Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Dahulukan Evakuasi Korban

TIM EVAKUASI: Danrem 172/PWY, Kolonel Inf. Jonathan Binsar Sianipar memberikan arahan kepada tim evakuasi sebelum diterbangkan dari Bandara Oksibil, Kamis (13/2). (FOTO: Pendam XVII/Cenderawasih for Cepos)

Tim Gabungan Sudah Bergerak Menuju TKP

JAYAPURA – Kodam XVII/Cenderawasih bakal mendahulukan evakuasi korban jatuhnya helikopter MI-17 milik Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad). Kemarin (13/2) mereka sudah mengirim tim gabungan untuk merapat ke lokasi jatuhnya helikopter yang hilang sejak delapan bulan lalu. Tim gabungan yang terdiri atas satu satuan setingkat pleton ditambah masyarakat setempat. 

sebanyak 60 personel dan warga setempat dikirim untuk melakukan evakuasi 12 korban beserta puing helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Adapun enam puluh personil dan warga sipil diberangkatkan dari Bandara Oksibil menggunakan tiga helikopter bell milik TNI AD dan dua helikopter milik swasta dari Dimonim Air.

Danrem 172/PWY Kolonel Inf. Jonathan Binsar Sianipar menyebutkan, masing-masing personel yang diberangkatkan dibekali dengan oksigen. Hal ini dikarenakan udara di Pegunungan Mandala menipis karena berada di ketinggian 12.000 kaki.

Baca Juga :  Suzana Wanggai Gantikan Musa’ad

“Setelah pasukan tiba di titik pendaratan, mereka bersama masyarakat akan berjalan kaki sekitar tujuh jam dan diperkirakan tiba di lokasi yang menjadi jatuhnya pesawat pada Kamis sore. Doakan semoga cuaca membaik,” ucap Binsar Sianipar.

“Kita harapkan Jumat (14/2) cuaca di Pegunungan Mandala bersahabat sehingga kita bisa mengevakuasi para korban dan puing pesawat,” tambahnya.

Secara terpisah, Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Dax Sianturi menegaskan, kemungkinan besar helikopter MI-17 jatuh di Pegunungan Puncak Mandala karena faktor cuaca.

Lanjut Dax, adapun yang menjadi fokus utama TNI AD untuk mengevakuasi para korban. Selain itu, tim penyelamat juga akan mengambil kembali sejumlah barang penting milik korban,  seperti lima pucuk senjata api. 

Baca Juga :  Hendak Menyeberang ke PNG, Mantan Tapol Diamankan

Menurut Dax Sianturi, tim gabungan tersebut diterbangkan dari Oksibil ke titik terdekat lokasi jatuhnya helikopter bernomor registrasi HA 5138. ”Di ketinggian sebelas ribu feet. Jarak 3 kilometer dari lokasi puing helikopter,” terang dia saat diwawancarai melalui sambungan telepon kemarin. Dari sana, tim gabungan itu akan berjalan sampai lokasi jatuhnya helikopter. 

Lantaran evakuasi butuh waktu, tim gabungan itu juga sudah membuat base camp. Sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Kodam XVII/Cendrawasih, untuk tahap pertama evakuasi fokus kepada korban. ”Saat ini kami fokus pada pencarian dan evakuasi korban. Bukan evakuasi puing,” kata Dax. (fia/nat)

TIM EVAKUASI: Danrem 172/PWY, Kolonel Inf. Jonathan Binsar Sianipar memberikan arahan kepada tim evakuasi sebelum diterbangkan dari Bandara Oksibil, Kamis (13/2). (FOTO: Pendam XVII/Cenderawasih for Cepos)

Tim Gabungan Sudah Bergerak Menuju TKP

JAYAPURA – Kodam XVII/Cenderawasih bakal mendahulukan evakuasi korban jatuhnya helikopter MI-17 milik Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad). Kemarin (13/2) mereka sudah mengirim tim gabungan untuk merapat ke lokasi jatuhnya helikopter yang hilang sejak delapan bulan lalu. Tim gabungan yang terdiri atas satu satuan setingkat pleton ditambah masyarakat setempat. 

sebanyak 60 personel dan warga setempat dikirim untuk melakukan evakuasi 12 korban beserta puing helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Adapun enam puluh personil dan warga sipil diberangkatkan dari Bandara Oksibil menggunakan tiga helikopter bell milik TNI AD dan dua helikopter milik swasta dari Dimonim Air.

Danrem 172/PWY Kolonel Inf. Jonathan Binsar Sianipar menyebutkan, masing-masing personel yang diberangkatkan dibekali dengan oksigen. Hal ini dikarenakan udara di Pegunungan Mandala menipis karena berada di ketinggian 12.000 kaki.

Baca Juga :  TPN-OPM Sebut Elit Politik dan Gubernur Jangan Klaim Atas Nama Rakyat

“Setelah pasukan tiba di titik pendaratan, mereka bersama masyarakat akan berjalan kaki sekitar tujuh jam dan diperkirakan tiba di lokasi yang menjadi jatuhnya pesawat pada Kamis sore. Doakan semoga cuaca membaik,” ucap Binsar Sianipar.

“Kita harapkan Jumat (14/2) cuaca di Pegunungan Mandala bersahabat sehingga kita bisa mengevakuasi para korban dan puing pesawat,” tambahnya.

Secara terpisah, Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Dax Sianturi menegaskan, kemungkinan besar helikopter MI-17 jatuh di Pegunungan Puncak Mandala karena faktor cuaca.

Lanjut Dax, adapun yang menjadi fokus utama TNI AD untuk mengevakuasi para korban. Selain itu, tim penyelamat juga akan mengambil kembali sejumlah barang penting milik korban,  seperti lima pucuk senjata api. 

Baca Juga :  Bisa Dituntut Hukuman Mati

Menurut Dax Sianturi, tim gabungan tersebut diterbangkan dari Oksibil ke titik terdekat lokasi jatuhnya helikopter bernomor registrasi HA 5138. ”Di ketinggian sebelas ribu feet. Jarak 3 kilometer dari lokasi puing helikopter,” terang dia saat diwawancarai melalui sambungan telepon kemarin. Dari sana, tim gabungan itu akan berjalan sampai lokasi jatuhnya helikopter. 

Lantaran evakuasi butuh waktu, tim gabungan itu juga sudah membuat base camp. Sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Kodam XVII/Cendrawasih, untuk tahap pertama evakuasi fokus kepada korban. ”Saat ini kami fokus pada pencarian dan evakuasi korban. Bukan evakuasi puing,” kata Dax. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya