Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Willem Wandik Dinobatkan sebagai Tokoh Perdamaian Asia

TERIMA PENGHARGAAN: Bupati Puncak, Willem Wandik, saat menerima penghargaan sebagaiCategory Of Asia Mesanger of peace & Harmony 2018 dan juga The Most Insipiring & Innovantive Figure award 2019 untuk kategori Bupati, di Hotel The Trans Resort Hotel Bali Jumat (15/3).( FOTO :Diskominfo Kabupaten Puncak for Cepos)


BALI-Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M,Si., mendapat penghargaan sebagai tokoh perdamaian tingkat Asia atau Category Of Asia Mesanger of peace & Harmony 2018, oleh Seven Media Asia dan Asia Global council dan The Key Peopel Megazine, salah satu lembaga yang aktif memberikan penilaian terhadap kinerja para tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia dan Asia.

Penghargaan yang diterima di Hotel The Trans Resort Hotel Bali, Jumat (15/3) lalu, tidak terlepas dari peran Bupati Willem Wandik dalam sejumlah rangkaian langkah perdamaian akibat perang saudara yang terjadi di Kabupaten Puncak pada tahun 2012-2013 pasca Pilkada pertama di Kabupaten Puncak, termasuk menjaga Kabupaten Puncak tetap aman saat Pilkada Serentak 2018 lalu, serta beberapa rentetan perang saudara di Kwangki Narama, Timika. 

Khusus untuk tokoh perdamaian sendiri seharusnya diberikan sejak Mei 2018 lalu di Kualalumpur, Malaysia, namun karena bersaman dengan pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2018, membuat Willem Wandik tidak sempat menghadiri acara tersebut. Untuk itu, penghargaan tersebut, baru diberikan bersamaan dengan pemberiaan penghargaan The Most Insipiring & Innovantive Figure award 2019 untuk kategori Bupati.

Selama ini, Bupati Willem Wandik dinilai berhasil dalam menjaga kedamaian di wilayah yang dipimpinnya, meski diketahui daerah tersebut merupakan daerah yang rawan konflik yang menurut berbagai pihak merupakan daerah tertinggi paling rawan konflik di Indonesia.

Kepada awak media, Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, dirinya tidak pernah berpikir untuk mendapatkan penghargaan. Karena yang ada di benaknya adalah bagaimana mengakhiri perang saudara, terutama di Puncak pasca Pilkada pertama 2011-2013 lalu yang mengakibatkan  puluhan orang meninggal dunia. 

“Bagi saya, kedamaian itu mahal. Sebab  pembangunan bisa berjalan di daerah ketika suasana damai, tidak ada rasa takut di daerahnya,” tegasnya usai menerima penghargaan. 

Baca Juga :  Kapolresta: Kalau Ada yang Keberatan Bisa Dilakukan dengan Cara yang Bijak

Saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 lalu, dirinya juga melarang dilaksanakanya bakar batu oleh calon kepala daerah. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya konflik akibat Pilkada. Dirinya juga terlibat aktif dalam proses peramaian di Kwangki Narama, Timika.

“Kebetulan saya ini anak adat yang tahu persoalan perang saudara, terutama saat Pilkada 2012-2013 lalu, ketika kami jadi bupati definitif pertama di Puncak. Saya langsung terlibat mendamaikan kedua belah pihak, dan sampai saat ini Kabupaten Puncak masih tetap aman,”ungkapnya.

Kata Willem Wandik, setelah kepemimpinan periode pertama 2013 lalu, maka awal kepemimpinannya di periode kedua ini, program utamanya adalah bagaimana mendamaikan kedua belah pihak yang terlibat dalam perang saudara, dengan berbagai proses dan tahapan yang dilalui. Kini Kabupaten Puncak menurut, masih aman-aman saja dan pembangunan berjalan dengan baik.

“Wilayah Puncak, awalnya dibilang sebagai daerah yang rawan. Namun dengan kehadiaran kami, kini sudah ada perubahan dalam sisi pembangunan, yang menunjukan bahwa negara sudah hadir di Kabupaten Puncak,” tuturnya. 

“Di daerah yang dulunya disebut sebagai daerah terbelakang, kini sudah disentuh dengan berbagai pembangunan,”tambahnya.

Ditambahkan, penghargaan sebagai tokoh perdamaian ini akan memotivasi dirinya untuk terus berkarya bagi daerahnya. Penghargaan ini ia persembahkan untuk seluruh masyarakat Puncak, TNI-Polri dan aparat pemerintah yang selama ini bekerja sama serta menjaga kondisi stabilitas kedamaian di Kabupaten Puncak, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik.

“Untuk masyarakat, stop dengan perang saudara ketika ada persoalan. Biarlah hukum positif yang berlaku dan jangan lagi angkat panah. Karena perang saudara sama sekali tidak membawa keuntungan, malah merugikan nyawa dan harta benda,anak-anak istri kami yang rugi,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Cuti Bersama Lebaran Resmi Direvisi

Secara terpisah, Ketua Seven Media, Restu Lingga mengatakan pemberian penghargaan tokoh perdamaian kepada Bupati Puncak Willem Wandik, dilandaskan pada beberapa kriteria. Terutama mereka melihat dari quality, perormace, responbilty dan attractiveness, terutama responsisf dalam sejumlah proses perdamaian di wilayahnya.

“Kami banyak mendapat informasi terkait dengan keterlibatan Bupati Willem Wandik dalam sejumlah persoalan perdamaian di daerahnya, dan cukup mudah sekali kami mendapatkan informasi kinerjanya. Terutama dari teman-teman media, sehingga kami berpikir tidak salahnya kategori perdamaian diberikan kepada pak Willem untuk tingkat Asia bersama dengan beberapa tokoh dari beberapa negara,,”tambahnya.

Ditambahkan, untuk The Most Inspiring & Inovative Figure award 2019, juga sebagai refleksi kinerja dari para tokoh dan kepala daerah ini, yang mampu untuk bekerja demi kepentingan masyarakat, dengan  menggunakan  standar penilaian yang cukup ketat,dan mereka yang meraih penghargaan ini ke depan memeiliki tanggung jawab sosial untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita berharap dengan penghargaan yang kami berikan ini, bisa memacu mereka untuk lebih bekerja, memberikan pelayanan yang lebih baik ke rakyatnya, potensi-potensi yang ada pada mereka dan daerahnya, bisa digunakan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mereka pimpin,”jelasnya.

Sekedar diketahui hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Banjar, Wali Kota Sukabumi, Wali Kota Bau-bau, Wali Kota Medan, Wali Kota Manado,  Bupati Lebong, Bupati Kulon Progo, Bupati Dompu dan Bupati Bandung. Penghargaan juga diberikan untuk kategori Direktur BUMD terbaik dan categori Company.(Diskominfo Puncak/nat)

TERIMA PENGHARGAAN: Bupati Puncak, Willem Wandik, saat menerima penghargaan sebagaiCategory Of Asia Mesanger of peace & Harmony 2018 dan juga The Most Insipiring & Innovantive Figure award 2019 untuk kategori Bupati, di Hotel The Trans Resort Hotel Bali Jumat (15/3).( FOTO :Diskominfo Kabupaten Puncak for Cepos)


BALI-Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M,Si., mendapat penghargaan sebagai tokoh perdamaian tingkat Asia atau Category Of Asia Mesanger of peace & Harmony 2018, oleh Seven Media Asia dan Asia Global council dan The Key Peopel Megazine, salah satu lembaga yang aktif memberikan penilaian terhadap kinerja para tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia dan Asia.

Penghargaan yang diterima di Hotel The Trans Resort Hotel Bali, Jumat (15/3) lalu, tidak terlepas dari peran Bupati Willem Wandik dalam sejumlah rangkaian langkah perdamaian akibat perang saudara yang terjadi di Kabupaten Puncak pada tahun 2012-2013 pasca Pilkada pertama di Kabupaten Puncak, termasuk menjaga Kabupaten Puncak tetap aman saat Pilkada Serentak 2018 lalu, serta beberapa rentetan perang saudara di Kwangki Narama, Timika. 

Khusus untuk tokoh perdamaian sendiri seharusnya diberikan sejak Mei 2018 lalu di Kualalumpur, Malaysia, namun karena bersaman dengan pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2018, membuat Willem Wandik tidak sempat menghadiri acara tersebut. Untuk itu, penghargaan tersebut, baru diberikan bersamaan dengan pemberiaan penghargaan The Most Insipiring & Innovantive Figure award 2019 untuk kategori Bupati.

Selama ini, Bupati Willem Wandik dinilai berhasil dalam menjaga kedamaian di wilayah yang dipimpinnya, meski diketahui daerah tersebut merupakan daerah yang rawan konflik yang menurut berbagai pihak merupakan daerah tertinggi paling rawan konflik di Indonesia.

Kepada awak media, Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, dirinya tidak pernah berpikir untuk mendapatkan penghargaan. Karena yang ada di benaknya adalah bagaimana mengakhiri perang saudara, terutama di Puncak pasca Pilkada pertama 2011-2013 lalu yang mengakibatkan  puluhan orang meninggal dunia. 

“Bagi saya, kedamaian itu mahal. Sebab  pembangunan bisa berjalan di daerah ketika suasana damai, tidak ada rasa takut di daerahnya,” tegasnya usai menerima penghargaan. 

Baca Juga :  Bupati Yahukimo Belum Terima Surat Resmi dari Polisi

Saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 lalu, dirinya juga melarang dilaksanakanya bakar batu oleh calon kepala daerah. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya konflik akibat Pilkada. Dirinya juga terlibat aktif dalam proses peramaian di Kwangki Narama, Timika.

“Kebetulan saya ini anak adat yang tahu persoalan perang saudara, terutama saat Pilkada 2012-2013 lalu, ketika kami jadi bupati definitif pertama di Puncak. Saya langsung terlibat mendamaikan kedua belah pihak, dan sampai saat ini Kabupaten Puncak masih tetap aman,”ungkapnya.

Kata Willem Wandik, setelah kepemimpinan periode pertama 2013 lalu, maka awal kepemimpinannya di periode kedua ini, program utamanya adalah bagaimana mendamaikan kedua belah pihak yang terlibat dalam perang saudara, dengan berbagai proses dan tahapan yang dilalui. Kini Kabupaten Puncak menurut, masih aman-aman saja dan pembangunan berjalan dengan baik.

“Wilayah Puncak, awalnya dibilang sebagai daerah yang rawan. Namun dengan kehadiaran kami, kini sudah ada perubahan dalam sisi pembangunan, yang menunjukan bahwa negara sudah hadir di Kabupaten Puncak,” tuturnya. 

“Di daerah yang dulunya disebut sebagai daerah terbelakang, kini sudah disentuh dengan berbagai pembangunan,”tambahnya.

Ditambahkan, penghargaan sebagai tokoh perdamaian ini akan memotivasi dirinya untuk terus berkarya bagi daerahnya. Penghargaan ini ia persembahkan untuk seluruh masyarakat Puncak, TNI-Polri dan aparat pemerintah yang selama ini bekerja sama serta menjaga kondisi stabilitas kedamaian di Kabupaten Puncak, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik.

“Untuk masyarakat, stop dengan perang saudara ketika ada persoalan. Biarlah hukum positif yang berlaku dan jangan lagi angkat panah. Karena perang saudara sama sekali tidak membawa keuntungan, malah merugikan nyawa dan harta benda,anak-anak istri kami yang rugi,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Kelompok Egianus Dalang Penembakan Tiga Anggota TNI

Secara terpisah, Ketua Seven Media, Restu Lingga mengatakan pemberian penghargaan tokoh perdamaian kepada Bupati Puncak Willem Wandik, dilandaskan pada beberapa kriteria. Terutama mereka melihat dari quality, perormace, responbilty dan attractiveness, terutama responsisf dalam sejumlah proses perdamaian di wilayahnya.

“Kami banyak mendapat informasi terkait dengan keterlibatan Bupati Willem Wandik dalam sejumlah persoalan perdamaian di daerahnya, dan cukup mudah sekali kami mendapatkan informasi kinerjanya. Terutama dari teman-teman media, sehingga kami berpikir tidak salahnya kategori perdamaian diberikan kepada pak Willem untuk tingkat Asia bersama dengan beberapa tokoh dari beberapa negara,,”tambahnya.

Ditambahkan, untuk The Most Inspiring & Inovative Figure award 2019, juga sebagai refleksi kinerja dari para tokoh dan kepala daerah ini, yang mampu untuk bekerja demi kepentingan masyarakat, dengan  menggunakan  standar penilaian yang cukup ketat,dan mereka yang meraih penghargaan ini ke depan memeiliki tanggung jawab sosial untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita berharap dengan penghargaan yang kami berikan ini, bisa memacu mereka untuk lebih bekerja, memberikan pelayanan yang lebih baik ke rakyatnya, potensi-potensi yang ada pada mereka dan daerahnya, bisa digunakan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mereka pimpin,”jelasnya.

Sekedar diketahui hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Banjar, Wali Kota Sukabumi, Wali Kota Bau-bau, Wali Kota Medan, Wali Kota Manado,  Bupati Lebong, Bupati Kulon Progo, Bupati Dompu dan Bupati Bandung. Penghargaan juga diberikan untuk kategori Direktur BUMD terbaik dan categori Company.(Diskominfo Puncak/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya