Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Demo PRP di Kampus Uncen Waena Dibubarkan Paksa Aparat 

JAYAPURA- Aksi demo PRP yang digelar di gapura kampus Uncen Waena dibubarkan paksa aparat keamanan. Aksi yang digelar sekira pukul 10.00 WIT tersebut, awalnya mahasiswa yang berjumlah puluhan orang berorasi.

Dalam orasinya mahasiswa masih menyampaikan aspirasi yang sama terkait penolakan DOB dan juga otonomi khusus serta  meminta solusi demokrasi yaitu referendum bagi orang asli Papua.

Namun sayangnya aksi demo yang digelar mahasiswa, dibubarkan secara paksa oleh aparat keamanan yang sudah lebih dulu ada di sekitar lokasi sejak pagi hari.

Kordinator Lapangan Kamus Bayage dari FKIP Uncen mengatakan aksi yang mereka gelar tetap pada agenda yang sama yaitu menolak DOB dan juga otonomi khusus serta memberikan solusi demokrasi bagi masyarakat Papua yaitu referendum.

“Kami tolak Otsus dengan DOB. Karena otsus jilid satu hadir tidak mensejahteahkan rakyat Papua dan pemekaran tiga provinsi tentu sangat sepihak dengan suara rakyat dan mahasiswa. Untuk itu, kami PRP menggelar aksi nasional dan kami mahasiswa terus  aksi minta cabut Otsus dan tolak DOB serta memberikan solusi demokrasi yaitu referendum bagi orang Papua,” katanya.

Dia mengatakan bahwa selama adanya dua provinsi saja, masyarakat Papua berada pada posisi termiskin sesuai dengan data BPS dan juga sumber daya manusia terendah se-Indonesia. Belum lagi masalah kesehatan dan masalah lainnya.

Baca Juga :  Vaksin Sinovac Diakui WHO

Sehingga menurutnya dapat disimpulkan bahwa kehadiran DOB jelas akan memperburuk kondisi orang Papua di segala aspek Maka sebagai mahasiswa yang sadar akan hal ini pihaknya turun jalan dengan aksi PRP agar negara jangan seenaknya mengatur hak Papua di negeri orang Papua yang sudah diwariskan oleh leluhur ras kulit hitam rambut keriting.

Dia juga menyayangkan sikap aparat kepolisian yang secara jelas membungkam ruang demokrasi yang sudah diatur oleh negara Indonesia dengan menghalang aksi demonstrasi massa di seluruh Papua.

“Hadirnya DOB dengan Otsus, kami dua provinsi saja kami sudah habis dan suara kami dibungkam terus sampai muncul tiga provinsi dan ini akan memhuat kami habis maka kamin  tolak,” katanya,

Dari pantauan Cendrawasih Pos selama aksi tersebut berlangsung tidak mengganggu arus lalu lintas namun aktivitas perkuliahan aktivitasnya sedikit menurun. Karena hanya jalan keluar saja yang dipalang sementara jalan masuk di kampus Uncen Waena bisa dilalui dengan baik

Sementara itu, dari pantauan Cenderawasih Pos di sekitar Abepura khususnya di Lingkaran Abepura yang selama ini menjadi salah satu titik kumpul massa, aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa.

Baca Juga :  Tak Bisa Selesaikan Masalah Beasiswa Hanya Bermodal Imbauan

Sejumlah toko di sekitar Lingkaran Abepura sempat tutup, namun kembali buka pada pukul 10.00 WIT.  Aaparat keamanan juga terlihat berjaga-jaga di sekitar Lingkaran Abepura.

Di sekitar gapura kampus Uncen Abepura juga terlihat aksi demontrasi, namun tidak menganggu aktivitas mahasiswa lainnya. Kendaraan yang melintas di depan kampus Uncen Abepura juga tidak terganggu.

Berto salah satu sopir taksi jurusan Waena-Abepura mengatakan dirinya yakin akan kesiagapan pihak keamanan dalam mengamankan jalannya demontrasi, sehingga dirinya merasa aman beraktifitas.

“Kami senang karena kesigapan aparat keamanan menjaga situasi demo sungguh sangat ketat. Bahkan dari pagi mereka sudah tiba di depan Gapura Uncen Waena,” ucapnya.

Hal yang sama disampaikan salah satu penjual bakso yang ditemui di sekitar Lingkaran Abepura. Penjual bakso yang enggan namanya dikorankan mengaku tidak ragu beraktivitas karena adanya jaminan keamanan dari aparat keamanan. Dia berharap dari aksi demontrasi ini tidak meninggalkan kesan buruk.

“Kalau dibilang takut, pasti takut apalagi dengan kejadian tahun 2019 lalu, namun kami yakin dengan pihak kepolisian, pastinya mereka akan menjaga situasi ini, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (ade/oel/rel/roy/nat)

JAYAPURA- Aksi demo PRP yang digelar di gapura kampus Uncen Waena dibubarkan paksa aparat keamanan. Aksi yang digelar sekira pukul 10.00 WIT tersebut, awalnya mahasiswa yang berjumlah puluhan orang berorasi.

Dalam orasinya mahasiswa masih menyampaikan aspirasi yang sama terkait penolakan DOB dan juga otonomi khusus serta  meminta solusi demokrasi yaitu referendum bagi orang asli Papua.

Namun sayangnya aksi demo yang digelar mahasiswa, dibubarkan secara paksa oleh aparat keamanan yang sudah lebih dulu ada di sekitar lokasi sejak pagi hari.

Kordinator Lapangan Kamus Bayage dari FKIP Uncen mengatakan aksi yang mereka gelar tetap pada agenda yang sama yaitu menolak DOB dan juga otonomi khusus serta memberikan solusi demokrasi bagi masyarakat Papua yaitu referendum.

“Kami tolak Otsus dengan DOB. Karena otsus jilid satu hadir tidak mensejahteahkan rakyat Papua dan pemekaran tiga provinsi tentu sangat sepihak dengan suara rakyat dan mahasiswa. Untuk itu, kami PRP menggelar aksi nasional dan kami mahasiswa terus  aksi minta cabut Otsus dan tolak DOB serta memberikan solusi demokrasi yaitu referendum bagi orang Papua,” katanya.

Dia mengatakan bahwa selama adanya dua provinsi saja, masyarakat Papua berada pada posisi termiskin sesuai dengan data BPS dan juga sumber daya manusia terendah se-Indonesia. Belum lagi masalah kesehatan dan masalah lainnya.

Baca Juga :  HUT ke-14 Kabupaten Mamteng, Momen Berkesan Bagi 277 CPNS 

Sehingga menurutnya dapat disimpulkan bahwa kehadiran DOB jelas akan memperburuk kondisi orang Papua di segala aspek Maka sebagai mahasiswa yang sadar akan hal ini pihaknya turun jalan dengan aksi PRP agar negara jangan seenaknya mengatur hak Papua di negeri orang Papua yang sudah diwariskan oleh leluhur ras kulit hitam rambut keriting.

Dia juga menyayangkan sikap aparat kepolisian yang secara jelas membungkam ruang demokrasi yang sudah diatur oleh negara Indonesia dengan menghalang aksi demonstrasi massa di seluruh Papua.

“Hadirnya DOB dengan Otsus, kami dua provinsi saja kami sudah habis dan suara kami dibungkam terus sampai muncul tiga provinsi dan ini akan memhuat kami habis maka kamin  tolak,” katanya,

Dari pantauan Cendrawasih Pos selama aksi tersebut berlangsung tidak mengganggu arus lalu lintas namun aktivitas perkuliahan aktivitasnya sedikit menurun. Karena hanya jalan keluar saja yang dipalang sementara jalan masuk di kampus Uncen Waena bisa dilalui dengan baik

Sementara itu, dari pantauan Cenderawasih Pos di sekitar Abepura khususnya di Lingkaran Abepura yang selama ini menjadi salah satu titik kumpul massa, aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa.

Baca Juga :  Validasi Data Statistik Perikanan Tangkap Harus Secara Berskala

Sejumlah toko di sekitar Lingkaran Abepura sempat tutup, namun kembali buka pada pukul 10.00 WIT.  Aaparat keamanan juga terlihat berjaga-jaga di sekitar Lingkaran Abepura.

Di sekitar gapura kampus Uncen Abepura juga terlihat aksi demontrasi, namun tidak menganggu aktivitas mahasiswa lainnya. Kendaraan yang melintas di depan kampus Uncen Abepura juga tidak terganggu.

Berto salah satu sopir taksi jurusan Waena-Abepura mengatakan dirinya yakin akan kesiagapan pihak keamanan dalam mengamankan jalannya demontrasi, sehingga dirinya merasa aman beraktifitas.

“Kami senang karena kesigapan aparat keamanan menjaga situasi demo sungguh sangat ketat. Bahkan dari pagi mereka sudah tiba di depan Gapura Uncen Waena,” ucapnya.

Hal yang sama disampaikan salah satu penjual bakso yang ditemui di sekitar Lingkaran Abepura. Penjual bakso yang enggan namanya dikorankan mengaku tidak ragu beraktivitas karena adanya jaminan keamanan dari aparat keamanan. Dia berharap dari aksi demontrasi ini tidak meninggalkan kesan buruk.

“Kalau dibilang takut, pasti takut apalagi dengan kejadian tahun 2019 lalu, namun kami yakin dengan pihak kepolisian, pastinya mereka akan menjaga situasi ini, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (ade/oel/rel/roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya