Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Teror KKB Terhadap Warga Tak Pernah Usai

Pesawat yang membawa Satgas Nemangkawi tiba di Beoga, Rabu (14/4). (Polsek Beoga for cepos)

Helikopter Berhasil Masuk Beoga, Enam Warga Dievakuasi ke Mimika

JAYAPURA- Dalam sepekan, tiga orang warga sipil meninggal di Kabupaten Puncak akibat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga pimpinan Lekagak Telenggen. 

Sebelumnya, KKB menembak dua guru yakni Oktavianus Rayo dan Yonathan Renden di Beoga. Rabu (14/4) kemarin, KKB kembali menembak seorang tukang ojek bernama Udin (41) di Kampung Eromaga, Distrik Emokia, Kabupaten Puncak.

Saat ditemukan tewas, pria 41 tahun itu mengalami luka tembak di bagian samping kanan kepala tembus pipi kanan dan luka tembak pada bagian dada kanan tembus pinggan sebelah kiri. Korban ditemukan masih menggunakan rompi ojeknya, helm dan terbaring di samping motor ojeknya.

Korban diduga ditembak KKB pimpinan Lekagak Telenggen pada saat perjalanan pulang ke Ilaga ibukota Kabupaten Puncak setelah mengantar penumpangnya dari pedalaman.

Kapolda Papua Ijen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan, pihaknya akan menindak tegas kelompok ini agar tidak terjadi lagi kasus-kasus penembakan yang menimpa warga. “Saat ini personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap KKB yang ada di daerah tersebut,” kata Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (14/4)

Terkait dengan kejadian tersebut, Mathius Fakhiri mengimbau seluruh masyarakat di Ilaga agar membatasi aktivitas dan tidak keluar dari Ilaga guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Para tukang ojek untuk mengurangi atau membatasi aktivitasnya keluar kota Ilaga, cukup dalam areal kota saja. Jangan mengambil risiko yang nantinya pulang pada nyawa sendiri,” pinta Kapolda.

Baca Juga :  TNI Tak Akan Tinggal Diam

Lanjut Kapolda, dengan  kejadian di Beoga dan Ilaga, pihaknya menutup rapat-rapat supaya tidak lagi terjadi aksi aksi penembakan yang berulang. 

Rentetan peristiwa yang terjadi di Puncak  menjadi perhatian dari Bupati Puncak sendiri. “Beliau (Bupati-red) serius untuk bagaimana mengelola situasi yang ada di Kabupaten Puncak,” ungkapnya.

Terkait penembakan tukang ojek tersebut Kapolda menerangkan, sekira pukul 13.59 WIT, tim gabungan mendapatkan informasi telah terjadi penembakan di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak. Mendapati laporan tersebut tim langsung mendatangi TKP.

Setiba di TKP, tim mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga dan dilakukan visum et repertum.

Sementara itu, Satgas Nemangkawi telah mendarat di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Rabu (14/4). Kehadiran tim tersebut  diikuti dengan proses evakuasi warga dari luar daerah. “Tim berhasil masuk menggunakan pesawat caravan setelah anggota yang sudah ada di sana (Beoga-red) mengamankan bandara,” terangnya.

Lanjut Kapolda, personel dari Satgas Nemangkawi nantinya  menyusun untuk langkah-langkah penindakan terhadap gangguan yang terjadi di Beoga. Jika sudah bersih, tim akan melakukan olah TKP penembakan yang terjadi terhadap dua guru.

Baca Juga :  Kuota Normal, Daftar Tunggu Haji 23 Tahun

“Semua kejadian di Puncak akan didalami oleh anggota Polri. Kita akan mengumpulkan segala  macam informasi untuk memperosesnya. Tim dari Dirkrimum Polda Papua juga akan berangkat melakukan oleh TKP,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar menyampaikan, keberhasilan Satgas Nemangkawi mendarat di Distrik Beoga diikuti dengan proses evakuasi terhadap enam warga dari luar daerah. “Kami sudah berhasil melakukan evakuasi kepada pengungsi dengan jumlah penumpang yang diperbolehkan hanya enam orang,” kata Ali Akbar melalui pesan singkatnya.

Lanjutnya, keenam warga dari luar daerah  tersebut yakni, Pither Muttung (wakil kepala sekolah), Gerni Dodong (pelajar SMA), Elvin (suster), Agustina (suster), Jepi dan Ambrosius (guru). Selain itu, dua bayi dari Elvin dan Agustina yang juga ikut dievakuasi. “Mereka ini sebelumnya ikut mengungsi di Koramil dan Polsek Beoga,” kata Kapolsek.

Adapun proses evakuasi terhadap warga tersebut ini dilakukan karena situasi keamanan di Beoga tidak kondusif sejak seminggu terakhir. Para warga dari luar daerah Kabupaten Puncak itu dievakuasi ke Mimika. (fia/nat)

Pesawat yang membawa Satgas Nemangkawi tiba di Beoga, Rabu (14/4). (Polsek Beoga for cepos)

Helikopter Berhasil Masuk Beoga, Enam Warga Dievakuasi ke Mimika

JAYAPURA- Dalam sepekan, tiga orang warga sipil meninggal di Kabupaten Puncak akibat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga pimpinan Lekagak Telenggen. 

Sebelumnya, KKB menembak dua guru yakni Oktavianus Rayo dan Yonathan Renden di Beoga. Rabu (14/4) kemarin, KKB kembali menembak seorang tukang ojek bernama Udin (41) di Kampung Eromaga, Distrik Emokia, Kabupaten Puncak.

Saat ditemukan tewas, pria 41 tahun itu mengalami luka tembak di bagian samping kanan kepala tembus pipi kanan dan luka tembak pada bagian dada kanan tembus pinggan sebelah kiri. Korban ditemukan masih menggunakan rompi ojeknya, helm dan terbaring di samping motor ojeknya.

Korban diduga ditembak KKB pimpinan Lekagak Telenggen pada saat perjalanan pulang ke Ilaga ibukota Kabupaten Puncak setelah mengantar penumpangnya dari pedalaman.

Kapolda Papua Ijen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan, pihaknya akan menindak tegas kelompok ini agar tidak terjadi lagi kasus-kasus penembakan yang menimpa warga. “Saat ini personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap KKB yang ada di daerah tersebut,” kata Kapolda kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (14/4)

Terkait dengan kejadian tersebut, Mathius Fakhiri mengimbau seluruh masyarakat di Ilaga agar membatasi aktivitas dan tidak keluar dari Ilaga guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Para tukang ojek untuk mengurangi atau membatasi aktivitasnya keluar kota Ilaga, cukup dalam areal kota saja. Jangan mengambil risiko yang nantinya pulang pada nyawa sendiri,” pinta Kapolda.

Baca Juga :  Kuota Normal, Daftar Tunggu Haji 23 Tahun

Lanjut Kapolda, dengan  kejadian di Beoga dan Ilaga, pihaknya menutup rapat-rapat supaya tidak lagi terjadi aksi aksi penembakan yang berulang. 

Rentetan peristiwa yang terjadi di Puncak  menjadi perhatian dari Bupati Puncak sendiri. “Beliau (Bupati-red) serius untuk bagaimana mengelola situasi yang ada di Kabupaten Puncak,” ungkapnya.

Terkait penembakan tukang ojek tersebut Kapolda menerangkan, sekira pukul 13.59 WIT, tim gabungan mendapatkan informasi telah terjadi penembakan di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak. Mendapati laporan tersebut tim langsung mendatangi TKP.

Setiba di TKP, tim mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga dan dilakukan visum et repertum.

Sementara itu, Satgas Nemangkawi telah mendarat di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Rabu (14/4). Kehadiran tim tersebut  diikuti dengan proses evakuasi warga dari luar daerah. “Tim berhasil masuk menggunakan pesawat caravan setelah anggota yang sudah ada di sana (Beoga-red) mengamankan bandara,” terangnya.

Lanjut Kapolda, personel dari Satgas Nemangkawi nantinya  menyusun untuk langkah-langkah penindakan terhadap gangguan yang terjadi di Beoga. Jika sudah bersih, tim akan melakukan olah TKP penembakan yang terjadi terhadap dua guru.

Baca Juga :  TNI Tak Akan Tinggal Diam

“Semua kejadian di Puncak akan didalami oleh anggota Polri. Kita akan mengumpulkan segala  macam informasi untuk memperosesnya. Tim dari Dirkrimum Polda Papua juga akan berangkat melakukan oleh TKP,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar menyampaikan, keberhasilan Satgas Nemangkawi mendarat di Distrik Beoga diikuti dengan proses evakuasi terhadap enam warga dari luar daerah. “Kami sudah berhasil melakukan evakuasi kepada pengungsi dengan jumlah penumpang yang diperbolehkan hanya enam orang,” kata Ali Akbar melalui pesan singkatnya.

Lanjutnya, keenam warga dari luar daerah  tersebut yakni, Pither Muttung (wakil kepala sekolah), Gerni Dodong (pelajar SMA), Elvin (suster), Agustina (suster), Jepi dan Ambrosius (guru). Selain itu, dua bayi dari Elvin dan Agustina yang juga ikut dievakuasi. “Mereka ini sebelumnya ikut mengungsi di Koramil dan Polsek Beoga,” kata Kapolsek.

Adapun proses evakuasi terhadap warga tersebut ini dilakukan karena situasi keamanan di Beoga tidak kondusif sejak seminggu terakhir. Para warga dari luar daerah Kabupaten Puncak itu dievakuasi ke Mimika. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya