Selain itu bisa juga menjalin hubungan dengan lembaga lembaga di PBB. Misalnya untuk kesehatan melalui WHO, sehingga anggaran daerah yang diperuntukan di Dinas Kesehatan bisa dialihkan kesektor lainya.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah, pemda harus mendukung penuh pertumbuhan ekonomi baru seperti bisnis starup yang sedang berkembang pesat belakangan ini. Jika belajar dari negara lain, seperti Australia ketika menghadapi krisis moneter 2008 lalu, pemerintah memberikan dana tambahan kepada ASN juga karyawan swasta, dengan tujuan agar dana itu bukan untuk disimpan tapi untuk dibelanjakan. Sehingga kegiatan ekonomi tetap terjaga.
“Misalnya dampak dari krisis itukan banyak pegawai dirumahkan. Kemudian pemerintah memberikan dana tambahan kepada karyawan swasta dan ASN supaya mereka bisa membelanjakan dana itu. Nah dengan begitu, ketika uang dibelanjakan berarti ada permintaan terhadap barang tertentu, ketika ada permintaan maka produksi harus ditambah berarti butuh karyawan, ketika mereka bekerja lagi artinya kegiatan ekononinya tetap berjalan. Itu disebut injection, menyuntik dana,”jelasnya.
Dari hal ini perlu disampaikan bahwa, perlunya ditingkatkan konsumsi domestik kita. Karena pada saat terjadinya krisis yang jatuh itu adalah sektor ekonomi yang modern seperti jasa dan perbankan. Tapi kalau bicara Papua, sebenarnya punya keunggulan tersendiri untuk menghadapi situasi seperti itu. Dimana keunggulan masyarakat Papua itu adalah sub sisten. “Mungkin dari sisi keuangan kita kurang aman, tapi kalau soal pangan kita aman. Itu positifnya,”imbuhnya.(roy/ade).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos