BTM Curhat Sempat Putus Asa dan Pasrah
JAYAPURA-Setelah melalui proses yang begitu rumit dengan penuh drama. KPU Kota Jayapura akhirnya merampungkan proses pleno. Dari jadwal 9 Desember diumumkan 14 Desember. Akhirnya KPU menetapkan pasangan Pasangan Calon Gubernur Benhur Tomi Mano-Yermias Bisai (BTM-YB) terpilih menjadi pemenang Pilkada Papua tahun 2024. Penetapan calon terpilih ini di setelah rapat pleno rekapitulasi di Hotel Ultima Entrop, Kota Jayapura Sabtu (14/12) pukul 06.30 WIT.
Dari data yang dibacakan KPU total keseluruhan suara BTM-YB di 9 Kabupaten/Kota sebanyak 269.970 suara. Sementara pasangan Mathius D. Fakhiri-Aryoko Rumaropen (Mari-Yo) mendapatkan 262.777 suara. Dengan demikian BTM unggul dengan perolehan 51 persen suara sementara MARI-YO hanya 49 Persen atau selisih 7.193 suara. Dengan melihat hasil tersebut, maka Pilkada Papua ini bisa dikatakan belum sepenuhnya berakhir.
Mengacu pada putusan MK tentang persyaratan formil ambang batas pengajuan permohonan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHP Kada) sebagaimana ketentuan Pasal 158 UU 10/2016 (UU Pilkada). Pasal 158 UU 10/2016 akan diberlakukan setelah pemeriksaan persidangan atau dipertimbangkan setelah Pemeriksaan Persidangan (lanjutan) bersama-sama dengan Pokok Permohonan.
Dengan ini maka MARI-YO punya peluang menggugat BTM-YB di MK karena jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Papua tahun 2024 mencapai 750.959 pemilih. Terkait hal ini, pihak BTM-YB mengaku siap menghadapi proses hukum mengingat itu hak dari MARI-YO untuk mendapatkan kepastian hukum.
“Saya mengajak seluruh relawan maupun masyarakat pendukung BTM-YB untuk bersama-sama menjaga kedamaian di tanah ini, mari kita hormati poses hukum yang sedang berjalan,” imbuhnya.
Sementara dari hasil pleno KPU yang menyatakan kemenangannya ini ia dengan pasangannya Yermias Bisai langsung menggelar orasi kemenangan dengan relawan dan juga pendukung di kediamannya di Jalan Jeruk Nipis, Kotaraja Sabtu malam. Dalam orasinya BTM mengatakan Pilkada merupakan tarian besar demokrasi, tempat rakyat melangkah dengan suara hati dan harapan yang jernih.
Seperti mentari pagi yang memecah kabut di lembah Papua. “
Pemilukada adalah sinar terang yang menyingkap jalan menuju masa depan. Disetiap bilik suara, rakyat tidak hanya memilih pemimpin, tetapi juga menitipkan mimpi dan amanah mereka. Namun, saudara-saudaraku, perjalanan demokrasi kita masih terjal,” beber Tomi Mani.
Demokrasi menurutnya kadang terlihat seperti perahu kecil yang terombang-ambing di tengah badai kepentingan.
Dibeberapa sudut, menyaksikan kabut yang mengaburkan keadilan, ara yang diperdagangkan, dan isu-isu yang memecah persatuan. Padahal, demokrasi sejatinya adalah panggung untuk mempersatukan hati, bukan arena untuk memecah belah jiwa.
“Mari kita renungkan sejenak, bahwa demokrasi yang sejati bukanlah tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Demokrasi adalah tentang kepercayaan yang tumbuh, tentang amanah yang dijaga, dan tentang keadilan yang ditegakkan,” ungkap TomiMano.