Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

APBD Perubahan 2019 Lanny Jaya Berkurang 7,53 %

FOTO BERSAMA: Wabup Lanny Jaya, Yemis Kogoya (keenam dari kiri) didampingi Ketua DPRD Lanny Jaya, Terius Yigibalom (keempat dari kiri) foto bersama dengan anggota DPRD Lanny Jaya usai pembukaan rapat paripurna di Hotel Grand Allison, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/10). ( foto : Noel/Cepos)

OPD Diminta Manfaatkan Anggaran dengan Baik

  SENTANI-DPRD Kabupaten Lanny Jaya menggelar rapat paripurna yang membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) perubahan APBD Tahun Anggaran (TA) 2019 Kabupaten Lanny Jaya di  Hotel Grand Allison, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/10). 

  Dalam pembukaan sidang yang dipimpin ketua DPRD Lanny Jaya, Terius Yigibalom, Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom dalam pidato nota keuangan RAPBD Perubahan 2019 yang dibacakan Wakil Bupati Lanny Jaya, Yemis Kogoya mengatakan, pendapatan APBD Kabupaten Lanny Jaya TA 2019 sebesar Rp 1.472.272.741.677. Setelah mengalami perubahan menjadi Rp 1.361.423.293.974 atau berkurang sebesar Rp 110.849.447.792 (7.53%).

“Secara keseluruhan, pendapatan daerah Kabupaten Lanny Jaya di tahun anggaran 2019 mengalami pengurangan,” ungkap Wabup Yemis Kogoya dalam sidang paripurna, kemarin. 

Pengurangan menurutnya terjadi pada pendapatan asli daerah (PAD) yang sebelum perubahan sebesar Rp 53.115.000.000 , setelah perubahan menjadi  Rp 25.500.000.000 atau berkurang sebesar Rp   27.615.000.000. 

Pengurangan juga terjadi pada lain-lain pendapatan daerah yang sebelum perubahan sebesar Rp 529.347.617.766, setelah perubahan menjadi sebesar Rp 446.113.169.974 atau berkurang sebesar Rp 83.234. 447.792. Sedangkan untuk dana perimbangan tidak mengalami perubahan yaitu tetap Rp 883.810.124.000. 

Untuk belanja menurut Wabup Yemis Kogoya juga mengalami perubahan. Yaitu sebelumnya sebesar Rp 1.525.099.876.621 menjadi Rp 1.414.449.428.792 atau berkurang sebesar Rp 882. 990. 829. 281. 

Baca Juga :  Putusan MK Penuh Kejanggalan, Erdy Dabi Tolak PSU

“Pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan penerimaan sebelum perubahan  sebesar Rp 52.827.134.655 berubah menjadi Rp 53.026.134.755 atau pembiayaan netto sebelum perubahan Rp 52.827.134.655 setelah perubahan Rp 53.026.134.755,” jelas Yemis.

“Pendapatan dan belanja daerah  di tahun 2019 ini mengalami pengurangan sebesar Rp 60.931347.792. Pengurangan ini terjadi karen ada penyesuaian dana  otonomi khusus dari Pemerintah Provinsi Papua. Hal ini berlaku di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Papua,” sambung Wabup Yemis Kogoya. 

Terkait dengan kondisi ini, seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemkab Lanny Jaya diharapkan memanfaatkan dana yang ada sebaik mungkin sehingga program prioritas dapat teratasi. 

Di tempat yang sama Ketua DPRD Lanny Jaya, Terius Kogoya mengatakan, selain membahas materi Raperda ABPD Perubahan TA 2019, anggota DPRD Lanny Jaya yang masa jabatannya berakhir Desember mendatang, juga membahas beberapa rancangan non APBD. 

Terkait dengan pengurangan yang terjadi dalam APBD Perubahan TA 2019, Terius Kogoya mengatakan, materi tersebut akan dibahas oleh dewan. Namun pengurangan yang terjadi diakuinya bukan hanya di Kabupaten Lanny Jaya. Tetapi di semua kabupaten dan kota di Provinsi Papua. “Hal ini terjadi karena dana Otsus yang berkurang untuk persiapan penyelenggaraan PON 2020. Untuk itu dalam pembahasan nanti, kami akan sesuaikan dengan APBD yang ada,” jelasnya. 

Dalam sidang ini, Terius Kogoya mengatakan, akan dibahas mana saja yang menjadi prioritas untuk pembangunan dan kemajuan daerah di Lanny Jaya. “Untuk di Lanny Jaya, dana Otsus  yang membiayai beberapa program yang menjadi visi dan misi bupati. Seperti pendidikan dan kesehatan , ini yang nanti kami lihat dari sumber mana yang bisa kami tutupi. Materi ini baru kami terima dan nanti dalam rapat-rapat baru kami lihat dan bahas bersama,” paparnya.

Baca Juga :  Joni Botak Dianggap Pengkhianat

Dalam rapat paripurna yang rencananya berlangsung 3-4 hari ke depan, anggota dewan akan mempelajari dan membahas materi yang diterima. “Kita akan lihat terutama SKPD-SKPD terkait yang selama ini membiayai dari dana yang bersumber dana Otsus. Materinya sudah kami siapkan dan setelah kami pelajari, kami panggil SKPD terkait untuk memberikan penjelasan,” tuturnya. 

Terius Kogoya menyebutkan dari 25 anggota DPRD Lanny Jaya, yang hadir sebanyak 19 anggota DPRD Lannya Jaya dan enam lainnya tidak ikut atau terlambat,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Terius Kogoya juga mengimbau tim anggaran eksekutif agar mempersiapkan materi APBD 2020.

“Tim eksekutfi kalau bisa itu siapkan materi APBD tahun 2020, agar ketika penutupan APBD tahun 2019 itu kami sudah terima, baru kami tutup. Materi-materi itu bisa disampaikan kepada kami agar tidak terburu-buru. Mengingat juga sudah akhir tahun, agar di bulan Januari 2020 itu APBD tinggl jalan,” jelasnya.(oel/nat)

FOTO BERSAMA: Wabup Lanny Jaya, Yemis Kogoya (keenam dari kiri) didampingi Ketua DPRD Lanny Jaya, Terius Yigibalom (keempat dari kiri) foto bersama dengan anggota DPRD Lanny Jaya usai pembukaan rapat paripurna di Hotel Grand Allison, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/10). ( foto : Noel/Cepos)

OPD Diminta Manfaatkan Anggaran dengan Baik

  SENTANI-DPRD Kabupaten Lanny Jaya menggelar rapat paripurna yang membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) perubahan APBD Tahun Anggaran (TA) 2019 Kabupaten Lanny Jaya di  Hotel Grand Allison, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (16/10). 

  Dalam pembukaan sidang yang dipimpin ketua DPRD Lanny Jaya, Terius Yigibalom, Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom dalam pidato nota keuangan RAPBD Perubahan 2019 yang dibacakan Wakil Bupati Lanny Jaya, Yemis Kogoya mengatakan, pendapatan APBD Kabupaten Lanny Jaya TA 2019 sebesar Rp 1.472.272.741.677. Setelah mengalami perubahan menjadi Rp 1.361.423.293.974 atau berkurang sebesar Rp 110.849.447.792 (7.53%).

“Secara keseluruhan, pendapatan daerah Kabupaten Lanny Jaya di tahun anggaran 2019 mengalami pengurangan,” ungkap Wabup Yemis Kogoya dalam sidang paripurna, kemarin. 

Pengurangan menurutnya terjadi pada pendapatan asli daerah (PAD) yang sebelum perubahan sebesar Rp 53.115.000.000 , setelah perubahan menjadi  Rp 25.500.000.000 atau berkurang sebesar Rp   27.615.000.000. 

Pengurangan juga terjadi pada lain-lain pendapatan daerah yang sebelum perubahan sebesar Rp 529.347.617.766, setelah perubahan menjadi sebesar Rp 446.113.169.974 atau berkurang sebesar Rp 83.234. 447.792. Sedangkan untuk dana perimbangan tidak mengalami perubahan yaitu tetap Rp 883.810.124.000. 

Untuk belanja menurut Wabup Yemis Kogoya juga mengalami perubahan. Yaitu sebelumnya sebesar Rp 1.525.099.876.621 menjadi Rp 1.414.449.428.792 atau berkurang sebesar Rp 882. 990. 829. 281. 

Baca Juga :  Hadapi Borneo FC, 11 Pemain Persipura Absen

“Pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan penerimaan sebelum perubahan  sebesar Rp 52.827.134.655 berubah menjadi Rp 53.026.134.755 atau pembiayaan netto sebelum perubahan Rp 52.827.134.655 setelah perubahan Rp 53.026.134.755,” jelas Yemis.

“Pendapatan dan belanja daerah  di tahun 2019 ini mengalami pengurangan sebesar Rp 60.931347.792. Pengurangan ini terjadi karen ada penyesuaian dana  otonomi khusus dari Pemerintah Provinsi Papua. Hal ini berlaku di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Papua,” sambung Wabup Yemis Kogoya. 

Terkait dengan kondisi ini, seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemkab Lanny Jaya diharapkan memanfaatkan dana yang ada sebaik mungkin sehingga program prioritas dapat teratasi. 

Di tempat yang sama Ketua DPRD Lanny Jaya, Terius Kogoya mengatakan, selain membahas materi Raperda ABPD Perubahan TA 2019, anggota DPRD Lanny Jaya yang masa jabatannya berakhir Desember mendatang, juga membahas beberapa rancangan non APBD. 

Terkait dengan pengurangan yang terjadi dalam APBD Perubahan TA 2019, Terius Kogoya mengatakan, materi tersebut akan dibahas oleh dewan. Namun pengurangan yang terjadi diakuinya bukan hanya di Kabupaten Lanny Jaya. Tetapi di semua kabupaten dan kota di Provinsi Papua. “Hal ini terjadi karena dana Otsus yang berkurang untuk persiapan penyelenggaraan PON 2020. Untuk itu dalam pembahasan nanti, kami akan sesuaikan dengan APBD yang ada,” jelasnya. 

Dalam sidang ini, Terius Kogoya mengatakan, akan dibahas mana saja yang menjadi prioritas untuk pembangunan dan kemajuan daerah di Lanny Jaya. “Untuk di Lanny Jaya, dana Otsus  yang membiayai beberapa program yang menjadi visi dan misi bupati. Seperti pendidikan dan kesehatan , ini yang nanti kami lihat dari sumber mana yang bisa kami tutupi. Materi ini baru kami terima dan nanti dalam rapat-rapat baru kami lihat dan bahas bersama,” paparnya.

Baca Juga :  Hanya Penambahan Rp 716 Miliar Lebih

Dalam rapat paripurna yang rencananya berlangsung 3-4 hari ke depan, anggota dewan akan mempelajari dan membahas materi yang diterima. “Kita akan lihat terutama SKPD-SKPD terkait yang selama ini membiayai dari dana yang bersumber dana Otsus. Materinya sudah kami siapkan dan setelah kami pelajari, kami panggil SKPD terkait untuk memberikan penjelasan,” tuturnya. 

Terius Kogoya menyebutkan dari 25 anggota DPRD Lanny Jaya, yang hadir sebanyak 19 anggota DPRD Lannya Jaya dan enam lainnya tidak ikut atau terlambat,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Terius Kogoya juga mengimbau tim anggaran eksekutif agar mempersiapkan materi APBD 2020.

“Tim eksekutfi kalau bisa itu siapkan materi APBD tahun 2020, agar ketika penutupan APBD tahun 2019 itu kami sudah terima, baru kami tutup. Materi-materi itu bisa disampaikan kepada kami agar tidak terburu-buru. Mengingat juga sudah akhir tahun, agar di bulan Januari 2020 itu APBD tinggl jalan,” jelasnya.(oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya