JAYAPURA – Sejumlah guru dan murid SD Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Titigi, melakukan demonstrasi di Kantor Bupati Intan Jaya di Sugapa, Provinsi Papua Tengah, Selasa (14/11) kemarin.
Informasi yang diterima Cenderawasih Pos, unjuk rasa yang dilakukan oleh guru dan murid sebagai bentuk penolakan terhadap adanya penempatan Pos TNI di kampung Titigi. Mereka juga minta agar pos TNI di Titigi segera tarik kembali.
Adapun alasan penarikan lantaran dampak dari adanya Pos TNI di kampung Titigi, pada Kamis (9/11) lalu, terjadi kecelakaan bom kepada anak didiknya atas nama Misana Hagisimijau.
Para dewan guru dan siswa siswi SD YPPK Titigi menilai adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka juga meminta pimpinan TNI-Polri bersama pemerintah daerah Intan Jaya segera tarik kembali pos TNI yang ada di Kampung Titigi.
Sebab, dengan adanya Pos TNI di Titigi membuat masyarakat dan anak-anak SD YPPK dalam tekanan untuk beraktivitas seperti biasa.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan mengaku pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
“Kami masih dalami kasus ini, sebab bila itu granat . Maka tidak akan mungkin anak itu masih hidup, pasti mati,” kata Izak saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, melalui ponselnya Selasa (14/11) malam.
Pangdam juga mengatakan jika situasi di Intan Jaya terutama di Titigi aman kondusif. Bahkan Bupati sudah menenangkan masyarakat di lokasi tersebut. “Bupati sudah menenangkan masyarakat di situ,” tegasnya. (fia/wen)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos