Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Semoga Ditetapkan Sebelum Perayaan Natal

DPR Papua melalui komisi-komisi depan saat ini sedang membahas KUA PPAS 2021 dengan mitra kerja. Tampak gedung DPR Papua yang berada di samping Kali Anafri yang dipenuhi sampah. Gambar ini diambil, Jumat (13/11). ( foto: Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Setelah sempat disinggung Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw bahwa materi RAPBD  dan KUA PPAS 2021 belum terkirim, akhirnya sepekan terakhir materi yang ditunggu – tunggu tiba di kantor DPRP. 

Beberapa komisi juga terlihat sudah melakukan pembahasan dengan mitra dan diprediksi membutuhkan waktu 2 pekan untuk menuntaskan materi dari dokumen tebal tersebut. Diharapkan materi APBD induk ini bisa tuntas  sebelum perayaan natal agar konsentrasi dalam beribadah dan menyambut natal bisa dilakukan lebih khidmat.

“Materinya sudah dikirim oleh eksekutif kepada kami dan sudah kami bagikan kepada komisi – komisi. Kami pikir memang harus cepat mengingat waktu yang terus berjalan,” kata Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda, Jumat (13/11). 

Baca Juga :  Kejati Papua Buru Mafia Tanah, Pelabuhan dan Bandara

Dikatakan, dari pembahasan ini yang akan lama justru ketika dilakukan antara komisi dan mitra sedangkan untuk masa sidang sendiri dikatakan bisa satu minggu. “Kalau bicara jadwal idealnya memang sudah harus dibahas Oktober lalu. Tapi karena situasional ya kami juga menyesuaikan. Kami pikir ini masih lebih baik dibanding beberapa tahun lalu yang sempat disahkan pada 22 Desember dan itu mepet sekali,” sambungnya.

 Yunus juga membenarkan bahwa komisi akan membedah materi dengan mitra  yang penting adalah pembahasan yang dilakukan dengan OPD atau dinas karena disinilah semua dibedah. Jika sudah rampung akan diteruskan dengan badan anggaran dan setelah itu tinggal sidang dan penetapan. “Ada sinkronisasi dan melihat program dinas di tahun 2021 pihak dinas mau mengerjakan apa saja dan apakah ada program lanjutan dan kalau lanjut yang pertama sudah berapa persen. Ini yang akan dilihat lebih detail,” beber Yunus. Termasuk saat disinggung soal pabrik petatas di Keerom yang merupakan hajatan OPD di provinsi.

Baca Juga :  Varian Delta Belum Ditemukan

 “Ia itu bisa saja, akan dicek kenapa mangkrak dan tidak dituntaskan dan saya pikir ini tugas teman – teman di komisi. Kami juga berharap ini bisa segera rampung setelah teman – teman kembali dari kunker nantinya,” imbuh Yunus. (ade/nat) 

DPR Papua melalui komisi-komisi depan saat ini sedang membahas KUA PPAS 2021 dengan mitra kerja. Tampak gedung DPR Papua yang berada di samping Kali Anafri yang dipenuhi sampah. Gambar ini diambil, Jumat (13/11). ( foto: Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Setelah sempat disinggung Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw bahwa materi RAPBD  dan KUA PPAS 2021 belum terkirim, akhirnya sepekan terakhir materi yang ditunggu – tunggu tiba di kantor DPRP. 

Beberapa komisi juga terlihat sudah melakukan pembahasan dengan mitra dan diprediksi membutuhkan waktu 2 pekan untuk menuntaskan materi dari dokumen tebal tersebut. Diharapkan materi APBD induk ini bisa tuntas  sebelum perayaan natal agar konsentrasi dalam beribadah dan menyambut natal bisa dilakukan lebih khidmat.

“Materinya sudah dikirim oleh eksekutif kepada kami dan sudah kami bagikan kepada komisi – komisi. Kami pikir memang harus cepat mengingat waktu yang terus berjalan,” kata Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda, Jumat (13/11). 

Baca Juga :  Pembukaan Peparnas, Ada Pengalihan Arus Lalin

Dikatakan, dari pembahasan ini yang akan lama justru ketika dilakukan antara komisi dan mitra sedangkan untuk masa sidang sendiri dikatakan bisa satu minggu. “Kalau bicara jadwal idealnya memang sudah harus dibahas Oktober lalu. Tapi karena situasional ya kami juga menyesuaikan. Kami pikir ini masih lebih baik dibanding beberapa tahun lalu yang sempat disahkan pada 22 Desember dan itu mepet sekali,” sambungnya.

 Yunus juga membenarkan bahwa komisi akan membedah materi dengan mitra  yang penting adalah pembahasan yang dilakukan dengan OPD atau dinas karena disinilah semua dibedah. Jika sudah rampung akan diteruskan dengan badan anggaran dan setelah itu tinggal sidang dan penetapan. “Ada sinkronisasi dan melihat program dinas di tahun 2021 pihak dinas mau mengerjakan apa saja dan apakah ada program lanjutan dan kalau lanjut yang pertama sudah berapa persen. Ini yang akan dilihat lebih detail,” beber Yunus. Termasuk saat disinggung soal pabrik petatas di Keerom yang merupakan hajatan OPD di provinsi.

Baca Juga :  TMMD Percepat Pembangunan

 “Ia itu bisa saja, akan dicek kenapa mangkrak dan tidak dituntaskan dan saya pikir ini tugas teman – teman di komisi. Kami juga berharap ini bisa segera rampung setelah teman – teman kembali dari kunker nantinya,” imbuh Yunus. (ade/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya