JAYAPURA – Perasaan harap – harap cemas para kontingen Papua yang akan mengikuti ajang PON XXI di Aceh dan Sumatra Utara mulai menemukan titik terang. Persoalan anggaran menjadi kunci utama, apakah Papua akan ikut ambil bagian atau justru batal menjadi peserta PON tahun ini.
Dengan waktu yang cukup mepet, akhirnya Pemerintah Provinsi Papua mengumumkan anggaran yang bisa digunakan usai pertemuan yang dilakukan di ruang Banggar DPR Papua, Senin (15/7) tadi malam. Dana yang disiapkan Pemprov adalah Rp 35 miliar.
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan dari rapat Banggar tersebut DPR ingin memastikan pihak eksekutif dan KONI telah menyiapkan anggaran untuk PON. “Kami DPR Papua, kami ingin semua atlet bisa ikut PON. Jangan hanya ikut saat jadi tuan rumah, lalu ketika provinsi lain menjadi tuan rumah malah kita tidak berangkat,” kata Jhony usai rapat.
Dalam rapat ini muncul angka Rp 35 miliar yang disiapkan sesuai dengan pembahasan yang dilakukan eksekutif dan KONI. Tentu angka ini sangat jauh dari yang diusulkan mengingat KONI sendiri mengajukan angkar Rp 200 miliar lebih, sedangkan DPR megusulkan sekitar 120 miliar. Disini Jhony belum bisa menjelaskan apakah dari Rp 35 miliar ini artinya ada cabor yang dipangkas atau tidak diikutsertakan atau seperti apa. “Itu teknis ya, KONI yang tahu,” tangkisnya.
DPRP juga memberi catatan kepada Pemprov dan KONI dimana ada hal yang perlu menjadi perhatian tim Papua, yakni menyangkut peralatan. Jhony mengaku hanya melihat angka Rp 2 miliar lebih untuk peralatan.
Ini menurutnya sangat kecil, sebab ada banyak cabang olahraga yang membutuhkan peralatan olahraga. “Misal kalau pada cabor menembak itu membutuhkan peluru, lalu cabor lain tentu membutuhkan sepatu bertanding, jadi tadi pesan jangan sampai atlet kita bisa hadir dan sampai disana tapi waktu mau bertanding ternyata atlet Papua terkena diskualifikasi karena peralatannya tidak memenuhi syarat,” wantinya.
“Kita bisa lebih malu, jangan sampai sudah disana tidak bisa bertanding dengan alasan peralatan. Makanya kami minta Dispora dan KONI duduk membicarakan kembali soal teknis,” sarannya.
Sebelumnya Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya menyampaikan bahwa pihaknya sudah memangkas kuota dari 402 atlet menjadi 274 atlet. Anggaran tersebut akan dipakai untuk persiapan akhir, akomodasi, dan semua kebutuhan lainnya menuju PON.
Kontingen PON Papua akan mengikuti 45 cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON Aceh dan Sumut. Lalu jika mengikuti schedule program maka seharusnya para atlet sudah harus masuk TC sejak Maret dan April 2024 mengingat pada Mei 2024 proses try out sudah dilakukan sebab pelaksanaan PON XXI akan dibuka pada 8 September mendatang. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos