Dalam perjalanan panjangnya, Satbrimob Polda Papua mencatat berbagai momen heroik yang menjadi bukti pengabdian tanpa pamrih bagi bangsa. Di antaranya, misi penyelamatan sandera di Mapenduma (1996) oleh dua personel Satbrimob Polda Papua bersama anjing pelacak Dunja. Penindakan dan pembubaran Satgas Papua (2000) di Jayapura, Nabire, Merauke, dan Wamena. Evakuasi korban pesawat Cassa NC-212 milik TNI AL (2001) yang menewaskan sejumlah tokoh penting Papua.
Operasi Sintuwu Maroso di Poso (2002) dengan pengiriman dua kompi Brimob Polda Papua, seluruh personel kembali dengan selamat. Penangkapan Mako Tabuni (2012) yang diduga terlibat serangkaian penembakan misterius di Papua. Pengawalan tim KPK RI dalam penangkapan mantan Gubernur Papua Lukas Enembe (2022) oleh tim Gegana Satbrimob Polda Papua.
Penangkapan Aske Mabel (2025), disertir Polri sekaligus pimpinan KKB Yalimo yang terlibat aksi penembakan terhadap warga sipil dan aparat. Prestasi-prestasi ini, menjadi bukti bahwa Satbrimob Polda Papua masih layak disebut sebagai pasukan elite Polri yang tangguh dan profesional di wilayah timur Indonesia,” ujarnya.
Kombes Pol. John H.S. Sitanggang berharap, di usia ke-80 ini, Satuan Brimob Polda Papua dapat terus berkembang dan meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas di tengah dinamika keamanan yang kompleks.
“Harapan saya, satuan ini bisa semakin maju, tangguh, dan modern, dengan hati yang ikhlas, kesetiaan yang kuat, dan semangat pengabdian tinggi demi nusa dan bangsa,” tuturnya.
Ia juga menilai, sudah saatnya Brimob diberikan peran lebih luas sebagai pelaksana tugas pokok kepolisian dalam penanggulangan gangguan keamanan berintensitas tinggi. “Brimob tidak hanya menjadi kekuatan bantuan, tapi harus diberi mandat sebagai pelaksana tugas pokok utama. Saya yakin Brimob mampu menjalankan itu,” tegasnya. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos