Saturday, April 5, 2025
24.7 C
Jayapura

Forkorus Siap Turun Gunung

JAYAPURA โ€“ Presiden Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB), Forkorus Yaboi Sembut menyatakan siap untuk turun gunung setelah bertahun โ€“ tahun memilih berdiam diri. Setelah ia  dibebaskan pada tahun 2014 lalu Forkorus memang lebih banyak menetap di kediamannya di Sabron, Dosay, Sentani Barat, Kabupaten Jayapura.

Padahal ia merupakan sosok sentral yang berjuang bersama alm Theys Hiyo Eluay dan alm Tom Beanal, tokoh Papua merdeka yang  memulai pergerakan di era modern. Forkorus  mengaku sudah waktunya ia menjelaskan persoalan yang terjadi terkait kemerdekaan di Papua.

Ia berpendapat tak bisa perjuangan dilakukan tanpa mengikuti aturan main atau  hanya dengan bermodal semangat perjuangan. Ada banyak hal krusial yang harus dipatuhi  agar bisa diakui. Forkorus menyebut hingga 2023 ini sudah ada 4 kali proklamasi yang dilakukan termasuk momen 14 Desember 1988 atau yang biasa disebut bintang 14.

Baca Juga :  Perkuat Literasi Keuangan, Bank Mandiri Papua Luncurkan Fasilitas Investasi

Meski perjuangan yang dilakukan masih terkotak-kotak, namun forkorus menghargai upaya yang dilakukan. โ€œSaya menghargai perjuangan mereka semua. Memang ada banyak kelompok dengan gayanya masing-masing sehingga aksi juga bermunculan.  Saya hargai itu tapi saya juga menyesali sebab proklamasi sudah sekian lama namun mengapa tidak cepat selesai. Tidak ada tanda-tanda kemerdekaan,โ€ jelas Forkorus melalui ponselnya, Rabu (13/12).

Diakui, ada empat proklamasi yang dilakukan namun menurutnya semua tetap sah sebab dulu Amerika juga melakukan hal yang sama. โ€œHanya saya melihat proklamasi ini tidak memenuhi syarat sebab tidak melakukan evaluasi atau introspeksi dari sisi legal standing posisinya. Apakah sudah sesuai atau menyalahi sehingga kesannya proklamasi di atas proklamasi,โ€ bebernya.

Baca Juga :  Rakyat Masih Duka, Jangan Menambah Masalah Baru

Dikatakan ada dua asas dekolonisasi yang tidak dipenuhi sehingga dari akumulasi ini Forkorus berinisiatif memimpin masyarakat pendukung Papua merdeka untuk  menggelar deklarasi sekaligus pernyataan proklamasi dan itu dilakukan pada 19 Oktober 2011 lalu di Lapangan Zakeus, Padang Bulan.

โ€œJika dari empat proklamasi yang dilakukan ada yang memenuhi syarat maka saya tidak akan mengadakan pemulihan kemerdekaan. Saya lihat dari reformasi hingga kini proklamasi yang dilakukan semua tidak memenuhi syarat formil sehingga mau tidak mau kami harus pulihkan. Kami turun tangan,โ€ imbuhnya.

Forkorus memang banyak belajar soal ini termasuk cara berdiplomasi yang tepat untuk meminta dukungan negara luar terkait perjuangan NFRPB yang sudah dilakukan selama ini. Ia menjelaskan bahwa suatu bangsa bisa dinyatakan melalui proses kemerdekaan yang benar jika kedaulatannya berada di wilayah kolonialnya.

JAYAPURA โ€“ Presiden Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB), Forkorus Yaboi Sembut menyatakan siap untuk turun gunung setelah bertahun โ€“ tahun memilih berdiam diri. Setelah ia  dibebaskan pada tahun 2014 lalu Forkorus memang lebih banyak menetap di kediamannya di Sabron, Dosay, Sentani Barat, Kabupaten Jayapura.

Padahal ia merupakan sosok sentral yang berjuang bersama alm Theys Hiyo Eluay dan alm Tom Beanal, tokoh Papua merdeka yang  memulai pergerakan di era modern. Forkorus  mengaku sudah waktunya ia menjelaskan persoalan yang terjadi terkait kemerdekaan di Papua.

Ia berpendapat tak bisa perjuangan dilakukan tanpa mengikuti aturan main atau  hanya dengan bermodal semangat perjuangan. Ada banyak hal krusial yang harus dipatuhi  agar bisa diakui. Forkorus menyebut hingga 2023 ini sudah ada 4 kali proklamasi yang dilakukan termasuk momen 14 Desember 1988 atau yang biasa disebut bintang 14.

Baca Juga :  Minta Honorer Siapkan Diri Hadapi Ujian

Meski perjuangan yang dilakukan masih terkotak-kotak, namun forkorus menghargai upaya yang dilakukan. โ€œSaya menghargai perjuangan mereka semua. Memang ada banyak kelompok dengan gayanya masing-masing sehingga aksi juga bermunculan.  Saya hargai itu tapi saya juga menyesali sebab proklamasi sudah sekian lama namun mengapa tidak cepat selesai. Tidak ada tanda-tanda kemerdekaan,โ€ jelas Forkorus melalui ponselnya, Rabu (13/12).

Diakui, ada empat proklamasi yang dilakukan namun menurutnya semua tetap sah sebab dulu Amerika juga melakukan hal yang sama. โ€œHanya saya melihat proklamasi ini tidak memenuhi syarat sebab tidak melakukan evaluasi atau introspeksi dari sisi legal standing posisinya. Apakah sudah sesuai atau menyalahi sehingga kesannya proklamasi di atas proklamasi,โ€ bebernya.

Baca Juga :  Lantik 4 Ketua DPW PAN, Zulhas Sebut Papua Harus Diberi Kepercayaan

Dikatakan ada dua asas dekolonisasi yang tidak dipenuhi sehingga dari akumulasi ini Forkorus berinisiatif memimpin masyarakat pendukung Papua merdeka untuk  menggelar deklarasi sekaligus pernyataan proklamasi dan itu dilakukan pada 19 Oktober 2011 lalu di Lapangan Zakeus, Padang Bulan.

โ€œJika dari empat proklamasi yang dilakukan ada yang memenuhi syarat maka saya tidak akan mengadakan pemulihan kemerdekaan. Saya lihat dari reformasi hingga kini proklamasi yang dilakukan semua tidak memenuhi syarat formil sehingga mau tidak mau kami harus pulihkan. Kami turun tangan,โ€ imbuhnya.

Forkorus memang banyak belajar soal ini termasuk cara berdiplomasi yang tepat untuk meminta dukungan negara luar terkait perjuangan NFRPB yang sudah dilakukan selama ini. Ia menjelaskan bahwa suatu bangsa bisa dinyatakan melalui proses kemerdekaan yang benar jika kedaulatannya berada di wilayah kolonialnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya