Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

TPU Buper Dipalang, ini Tuntutan Suku Kaigere

JAYAPURA-Sejumlah warga yang berasal dari suku Kaigere mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buper Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Jumat (15/9/2023) sekira pukul 12.00 WIT.

Kedatangan mereka bukan untuk berziarah atau mengantar jenazah untuk dimakamkan di TPU tersebut. Mereka datang untuk memalang lokasi TPU Buper Waena baik itu pemakaman Muslim maupun Kristen.

Dari pantauan Ceposonline.com di lapangan, massa datang membawa truk yang berisi material karang yang kemudian digunakan untuk menutup akses jalan.

Arnol Kaigere selaku perwakilan suku Kaigere menyatakan pemalangan terhadap kedua TPU ini dilakukan lantaran keluarga besar suku Kaigere tidak mendapatkan kejelasan terkait status tanah tersebut. Untuk itu, secara tegas mereka menutup akses masuk di TPU.

Pennutupan ini akan mereka lakukan sampai ada penjelasan dari Pemkot Jayapura. “Maksud dari pemalangan ini tidak menghalangi progam pemerintah. Cuma kami minta kejelasan dari pemerintah terkait tanah pemakaman ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Apes, Asyik Nyimeng Malah Digeruduk Polisi

“Kami tidak akan buka palang kecuali Pj wali kota turun menemui kami,” sambungnya.

Sebab lanjutnya keberadaan TPU Buper, sama sekali tidak memberikan kontribusi untuk pemberdaayan masyarakat, khususnya keluarga besar suku Kaigere.

“Kami sama sekali tidak mendapatkan apa-apa, dengan keberadaan TPU pemakaman ini,” bebernya.

Untuk itu, mereka minta adanya kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya keluarga besar suku Kaigere. “Kami minta anak cucu kami diberikan pekerjaan,” pintanya.

Arnol menambahkan agar pesoalan ini diselesaikan, maka Pj Wali Kota Jayapura Jayapura harus membuka ruang kepada mereka untuk membahas terkait persoalan yang ada.

Sebab menurutnya sejak awal pembukaan TPU Muslim oleh Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano ketika itu, disampaikan bahwa tanah untuk TPU Muslim masih tersisa Rp Rp 5 milyar yang belum dibayarkan oleh pemerintah. Namun sayang sampai saat ini keluarga besar suku Kaigere tidak mendapatkan kejelasan terkait dana tersebut

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Tertangkap

“Dulu Benhur Tomi Mano bilang dana TPU Muslim masih sisa, tapi sampai sekarang kami tidak tahu dana itu sudah lunas atau belum,” ucapnya.

Tidak hanya itu pihaknya juga mempertanyakan kejelasan dari TPU Kristen. Pasalnya mereka juga tidak mengetahui kejelasan administrasi dari TPU Kristen. “Kami juga pertanyakan TPU Kristen sudah berapa yang dibayarkan,” bebernya.

Untuk itu diapun minta pemerintah kota segera memfasilitasi mereka untuk berdsikusi terkait perosalan lahan TPU tersebut.

“Masalah ini harus diselesaikan. Hal ini kami lakukan untuk masa depan anak cucu suku Kaigere,” tutupnya.(*)

JAYAPURA-Sejumlah warga yang berasal dari suku Kaigere mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buper Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Jumat (15/9/2023) sekira pukul 12.00 WIT.

Kedatangan mereka bukan untuk berziarah atau mengantar jenazah untuk dimakamkan di TPU tersebut. Mereka datang untuk memalang lokasi TPU Buper Waena baik itu pemakaman Muslim maupun Kristen.

Dari pantauan Ceposonline.com di lapangan, massa datang membawa truk yang berisi material karang yang kemudian digunakan untuk menutup akses jalan.

Arnol Kaigere selaku perwakilan suku Kaigere menyatakan pemalangan terhadap kedua TPU ini dilakukan lantaran keluarga besar suku Kaigere tidak mendapatkan kejelasan terkait status tanah tersebut. Untuk itu, secara tegas mereka menutup akses masuk di TPU.

Pennutupan ini akan mereka lakukan sampai ada penjelasan dari Pemkot Jayapura. “Maksud dari pemalangan ini tidak menghalangi progam pemerintah. Cuma kami minta kejelasan dari pemerintah terkait tanah pemakaman ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Dapat Informasi, Pelaku Curat Langsung Dibekuk

“Kami tidak akan buka palang kecuali Pj wali kota turun menemui kami,” sambungnya.

Sebab lanjutnya keberadaan TPU Buper, sama sekali tidak memberikan kontribusi untuk pemberdaayan masyarakat, khususnya keluarga besar suku Kaigere.

“Kami sama sekali tidak mendapatkan apa-apa, dengan keberadaan TPU pemakaman ini,” bebernya.

Untuk itu, mereka minta adanya kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya keluarga besar suku Kaigere. “Kami minta anak cucu kami diberikan pekerjaan,” pintanya.

Arnol menambahkan agar pesoalan ini diselesaikan, maka Pj Wali Kota Jayapura Jayapura harus membuka ruang kepada mereka untuk membahas terkait persoalan yang ada.

Sebab menurutnya sejak awal pembukaan TPU Muslim oleh Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano ketika itu, disampaikan bahwa tanah untuk TPU Muslim masih tersisa Rp Rp 5 milyar yang belum dibayarkan oleh pemerintah. Namun sayang sampai saat ini keluarga besar suku Kaigere tidak mendapatkan kejelasan terkait dana tersebut

Baca Juga :  Intensitas Hujan Meningkat, Waspada Banjir dan Longsor

“Dulu Benhur Tomi Mano bilang dana TPU Muslim masih sisa, tapi sampai sekarang kami tidak tahu dana itu sudah lunas atau belum,” ucapnya.

Tidak hanya itu pihaknya juga mempertanyakan kejelasan dari TPU Kristen. Pasalnya mereka juga tidak mengetahui kejelasan administrasi dari TPU Kristen. “Kami juga pertanyakan TPU Kristen sudah berapa yang dibayarkan,” bebernya.

Untuk itu diapun minta pemerintah kota segera memfasilitasi mereka untuk berdsikusi terkait perosalan lahan TPU tersebut.

“Masalah ini harus diselesaikan. Hal ini kami lakukan untuk masa depan anak cucu suku Kaigere,” tutupnya.(*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya