Sunday, May 12, 2024
30.7 C
Jayapura

Forkorus Siap Turun Gunung

Ia mengkritisi soal lokasi yang digunakan untuk deklarasi. Jika  menggunakan Nederlands New Guinea maka bisa saja hal tersebut dikatakan memenuhi syarat. Tapi ketika itu dilakukan dengan nama Melanesia Barat yang bukan wilayah kolonial Belanda. “Kalau tidak memenuhi syarat maka akan kembali ke titik nol,” imbuhnya.

“Jadi saya bisa katakan bahwa proklamasi yang dilakukan ibarat melalui jalan tua hanya saja legal standingnya tidak ada,” tambahnya.  Forkorus sendiri menyampaikan sudah pernah mentawarkan dan mengajak untuk berfikir realistis dan sesuai dengan aturan main akan tetapi masing – masing mau berjuang sendiri apalagi saat ini ia melihat ULMWP juga terpecah menjadi dua.

Satu di dalam negeri dan satu juga di luar negeri. “Saya tanya sebenarnya kita berjuang apa sebab ada yang keliru sehingga semua harus bersatu,” imbuhnya.

Baca Juga :  BAP KPK Sebatas Kisah Cinta Lukas Enembe dan YW

NFRPB sendiri kata Forkorus tidak tinggal diam. Upaya melobi negara pasifik hingga kini masih dilakukan seraya menyiapkan struktur organisasi. “Kemarin saya melantik mendagri dan menteri hukum dan HAM termasuk pemimpin di beberapa kabupaten. Ini bagian dari syarat yang harus dipenuhi sehingga yang jelas kami  tidak diam melainkan mempersiapkan semuanya dan saya pikir ini waktunya saya turun gunung,” tutupnya.

Sementara itu Kapolsek Abepura, AKP. Soeparmanto mengatakan pada pihaknya mendapat informasi bahwa pada Kamis, 14 Desember sekelompok orang hanya akan menggelar doa bersama. “Mereka akan gelar doa bersama, jadi tidak ada aksi di jalan,” katanya, Rabu (13/12).

Namun walaupun hanya digelar aksi doa bersama, tetapi Polsek Abepura akan tetap siaga. Hal itu bertujuan untuk antisipasi terjadinya hal di luar dugaan. “Kita tetap siaga, tapi memang informasinya mereka hanya gelar aksi doa bersama di wilayah Abepura,” ujarnya.

Baca Juga :  Sidang Perlu Dipercepat Agar Semua Bisa Istirahat

Soeparmanto  mengatkaan tidak akan mengerahkan pasukan yang berlebihan untuk mengamankan aksi doa bersama dari kelompok peringatan hari bintang 14 tersebut.  “Kita tidak ada persiapan pengamanan yang intens, hanya seperti biasanya siaga waspada saja,” tandasnya.

Diapun menghimbau kepada masyarakat agar tetap melaksanakan aktifitas seperti biasa. “Kami akan menjamin kemanan masyarakat silakan beraktifitas seperti biasa,” pungkasnya. (ade/rel/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Ia mengkritisi soal lokasi yang digunakan untuk deklarasi. Jika  menggunakan Nederlands New Guinea maka bisa saja hal tersebut dikatakan memenuhi syarat. Tapi ketika itu dilakukan dengan nama Melanesia Barat yang bukan wilayah kolonial Belanda. “Kalau tidak memenuhi syarat maka akan kembali ke titik nol,” imbuhnya.

“Jadi saya bisa katakan bahwa proklamasi yang dilakukan ibarat melalui jalan tua hanya saja legal standingnya tidak ada,” tambahnya.  Forkorus sendiri menyampaikan sudah pernah mentawarkan dan mengajak untuk berfikir realistis dan sesuai dengan aturan main akan tetapi masing – masing mau berjuang sendiri apalagi saat ini ia melihat ULMWP juga terpecah menjadi dua.

Satu di dalam negeri dan satu juga di luar negeri. “Saya tanya sebenarnya kita berjuang apa sebab ada yang keliru sehingga semua harus bersatu,” imbuhnya.

Baca Juga :  Peristiwa Nduga, Bupati dan TNI-Polri Harus Bertanggung Jawab

NFRPB sendiri kata Forkorus tidak tinggal diam. Upaya melobi negara pasifik hingga kini masih dilakukan seraya menyiapkan struktur organisasi. “Kemarin saya melantik mendagri dan menteri hukum dan HAM termasuk pemimpin di beberapa kabupaten. Ini bagian dari syarat yang harus dipenuhi sehingga yang jelas kami  tidak diam melainkan mempersiapkan semuanya dan saya pikir ini waktunya saya turun gunung,” tutupnya.

Sementara itu Kapolsek Abepura, AKP. Soeparmanto mengatakan pada pihaknya mendapat informasi bahwa pada Kamis, 14 Desember sekelompok orang hanya akan menggelar doa bersama. “Mereka akan gelar doa bersama, jadi tidak ada aksi di jalan,” katanya, Rabu (13/12).

Namun walaupun hanya digelar aksi doa bersama, tetapi Polsek Abepura akan tetap siaga. Hal itu bertujuan untuk antisipasi terjadinya hal di luar dugaan. “Kita tetap siaga, tapi memang informasinya mereka hanya gelar aksi doa bersama di wilayah Abepura,” ujarnya.

Baca Juga :  Pertegas Tak Ada Long March, 2.000 Personel Disiapkan

Soeparmanto  mengatkaan tidak akan mengerahkan pasukan yang berlebihan untuk mengamankan aksi doa bersama dari kelompok peringatan hari bintang 14 tersebut.  “Kita tidak ada persiapan pengamanan yang intens, hanya seperti biasanya siaga waspada saja,” tandasnya.

Diapun menghimbau kepada masyarakat agar tetap melaksanakan aktifitas seperti biasa. “Kami akan menjamin kemanan masyarakat silakan beraktifitas seperti biasa,” pungkasnya. (ade/rel/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya