 27 Februari – 30 April 2023

JAYAPURA- Sempat terjebak di Jalan Trans-Papua Jayapura-Wamena, sekitar 400 truk telah berhasil dievakuasi hingga Kamis (16/3) kemarin. Adapun truk tersebut terjebak lantaran adanya kubangan besar yang tak bisa dilewati kendaraan sejak beberapa bulan terakhir.

“Per hari ini, sudah 100 persen ratusan truk sudah keluar dari delapan kubangan lokasi dimana kendaraan tersebut terjebak,” kata Kepala BPJN Wamena, Sefnat Kambu kepada wartawan, Jumat (17/3).

Sefnat menerangkan, proses evakuasi terhadap ratusan kendaraan tersebut mulai dilakukan oleh tiga penyedia jasa sejak tanggal 16 Februari 2023 dengan pembagian KM 416+830 – 428+830 akan ditangani oleh PT. Paesa dan PT. BSP sedangkan dari KM 428+830 – KM 441+830 akan ditangani oleh PT. AMU.

PT. Paesa sendiri kata Sefnat, menyiapkan 6 unit Excavator dan 3 unit Bulldozer yang disebar di tiga titik, PT. BSP menyiapkan 1 unit Excavator, 1 unit Bullldozer dan 1 unit Vibro Roller (Pemadat), serta PT. AMU menyiapkan 2 unit Excavator dan 1 unit Bulldozer.

“Hingga saat ini, sudah ada ratusan unit kendaraan dari arah Jayapura ke Wamena yang diloloskan. Serta 20 unit kendaraan dari Wamena ke arah Jayapura yang sudah diloloskan,” terangnya.

Baca Juga :  Pertamina Apresiasi Pemda Mimika Dalam Pengawasan Uji Coba Subsidi Tepat

   Selain itu, telah dilakukan koordinasi dengan semua pihak baik PJ. Gubernur Papua Pegunungan, Bupati Yalimo, TNI-Polri serta Asosiasi/Koordinator Lajuran untuk penutupan jalan.

Disepakati penutupan jalan dilakukan dari tanggal 27 Februari 2023 hingga 30 April 2023 dengan evaluasi di tanggal 31 Maret apakah perlu diperpanjang atau tidak ke akhir April,” kata Sefnat.

  Terkait dengan penutupan jalan tersebut, Sefnat menyampaikan pihaknya diberi bantuan oleh TNI dari Korem 172/PWY untuk membantu penutupan melalui pos-pos penjagaan TNI sepanjang jalan Jayapura – Wamena. Dimulai dari Pos Km 76 hingga Pos akhir Benawa.

Dilakukan penebalan personil di Benawa untuk antisipasi kendaraan yang nekat akan tetap lewat, dengan penambahan personil sebanyak 25 orang yang sifatnya sementara dan akan dikembalikan jika jalan sudah siap untuk dibuka kembali.

  “Penutupan dilakukan hanya untuk truk-truk lajuran yang akan lewat dan dikecualikan untuk kendaraan masyarakat, kendaraan medis, serta kendaraan proyek dengan menyertakan tanda stiker/surat jalan dari perusahaan,” tuturnya.

Baca Juga :  Tiga Warga Sipil Tewas Tertembak, Nduga Siaga Satu

  Sefnat juga menegaskan pihaknya belum pernah mengeluarkan surat lintas dari BPJN Wamena maupun pemerintah setempat. Sehingga itu, masyarakat pengguna jalan diminta memberikan kesempatan kepada pihaknya untuk memperbaiki kubangan tersebut.

  Sementara itu, Sefnat menerangkan terkait dengan ada beberapa unit truk yang belum keluar dari lokasi dikarenakan adanya dua jembatan penghubung jalan Trans-Papua di Distrik (kecamatan) Abenaho yang dirusak warga. Hal ini dikarenakan mosi  tidak percaya KPU.

“Ada dua jembatan beli yang dirusak warga seminggu lalu, masa yang merasa surat suara mereka dikurangi sehingga melampiaskan kekecewaan mereka terhadap KPU dengan menutup akses jalan tersebut serta merusak jembatan,” terangnya.

  Terkait dengan keamanan di ruas jalan Jayapura-Wamena, pihaknya meminta masyarakat di sekitar badan ruas jalan Trans Papua Jayapura-Wamena untuk membantu dalam pengawalan pembangunan.

“Terkait isu isu yang beredar mohon dikoordinasikan antara kepala desa dan distrik, sehingga hal hal ini tidak berimbas kepada hal hal yang menimbulkan Kamtibmas dan memperlambat proses pekerjaan jalan,” pungkasnya. (fia)

Jalan Trans Jayapura -Wemena

#Disepakati Penutupan Jalan Sejak 27 Februari – 30 April 2023

JAYAPURA- Sempat terjebak di Jalan Trans-Papua Jayapura-Wamena, sekitar 400 truk telah berhasil dievakuasi hingga Kamis (16/3) kemarin. Adapun truk tersebut terjebak lantaran adanya kubangan besar yang tak bisa dilewati kendaraan sejak beberapa bulan terakhir.

“Per hari ini, sudah 100 persen ratusan truk sudah keluar dari delapan kubangan lokasi dimana kendaraan tersebut terjebak,” kata Kepala BPJN Wamena, Sefnat Kambu kepada wartawan, Jumat (17/3).

Sefnat menerangkan, proses evakuasi terhadap ratusan kendaraan tersebut mulai dilakukan oleh tiga penyedia jasa sejak tanggal 16 Februari 2023 dengan pembagian KM 416+830 – 428+830 akan ditangani oleh PT. Paesa dan PT. BSP sedangkan dari KM 428+830 – KM 441+830 akan ditangani oleh PT. AMU.

PT. Paesa sendiri kata Sefnat, menyiapkan 6 unit Excavator dan 3 unit Bulldozer yang disebar di tiga titik, PT. BSP menyiapkan 1 unit Excavator, 1 unit Bullldozer dan 1 unit Vibro Roller (Pemadat), serta PT. AMU menyiapkan 2 unit Excavator dan 1 unit Bulldozer.

“Hingga saat ini, sudah ada ratusan unit kendaraan dari arah Jayapura ke Wamena yang diloloskan. Serta 20 unit kendaraan dari Wamena ke arah Jayapura yang sudah diloloskan,” terangnya.

Baca Juga :  TNI-Polri Harus Bersinergi Bangun Tanah Papua

   Selain itu, telah dilakukan koordinasi dengan semua pihak baik PJ. Gubernur Papua Pegunungan, Bupati Yalimo, TNI-Polri serta Asosiasi/Koordinator Lajuran untuk penutupan jalan.

Disepakati penutupan jalan dilakukan dari tanggal 27 Februari 2023 hingga 30 April 2023 dengan evaluasi di tanggal 31 Maret apakah perlu diperpanjang atau tidak ke akhir April,” kata Sefnat.

  Terkait dengan penutupan jalan tersebut, Sefnat menyampaikan pihaknya diberi bantuan oleh TNI dari Korem 172/PWY untuk membantu penutupan melalui pos-pos penjagaan TNI sepanjang jalan Jayapura – Wamena. Dimulai dari Pos Km 76 hingga Pos akhir Benawa.

Dilakukan penebalan personil di Benawa untuk antisipasi kendaraan yang nekat akan tetap lewat, dengan penambahan personil sebanyak 25 orang yang sifatnya sementara dan akan dikembalikan jika jalan sudah siap untuk dibuka kembali.

  “Penutupan dilakukan hanya untuk truk-truk lajuran yang akan lewat dan dikecualikan untuk kendaraan masyarakat, kendaraan medis, serta kendaraan proyek dengan menyertakan tanda stiker/surat jalan dari perusahaan,” tuturnya.

Baca Juga :  Kasus Pelanggaran HAM Berat, Seharusnya Pelaku Lain Ikut Diseret

  Sefnat juga menegaskan pihaknya belum pernah mengeluarkan surat lintas dari BPJN Wamena maupun pemerintah setempat. Sehingga itu, masyarakat pengguna jalan diminta memberikan kesempatan kepada pihaknya untuk memperbaiki kubangan tersebut.

  Sementara itu, Sefnat menerangkan terkait dengan ada beberapa unit truk yang belum keluar dari lokasi dikarenakan adanya dua jembatan penghubung jalan Trans-Papua di Distrik (kecamatan) Abenaho yang dirusak warga. Hal ini dikarenakan mosi  tidak percaya KPU.

“Ada dua jembatan beli yang dirusak warga seminggu lalu, masa yang merasa surat suara mereka dikurangi sehingga melampiaskan kekecewaan mereka terhadap KPU dengan menutup akses jalan tersebut serta merusak jembatan,” terangnya.

  Terkait dengan keamanan di ruas jalan Jayapura-Wamena, pihaknya meminta masyarakat di sekitar badan ruas jalan Trans Papua Jayapura-Wamena untuk membantu dalam pengawalan pembangunan.

“Terkait isu isu yang beredar mohon dikoordinasikan antara kepala desa dan distrik, sehingga hal hal ini tidak berimbas kepada hal hal yang menimbulkan Kamtibmas dan memperlambat proses pekerjaan jalan,” pungkasnya. (fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya