Wapres Gibran Dianggap Tepat Karena Lebih Netral
JAYAPURA – Adanya usulan agar jika rencana kedatangan Wapres Gibran ke Papua benar dilakukan maka disarankan bisa membuka dialog dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk diketahui apa sebenarnya yang menjadi akar masalah di Papua.
Terkait ini menurut salah satu akademisi Uncen, Marinus Yaung tidak salah jika Gibran yang ditunjuk untuk memediasi masalah Papua.
“Kemarin saya sempat membaca beritanya bahwa Uskup Keuskupan Jayapura Pastor Mgr Yanuarius Watopai menyarankan agar mas Gibran menemui KKB dan berdiskusi langsung agar ketahuan apa yang jadi masalah. Alangkah baiknya jika Uskup Jayapura yang menemui KKB dulu lalu mengajak KKB bertemu mas Wapres,” saran Yaung melalui ponselnya, Selasa (15/7).
“Jadi bukan Wapres yang disuruh menemui KKB langsung,” tambahnya.
Disini Yaung menjelaskan bahwa untuk memediasi masalah Papua maka sudah tepat jika yang dimajukan adalah seorang Wapres karena Papua harus diutus oleh pejabat negara dalam posisi strategis dan paling penting adalah pejabat negara yang tidak memiliki beban dosa sejarah kepada orang Papua.
“Menurut hemat saya, Wapres Gibran tepat karena tidak memiliki beban dosa sejarah dengan orang Papua,” timpalnya.
Beberapa pengamat, termasuk para elit dan aktivitas Papua dikatakan sempat meragukan kapasitas Wapres Gibran untuk menyelesaikan masalah Papua. Namun menurut hemat Yaung justru orang seperti mas Gibran yang dianggap “anak baru kemarin sore ” dalam panggung politik nasional, yang akan sukses selesaikan masalah Papua.