Friday, October 18, 2024
28.7 C
Jayapura

MoU Antara RI-PNG Ditindaklanjuti

JAYAPURA-Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPPKLN) Provinsi Papua Suzana Wanggai mengatakan tindak lanjut MoU tentang kesepakatan kerjasama hubungan bilateral antar RI-PNG terus berlanjut.

  Saat ini pihaknya sedang membahas terkait rencana pertemuan bilateral antara dua negara. Pertemuan tersebut untuk membuat Standar Oprasional (SOP) tentang  pergerakan transportasi untuk lintas batas.

   “Karena kedepannya bus dari Kota Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia akan diizinkan masuk ke daerah perbatasan tepatnya di daerah Vanimo PNG pun juga demikan dari sana bisa masuk sampai di terminal Tipe A Entrop,” ujarnya saa ditemui awak media di Jayapura, Senin (14/10).

   Meski kerjasama tersebut belum adanya keputusan yang final, namun dapat dipastikan akan  terealisasi. Bahkan dengan adanya kesepakatan awal pergerakan transportasi lintas negara mulai berjalan. Sebagaimana waktu kunjungan Paus Fransisksus ke Vanimo pada September kemarin.

Baca Juga :  Isu Demo, 200-an Warga Mengungsi

   Hampir ribuan umat Katholik dari Indonesia boleh masuk menggunakan kendaraannya masing masing sampai di PNG. Itu membuktikan bahwa kerjsama yang dibangun pemerintah selama ini sangat memberi dampak kepada masyarakat. Terutama dalam hal permudah akses keluar maupun masuk ke negara tetangga itu.

   “Artinya bahwa dengan kerjasama ini, kita boleh dengan mudah masuk ke PNG, pun juga masyarakat PNG bisa masuk sampai di Jayapura, tanpa harus berpindah pindah angkutan lagi,” kata Suzana Wanggai yang kini dipercaya menjabat Pj Bupati Kepulauan Yapen.

   Lebih lanjut kerjsama lintas negara tersebut sangat berdampak pada banyak hal salah satunya peningkatan ekonomi masyarakat. Karena dengan adanya ruang melalui aksea masuk, perputaran uang di Kota Jayapura maupun PNG akan semakin tinggi. Hal itu terjadi karena daya beli masyarakat semakin tinggi.

Baca Juga :  Perlu Konsep Kolaborasi Tangani Papua

   Suzana berharap di akhir tahun 2024, kerjasama tersebut sudah mencapai titik finis. Apalagi jelang akhir tahun yang tentunya perputaran uang di tengah masyarakat akan semakin tinggi. Dengan adanya kerjsama tersebut, maka akan mendorong peningkatan PAD di Kota Jayapura. “Kita berdoa saja semoga akhir tahun ini sudah ada keputusan yang final soal kerjsama ini,” tuturnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPPKLN) Provinsi Papua Suzana Wanggai mengatakan tindak lanjut MoU tentang kesepakatan kerjasama hubungan bilateral antar RI-PNG terus berlanjut.

  Saat ini pihaknya sedang membahas terkait rencana pertemuan bilateral antara dua negara. Pertemuan tersebut untuk membuat Standar Oprasional (SOP) tentang  pergerakan transportasi untuk lintas batas.

   “Karena kedepannya bus dari Kota Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia akan diizinkan masuk ke daerah perbatasan tepatnya di daerah Vanimo PNG pun juga demikan dari sana bisa masuk sampai di terminal Tipe A Entrop,” ujarnya saa ditemui awak media di Jayapura, Senin (14/10).

   Meski kerjasama tersebut belum adanya keputusan yang final, namun dapat dipastikan akan  terealisasi. Bahkan dengan adanya kesepakatan awal pergerakan transportasi lintas negara mulai berjalan. Sebagaimana waktu kunjungan Paus Fransisksus ke Vanimo pada September kemarin.

Baca Juga :  Surplus, Listrik Papua Bisa Dijual ke PNG

   Hampir ribuan umat Katholik dari Indonesia boleh masuk menggunakan kendaraannya masing masing sampai di PNG. Itu membuktikan bahwa kerjsama yang dibangun pemerintah selama ini sangat memberi dampak kepada masyarakat. Terutama dalam hal permudah akses keluar maupun masuk ke negara tetangga itu.

   “Artinya bahwa dengan kerjasama ini, kita boleh dengan mudah masuk ke PNG, pun juga masyarakat PNG bisa masuk sampai di Jayapura, tanpa harus berpindah pindah angkutan lagi,” kata Suzana Wanggai yang kini dipercaya menjabat Pj Bupati Kepulauan Yapen.

   Lebih lanjut kerjsama lintas negara tersebut sangat berdampak pada banyak hal salah satunya peningkatan ekonomi masyarakat. Karena dengan adanya ruang melalui aksea masuk, perputaran uang di Kota Jayapura maupun PNG akan semakin tinggi. Hal itu terjadi karena daya beli masyarakat semakin tinggi.

Baca Juga :  Keributan di Dermaga, Polisi Dalami Peran Pelaku Pengeroyokan

   Suzana berharap di akhir tahun 2024, kerjasama tersebut sudah mencapai titik finis. Apalagi jelang akhir tahun yang tentunya perputaran uang di tengah masyarakat akan semakin tinggi. Dengan adanya kerjsama tersebut, maka akan mendorong peningkatan PAD di Kota Jayapura. “Kita berdoa saja semoga akhir tahun ini sudah ada keputusan yang final soal kerjsama ini,” tuturnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya