Saturday, November 23, 2024
28.7 C
Jayapura

Makam Theys Eluay Sebagai Simbol Kematian Demokrasi

Banyak Cara untuk Mempercantik Kota Sentani, Bukan dengan Pemindahan Makam Pejuang Papua

JAYAPURA-Rencana pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dari lapangan pertigaan masuk Bandara Sentani ke Obhe Heleybhey Wabouw (Rumah adat) Masyarakat Kampung Sereh

Mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, salah satunya Direktur Eksekutif Papuan Observatory for Human Rights (POHR), Thomas Ch. Syufi Thomas mengatakan alasan Pemkab memindahkan makam hanya untuk penataan dan mempercantik Kota Sentani adalah sesuatu yang irasional dan kurang objektif.

Pasalnya ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemda untuk mempercantik Sentani sebagai ibu kota Kabupaten Jayapura, salah satunya membangun gedung sejarah di area makam tersebut.

Baca Juga :  Kemarin, Wapres RI Tinjau Operasi Katarak dan Bibir Sumbing di RSUD Mimika

Gedung sejarah ini dibuat sebagai bentuk edukasi dan penyadaran terhadap memori kolektif masyarakat Papua akan nilai-nilai sejarah, demokrasi, keadilan, dan perdamaian yang diperjuangkan Theys dengan cara-cara damai (Non-violence).

“Bagi saya makam Theys bukan sesuatu yg mengotori pemandangan, justru baliho dan poster-poster elit politik didepan makam sang tokoh kharismatik inilah yang mengotori Kota Sentani,” kata Thomas, Senin (13/5).

Selain Gedung sejarah di Taman Makam Theys juga dapat dibangun taman baca. Bahkan ditempat itu juga bisa menjadi  tempat penarikan yang bisa menambah sumber pendapatan APBD Kabupaten Jayapura, bukan bangun ruko atau pusat bisnis yang tidak punya manfaat nyata bagi masyarakat kecil dan kelas menengah. “Jadi, Pemkab harus kreatif, pemindahan makam Theys bukan solusi,” kata Thomas.

Baca Juga :  Jokowi Kembali Diagendakan Kunjungi Papua, Ini Jadwalnya

Sebab, kematian dari tokoh pejuang Papua ini kata pengacara muda ini, bukan sesuatu yang wajar. Sehingga makamnya ini sebagai simbol kematian demokrasi dalam negara yang menganut sistem demokrasi ini.

“Theys adalah martir demokrasi Papua. Rencana pemindahan makam Theys ini sesuatu yang tidak dibenarkan dan harus ditolak,” tandasnya.

Banyak Cara untuk Mempercantik Kota Sentani, Bukan dengan Pemindahan Makam Pejuang Papua

JAYAPURA-Rencana pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dari lapangan pertigaan masuk Bandara Sentani ke Obhe Heleybhey Wabouw (Rumah adat) Masyarakat Kampung Sereh

Mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, salah satunya Direktur Eksekutif Papuan Observatory for Human Rights (POHR), Thomas Ch. Syufi Thomas mengatakan alasan Pemkab memindahkan makam hanya untuk penataan dan mempercantik Kota Sentani adalah sesuatu yang irasional dan kurang objektif.

Pasalnya ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemda untuk mempercantik Sentani sebagai ibu kota Kabupaten Jayapura, salah satunya membangun gedung sejarah di area makam tersebut.

Baca Juga :  Polisi Masih Buru Sopir yang Melindas Dua Pemuda

Gedung sejarah ini dibuat sebagai bentuk edukasi dan penyadaran terhadap memori kolektif masyarakat Papua akan nilai-nilai sejarah, demokrasi, keadilan, dan perdamaian yang diperjuangkan Theys dengan cara-cara damai (Non-violence).

“Bagi saya makam Theys bukan sesuatu yg mengotori pemandangan, justru baliho dan poster-poster elit politik didepan makam sang tokoh kharismatik inilah yang mengotori Kota Sentani,” kata Thomas, Senin (13/5).

Selain Gedung sejarah di Taman Makam Theys juga dapat dibangun taman baca. Bahkan ditempat itu juga bisa menjadi  tempat penarikan yang bisa menambah sumber pendapatan APBD Kabupaten Jayapura, bukan bangun ruko atau pusat bisnis yang tidak punya manfaat nyata bagi masyarakat kecil dan kelas menengah. “Jadi, Pemkab harus kreatif, pemindahan makam Theys bukan solusi,” kata Thomas.

Baca Juga :  Kemarin, Wapres RI Tinjau Operasi Katarak dan Bibir Sumbing di RSUD Mimika

Sebab, kematian dari tokoh pejuang Papua ini kata pengacara muda ini, bukan sesuatu yang wajar. Sehingga makamnya ini sebagai simbol kematian demokrasi dalam negara yang menganut sistem demokrasi ini.

“Theys adalah martir demokrasi Papua. Rencana pemindahan makam Theys ini sesuatu yang tidak dibenarkan dan harus ditolak,” tandasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya