Tuesday, April 23, 2024
31.7 C
Jayapura

Menkes Akui Vaksinasi di Jayapura Cukup Baik

TERIMA CENDERAMATA: Menkes Budi Gunadi Sadikin menerima cenderamata dari salah seorang dokter RSJ Abepura di sela-sela kunjungan dan pertemuan di RSUD Jayapura, Rabu (14/4). ( FOTO: Yohana/Cepos)

Kebutuhan Vaksin Untuk PON Papua Aman

JAYAPURA-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja di Kabupaten dan Kota Jayapura, Rabu (14/4) kemarin. Sejumlah agenda dilakukan Menkes selama di Jayapura, di antaranya melihat perkembangan penanganan Covid-19 dan memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Terkait dengan vaksinasi Covid-19 di Jayapura, Menkes  Budi Gunadi menilai sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini, Menkes menyebutkan memilih lansia yang harus diutamakan vaksin. Karena lansia dianggap sangat rentang terhadap Covid-19, bahkan bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, lansia lebih dulu diprioritaskan untuk vaksinasi Covid-19.

“Memang saat ini kami terkendala stok vaksin. Karena ada suplai isu bahwa di India kasus Covid-19 naik sehingga vaksin tidak bisa keluar dari India. Karena produksi vaksin sedikit maka kami prioritaskan lansia terlebih dahulu,” ungkap Menkes Budi Gunadi didampingi Sekda Provinsi Papua, Dance Y. Flassy dalam konfrensi pers di Swiss-Belhotel Papua, kemarin.

Baca Juga :  Mobil Dinas Pejabat Pemkab Jayapura Dipasangi GPS

Terkait pelaksanaan PIN XX Papua yang digelar Oktober nanti, Menkes Budi Gunadi memastikan ketersediaan vaksin akan pulih bulan Juli nanti. Sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan PON Papua maupun vaksin bagi para atlet dan masyarakat umum.

“PON XX berlangsung pada tanggal 2- 15 Oktober. Untuk tanggal tersebut, Insya Allah vaksinnya cukup. Karena vaksin akan kembali normal ketersediaanya bulan Juli,” bebernya.

Mengenai penanganan kasus Covid-19 di Papua, Menkes juga menilai penanganannya sudah cukup baik.

Dalam kunjungannya kemarin, Menkes Budi Gunadi rencananya akan meninjau lokasi tanah yang akan dibangun rumah sakit pusat yang cukup besar di Papua. Rumah sakit pusat ini menurutnya, sama dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) di Jakarta.

Menkes juga menilai rumah sakit di Papua masih kurang dari jumlah, fasilitas dan tenaga kesehatannya. “Selain pembangunan RS di Papua, kami juga ingin melihat lokasi pembangunan Istana Negara di Papua hanya saja karena terkendala waktu maka untuk kunjungan melihat tanah lokasi pembangunan RS dan Istana Negara tidak sempat kami lakukan,” tambahnya.

Baca Juga :  Orasi Kapolda di Dies Natalis, Kado Untuk HMI ke 73

Sementara itu, mewakili Pemprov Papua, Sekda Papua, Dance Y Flassy mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena bisa bertemu langsung dengan Menkes RI Budi Gunadi.

Terkait dengan kasus Covid-19 di Provinsi Papua, Sekda Dance Flassy mengatakan, berdasarkan informasi terakhir dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, kasus Covid-19 di Papua sudah mulai menurun yaitu dengan jumlah kasus rata-rata 35 orang perhari.

Adapun mengenai rencana pembangunan rumah sakit pusat yang nantinya menjadi rumah sakit terbesar di Papua, Sekda Dance Flassy mengatakan. lokasinya direncanakan di Koya, Distrik Muara Tami. (ana/nat)

TERIMA CENDERAMATA: Menkes Budi Gunadi Sadikin menerima cenderamata dari salah seorang dokter RSJ Abepura di sela-sela kunjungan dan pertemuan di RSUD Jayapura, Rabu (14/4). ( FOTO: Yohana/Cepos)

Kebutuhan Vaksin Untuk PON Papua Aman

JAYAPURA-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja di Kabupaten dan Kota Jayapura, Rabu (14/4) kemarin. Sejumlah agenda dilakukan Menkes selama di Jayapura, di antaranya melihat perkembangan penanganan Covid-19 dan memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Terkait dengan vaksinasi Covid-19 di Jayapura, Menkes  Budi Gunadi menilai sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini, Menkes menyebutkan memilih lansia yang harus diutamakan vaksin. Karena lansia dianggap sangat rentang terhadap Covid-19, bahkan bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, lansia lebih dulu diprioritaskan untuk vaksinasi Covid-19.

“Memang saat ini kami terkendala stok vaksin. Karena ada suplai isu bahwa di India kasus Covid-19 naik sehingga vaksin tidak bisa keluar dari India. Karena produksi vaksin sedikit maka kami prioritaskan lansia terlebih dahulu,” ungkap Menkes Budi Gunadi didampingi Sekda Provinsi Papua, Dance Y. Flassy dalam konfrensi pers di Swiss-Belhotel Papua, kemarin.

Baca Juga :  Jaga Prokes, Hindari Klaster Sekolah

Terkait pelaksanaan PIN XX Papua yang digelar Oktober nanti, Menkes Budi Gunadi memastikan ketersediaan vaksin akan pulih bulan Juli nanti. Sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan PON Papua maupun vaksin bagi para atlet dan masyarakat umum.

“PON XX berlangsung pada tanggal 2- 15 Oktober. Untuk tanggal tersebut, Insya Allah vaksinnya cukup. Karena vaksin akan kembali normal ketersediaanya bulan Juli,” bebernya.

Mengenai penanganan kasus Covid-19 di Papua, Menkes juga menilai penanganannya sudah cukup baik.

Dalam kunjungannya kemarin, Menkes Budi Gunadi rencananya akan meninjau lokasi tanah yang akan dibangun rumah sakit pusat yang cukup besar di Papua. Rumah sakit pusat ini menurutnya, sama dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) di Jakarta.

Menkes juga menilai rumah sakit di Papua masih kurang dari jumlah, fasilitas dan tenaga kesehatannya. “Selain pembangunan RS di Papua, kami juga ingin melihat lokasi pembangunan Istana Negara di Papua hanya saja karena terkendala waktu maka untuk kunjungan melihat tanah lokasi pembangunan RS dan Istana Negara tidak sempat kami lakukan,” tambahnya.

Baca Juga :  Masyarakat Harus Selalu Waspada,  Tim Kesiapsiagaan Sudah Terbentuk

Sementara itu, mewakili Pemprov Papua, Sekda Papua, Dance Y Flassy mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena bisa bertemu langsung dengan Menkes RI Budi Gunadi.

Terkait dengan kasus Covid-19 di Provinsi Papua, Sekda Dance Flassy mengatakan, berdasarkan informasi terakhir dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, kasus Covid-19 di Papua sudah mulai menurun yaitu dengan jumlah kasus rata-rata 35 orang perhari.

Adapun mengenai rencana pembangunan rumah sakit pusat yang nantinya menjadi rumah sakit terbesar di Papua, Sekda Dance Flassy mengatakan. lokasinya direncanakan di Koya, Distrik Muara Tami. (ana/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya