Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Usai Makan Mie Instan 35 Warga Keracunan

Suasana ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Wamena yang ramai dengan keluarga pasien keracunan yang menunggu di depan ruang UGD, Sabtu (16/3) malam. ( FOTO : Denny/cepos)

WAMENA-35 Warga yang terdiri 14 Mahasiswa yang melakukan KKN dari kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fatahul Muluk Jayapura dan 21 warga Welesi Kabupaten Jayawijaya dilaporkan keracunan usai memakan mie instan goreng. Mereka, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit Wamena untuk  mendapat perawatan medis.

   Pimpinan Pondok Pesantren Al Istiqomah Distik Welesi Sumadi menyatakan awalnya mereka makan mie instan bersama dengan mahasiswa dari Kampus IAIN Fatahul Muluk Jayapura yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) disana sebagai tanda perkenalan sebelum melakukan kegiatan tersebut.

  “Setelah lewat dua jam kemudian, mula-mula pusing tapi masyarakat merasa biasa, semakin lama  satu per satu warga dan mahasiswa mulai mual dan muntah,” ungkapnya, Sabtu (16/3).

Baca Juga :  MUI: Salat Ied di Rumah Saja!

   Kata Sumadi, beberapa warga dan mahasiswa yang melakukan pertemuan di salah satu sekolah di Welesi langsung mandapat pananganan medis di Pos TNI, namun karena kurang obat dan banyaknya korban, sehingga tak bisa diatasi lagi.

  “Beberapa mahasiswa dan warga setempat langsung dilarikan ke RSUD Wamena dan mendapat penanganan di Unit Gawat Darurat ,”jelasnya

   Sumadi juga menjelaskan jika mereka membeli mie goreng instan di Wamena untuk acara perkenalan tersebut. Namun tidak diketahui mie instan tersebut dibeli di toko atau kios mana, sehingga ia masih berupaya untuk mencari kemasan dari produk tersebut.

   “Kebanyakan anak -anak yang mulai mengeluhkan pusing, sakit perut dan muntah usai mandi di kali, hal yang sama juga dirasakan warga yang tidak mandi di kali,” beber Sumadi.

Baca Juga :  Doa Lintas Agama Untuk Pulihkan Kota Wamena

  Dari pantauan Cenderawasih Pos, hingga Sabtu malam, pukul 23.00 WIT, mahasiswa dan warga yang keracunan telah mulai diperbolehkan pulang oleh petugas medis setelah dua jam mendapat perawatan serta diberikan obat untuk diminum.

   Hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebab keracunan mahasiswa dan warga Welesi dan dalam insiden ini tidak ada korban jiwa dari masyarakat maupun mahasiswa, korban paling banyak terdiri dari anak -anak.(jo/tri)

Suasana ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Wamena yang ramai dengan keluarga pasien keracunan yang menunggu di depan ruang UGD, Sabtu (16/3) malam. ( FOTO : Denny/cepos)

WAMENA-35 Warga yang terdiri 14 Mahasiswa yang melakukan KKN dari kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fatahul Muluk Jayapura dan 21 warga Welesi Kabupaten Jayawijaya dilaporkan keracunan usai memakan mie instan goreng. Mereka, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit Wamena untuk  mendapat perawatan medis.

   Pimpinan Pondok Pesantren Al Istiqomah Distik Welesi Sumadi menyatakan awalnya mereka makan mie instan bersama dengan mahasiswa dari Kampus IAIN Fatahul Muluk Jayapura yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) disana sebagai tanda perkenalan sebelum melakukan kegiatan tersebut.

  “Setelah lewat dua jam kemudian, mula-mula pusing tapi masyarakat merasa biasa, semakin lama  satu per satu warga dan mahasiswa mulai mual dan muntah,” ungkapnya, Sabtu (16/3).

Baca Juga :  HUT GKI Di Tanah Papua, Klasis Baliem Yalimo Gelar Ibadah Syukur

   Kata Sumadi, beberapa warga dan mahasiswa yang melakukan pertemuan di salah satu sekolah di Welesi langsung mandapat pananganan medis di Pos TNI, namun karena kurang obat dan banyaknya korban, sehingga tak bisa diatasi lagi.

  “Beberapa mahasiswa dan warga setempat langsung dilarikan ke RSUD Wamena dan mendapat penanganan di Unit Gawat Darurat ,”jelasnya

   Sumadi juga menjelaskan jika mereka membeli mie goreng instan di Wamena untuk acara perkenalan tersebut. Namun tidak diketahui mie instan tersebut dibeli di toko atau kios mana, sehingga ia masih berupaya untuk mencari kemasan dari produk tersebut.

   “Kebanyakan anak -anak yang mulai mengeluhkan pusing, sakit perut dan muntah usai mandi di kali, hal yang sama juga dirasakan warga yang tidak mandi di kali,” beber Sumadi.

Baca Juga :  Korban Curanmor Bisa Cek Hasil Razia Kendaraan di Polres

  Dari pantauan Cenderawasih Pos, hingga Sabtu malam, pukul 23.00 WIT, mahasiswa dan warga yang keracunan telah mulai diperbolehkan pulang oleh petugas medis setelah dua jam mendapat perawatan serta diberikan obat untuk diminum.

   Hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebab keracunan mahasiswa dan warga Welesi dan dalam insiden ini tidak ada korban jiwa dari masyarakat maupun mahasiswa, korban paling banyak terdiri dari anak -anak.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya