JAYAPURA-Peristiwa pembunuhan terhadap belasan masyarakat sipil di Yahukimo yang dilakukan oleh TPN-OPM justru berpotenai pada terhambatnya pembangunan di Papua. Hal itu diungkapkan akademisi Uncen, Prof.Ave Levaan, Senin (14/4).
Karena itu, dia berharap kasus ini menjadi perhatian serius dari seluruh stakeholder yang ada di Papua baik pemerintah,TNI Polri dan juga masyarakat.
“Bagaimana supaya peristiwa itu tidak berlangsung terus-menerus maka pemerintah punya tugas mendudukan, membicarakan. Saya selalu bilang, pembangunan di Papua bisa berjalan baik untuk masyarakat adat juga bagi mereka yang diluar ideologi kita, jalanya harus melalui dialog,”katanya.
Disisi lain, dia juga mengecam pembunuhan terhadap masyarakat sipil yang dilakukan oleh pihak TPN-OPM. Dengan alasan apapun menghilangkan nyawa orang lain dengan melakukan pembunuhan itu merupakan sebuah tindakan melanggar HAM. Kasus – kasus pembunuhan terhadap masyarakat sipil, tidak akan menyelesaikan masalah.
Disinilah peran pemerintah harus betul betul maksimal. Selain tugasnya menjalankan pembangunan tetapi juga dia bertindak sebagai fasilitator sebagai penengah untuk menyelesaikan masalah itu. Diminta tanggapanya mengenai klaim TPN-OPM yang menyatakan bahwa masyarakat sipil yang bekerja ditambang emas tersebut adalah mata-mata aparat TNI Polri, menurutnya hal itu hanya sebatas persepsi setiap kelompok dalam sebuah peristiwa.
“Bagaimana pandangan TNI Polri, pemerintah melihat peristiwa, begitu juga mereka yang berseberangan. Semua punya persepsi masing-masing. Kalau semua punya persepsi masing masing tetap dikembangkan terus maka konsep curiga itu akan jalan terus. Nah kalau orang membangun itu jalan dengan curiga, pasti tidak bisa jalan dengan baik. Makanya segera duduk bersama dan bicarakan bersama,”pungkasnya.(roy/ade).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos