SENTANI-Sebanyak empat orang siswa SMA dan SMP dari beberapa sekolah di Sentani, Kabupaten Jayapura, terpaksa diamankan aparat Kepolisian, Rabu (16/10).
Mereka diamankan lantaran nongkrong di salah satu rumah kosong di Jalan Yahim, Sentani pada jam sekolah. Polisi yang mendapat laporan dari warga, segera mendatangi rumah kosong yang dijadikan tempat nongkrong, kemudian mengamankan dan membawa para siswi tersebut menggunakan mobil patroli.
Seorang warga yang ditemui koran ini mengatakan, rumah kosong tersebut sudah lama dijadikan tempat nongkrong para pelajar. Warga khawatir, para pelajar tersebut melakukan hal-hal yang tidak baik di rumah kosong tersebut. “Yang datang ke sini perempuan dan laki laki, berpasangan,” ucap seorang warga yang diamini warga lainnya.
Menurut warga, sebelumnya rumah kosong itu ditempati oleh satu warga. Namun sejak tidak ditinggali penghuninya, rumah itu sering menjadi tempat bertemu pasangan muda mudi hingga pelajar. Wargapun berang sehingga memutuskan melaporkan ke pihak berwajib.
“Kadang yang datang berpasangan. Mereka kerap masuk lewat belakang. Mereka tidak hanya pagi atau siang, malam hari juga dong datang dengan pasangan. Di situ sudah dijadikan tempat kumpul kebo bahkan ada bekas ganja di sana,” tambahnya.
Sementara itu empat orang siswi yang diamankan di Polsek Sentani Kota, karena diduga bolos dan mengganggu kenyamanan warga masing-masing berinsial YYT (15), GP (15), EK (16), dan LD (16).
Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon, melalui Kapolsek Sentani Kota, AKP Lintong Simanjuntak mengatakan, keempat siswi diamankan lantaran bolos dan mengganggu ketentraman di seputaran Yahim, Distrik Sentani Kota.
“Ia benar mereka diamankan, karena bolos sekolah, terus ke rumah temannya sambil merokok dan putar lagu keras-keras dan bikin bising. Karena ulah mereka, warga marah dan laporkan ke Polsek,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos di Sentani, Rabu (16/10).
Para siswi ini langsung diamankan oleh anggota Polsek Sentani Kota menggunakan mobil patrol dan dibawa ke Mapolsek Sentani Kota. Mereka iberikan nasihat dan dibuatkan surat peryataan, sehingga tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Lintong mengatakan, pihaknya juga menghadirkan orang tua masing-masing siswi ini, sehingga kedepan bisa ikut mengawasi anaknya saat sekolah maupun pulang sekolah.
“Para siswi ini kita nasehati dan mereka mendatangani surat pernyataan yang didampingi orang tua mereka masing-masing dan mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” ujarnya.
Lintong berharap para orang tua siswa dan pihak sekolah, untuk dapat memperketat pengawasan terhadap anak-anak mereka. Baik di sekolah maupun saat pulang sekolah atau berada di rumahnya masing-masing. (roy/bet/nat)
