Thursday, April 25, 2024
32.7 C
Jayapura

BMKG Warning Pesawat Berbadan Kecil

PARKIR: Salah satu pesawat berbadan kecil saat berada di Apron Bandara Wamena, kemarin. ( FOTO : Denny/Cepos)

WAMENA-Kabupaten Jayawijaya saat ini tengah memasuki musim angin kencang yang disertai dengan cuaca dingin. Kondisi ini diprediksi terjadi hingga akhir September 2019. 

Terkait kondisi ini, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Wamena memberikan peringatan atau mewarning maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat berbadan kecil di Bandara Wamena.

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Wamena, Subahari mengatakan, sejak akhir Agustus hingga September sudah memasuki mulai musim angin karena terjadi low pressure atau tekanan rendah.

“Setiap tahun bulan Agustus hingga September biasanya musim angin yang kecepatannya bisa sampai 34-36 knot, yang terjadi di atas jam 12 siang. Di bawah jam 12 siang kecepatan masih di bawah 10 knot. Ini terjadi setiap tahun di Wamena,” kata Subahari di RRI Wamena, Rabu (11/9).

Dengan kecepakatan angin saat ini, Subahari meminta kewaspadaan terhadap penerbangan di Wamena terlebih bagi pesawat berbadan kecil untuk tidak lagi ada operasional jelang siang hari. Karena angin mulai kencang berhembus di kawasan Pegunungan Tengah Papua. 

Baca Juga :  Gebrakan Pertama, BTM Datangkan Rp 12,6 M Untuk Bangun Rumah

Dikatakan, apabila kecepatan angin di atas 38 knot sudah ada warning untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. 

“Setiap pesawat juga perlu memperhatikan landing safety speednya dan arahnya. Karena kecepatan angin ini bisa saja berubah. Dimana pada 3-4 hari lalu sudah hampir 37 knot dan itu bisa mengganggu penerbangan,” jelasnya.

Subahari menjelaskan, kecepatan angin saat ini disertai cuaca dingin dikarenakan sudah memasuki bulan purnama. Dimana puncaknya terjadi pada 14 September nanti, yang diakibatkan bulan terang yang menandakan pertumbuhan awan berkurang.

“Jadi sudah dingin ditambah dengan angin, sehingga tingkat kedinginannya dua hari lalu sempat 11 derajat celcius. Hari ini (Rabu) 14 derajat celcius karena sudah ada pertumbuhan awan,” tuturnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Lanny Jaya Jangan Mudah Terprovokasi

Secara terpisah Pelaksana Harian Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Wamena, Fredy Halattu mengatakan, kondisi angin kencang saat ini tidak memengaruhi penerbangan dari dan ke Wamena. Menurutnya hingga saat ini penerbangan komersil dan kargo masih terus melakukan aktifitasnya seperti biasa.

“Untuk kondisi angin saat ini tidak ada masalah. Sejauh ini operasional masih normal, karena rata-rata kondisi angin di atas 20-30 knot,”jelasnya

Ia juga mengaku jika saat ini belum ada keluhan atau komplain dari maskapai yang ada. Untuk pesawat berbadan kecil menurutnya jam operasionalnya sejak pukul 05.30 WIT hingga siang hari. “Siang hingga sore hari, pesawat berbadan lebar sehingga tidak ada pengaruhnya untuk saat ini,” tambahnya. (jo/nat)

PARKIR: Salah satu pesawat berbadan kecil saat berada di Apron Bandara Wamena, kemarin. ( FOTO : Denny/Cepos)

WAMENA-Kabupaten Jayawijaya saat ini tengah memasuki musim angin kencang yang disertai dengan cuaca dingin. Kondisi ini diprediksi terjadi hingga akhir September 2019. 

Terkait kondisi ini, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Wamena memberikan peringatan atau mewarning maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat berbadan kecil di Bandara Wamena.

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Wamena, Subahari mengatakan, sejak akhir Agustus hingga September sudah memasuki mulai musim angin karena terjadi low pressure atau tekanan rendah.

“Setiap tahun bulan Agustus hingga September biasanya musim angin yang kecepatannya bisa sampai 34-36 knot, yang terjadi di atas jam 12 siang. Di bawah jam 12 siang kecepatan masih di bawah 10 knot. Ini terjadi setiap tahun di Wamena,” kata Subahari di RRI Wamena, Rabu (11/9).

Dengan kecepakatan angin saat ini, Subahari meminta kewaspadaan terhadap penerbangan di Wamena terlebih bagi pesawat berbadan kecil untuk tidak lagi ada operasional jelang siang hari. Karena angin mulai kencang berhembus di kawasan Pegunungan Tengah Papua. 

Baca Juga :  Janji Tindak Lanjuti Pembentukan Provinsi Pegunungan Tengah Papua

Dikatakan, apabila kecepatan angin di atas 38 knot sudah ada warning untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. 

“Setiap pesawat juga perlu memperhatikan landing safety speednya dan arahnya. Karena kecepatan angin ini bisa saja berubah. Dimana pada 3-4 hari lalu sudah hampir 37 knot dan itu bisa mengganggu penerbangan,” jelasnya.

Subahari menjelaskan, kecepatan angin saat ini disertai cuaca dingin dikarenakan sudah memasuki bulan purnama. Dimana puncaknya terjadi pada 14 September nanti, yang diakibatkan bulan terang yang menandakan pertumbuhan awan berkurang.

“Jadi sudah dingin ditambah dengan angin, sehingga tingkat kedinginannya dua hari lalu sempat 11 derajat celcius. Hari ini (Rabu) 14 derajat celcius karena sudah ada pertumbuhan awan,” tuturnya.

Baca Juga :  TMMD Percepat Pembangunan

Secara terpisah Pelaksana Harian Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Wamena, Fredy Halattu mengatakan, kondisi angin kencang saat ini tidak memengaruhi penerbangan dari dan ke Wamena. Menurutnya hingga saat ini penerbangan komersil dan kargo masih terus melakukan aktifitasnya seperti biasa.

“Untuk kondisi angin saat ini tidak ada masalah. Sejauh ini operasional masih normal, karena rata-rata kondisi angin di atas 20-30 knot,”jelasnya

Ia juga mengaku jika saat ini belum ada keluhan atau komplain dari maskapai yang ada. Untuk pesawat berbadan kecil menurutnya jam operasionalnya sejak pukul 05.30 WIT hingga siang hari. “Siang hingga sore hari, pesawat berbadan lebar sehingga tidak ada pengaruhnya untuk saat ini,” tambahnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya