Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

KKB Berulah Lagi, Kapolda Pastikan PON Aman

Sejumlah Nakes Ditemukan Terluka, Dua Orang Belum Dievakuasi dari Jurang

JAYAPURA-Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo kembali berulah dengan melakukan pembakaran di sejumlah fasilitas pelayanan publik di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Setelah Senin (13/9) kemarin melakukan pembakaran Puskesmas, sekolah, kantor distrik, kantor perwakilan Bank Papua, pasar dan rumah warga di Distrik Kiwirok, anak buah Lamek Taplo kembali berulah di Distrik Okhika, Selasa (14/9) kemarin.

Di Distrik Okhika, KKB pimpinan Lamek Taplo  dilaporkan membakar Puskesmas, perumahan tenaga kesehatan (nakes), gedung SD dan SMP, rumah guru dan balai kampung.

Sementara itu, saat berulah di Distrik Kiwirok, sejumlah Nakes dilaporkan diserang para pelaku dan mengalami luka-luka. Bahkan ada beberapa orang yang terpaksa melarikan diri ke arah jurang. Meskipun sudah ditemukan namun dua orang nakes hingga kemarin belum bisa dievakuasi dari jurang. 

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengaku mengingatkan semua perkuatan TNI-Polri yang ada di Distrik Kiwirok untuk tidak terlalu merespon terhadap kejadian itu.

“Kita minta anggota yang ada untuk melakukan parameter di Distrik Kiwirok, hingga menunggu perbantuan dari tim yang akan dikirim ke Kiwirok,” jelas Kapolda kepada wartawan.

Kapolda Mathius Fakhiri mengaku telah mengirim dua tim dari Nemangkawi menuju Kabupaten Pegunungan Bintang yang dipimpin langsung Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol. Faizal Ramadhani. Dirinya meminta tim yang dikirim untuk langsung melakukan lintas medan jalan menuju ke Kiwirok untuk memperkuat pengamanan di daerah tersebut dan melakukan evaluasi.

“Dari hasil evaluasi itu, kita akan menilai apakah perlu melakukan penindakan segera atau kita menyusun strategi bagaimana penindakan lanjutan,” bebernya. 

Lanjut Kapolda, selain dua tim yang sudah dikirim ke Pegunungan Bintang, dirinya juga akan mengirim personel Brimob Papua ke Pegunungan Bintang sebanyak 1 pleton untuk mendekatkan perkuatan ke Pegunungan Bintang.

“Kita tidak akan gegabah dalam penanganan kasus ini. Saya tidak mau ada korban tambahan, apalagi kita sudah mau menuju PON. Saya harus memberikan rasa aman sehingga semua kontingen yang datang ke Papua bisa merasa nyaman, khususnya di 4 klaster PON maupun satu penyangga,” tegasnya.

Baca Juga :  Ujaran Kebencian Diyakini Bakal Meningkat

Dirinya memastikan bahwa insiden yang terjadi di Distrik Kiwirok dan Okhika tidak mengganggu persiapan pelaksanaan PON Papua. Pasalnya Kabupaten Pegunungan Bintang posisinya jauh dari empat klaster PON Papua yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke. Sehingga dirinya memastikan kejadian di Pegunungan Bintang, tidak akan berdampak kepada semua klaster PON.

“Dengan kita melakukan penanganan secara tepat dan terukur, bisa memberikan kontribusi untuk  menyelesaikan persoalan  kekerasan bersenjata. Saya tidak mau dampak dari penindakan dari Kepolisian maupun TNI berdampak lain pada isu-isu yang bisa menganggu situasi politik di Indonesia khususnya di Papua yang juga dapat menganggu kegiatan PON nantinya,” paparnya.

 Kapolda memastikan Polri tetap menjaga kondusifitas pelaksanaan PON di wilayah Papua khususnya di 4 klaster pelaksanaan maupun 1 daerah penyangga.

Secara terpisah, Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan anggota TNI di lapangan mengamankan masyarakat sembari menunggu kekuatan untuk melakukan penindakan terhadap kelompok pimppinan Lamek Taplo.

“Kita menunggu perkuatan datang, baru kita lakukan pengejaran,” tegas Danrem saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Dikatakan Danrem, penyerangan di Kiwirok menyebabkan beberapa tenaga medis belum ditemukan. Dimana ada 11 tenaga kesehatan di Kiwirok dan dari jumlah tersebut 8 orang sudah ditemukan dan sudah diamankan di Pos TNI yang ada di Kiwirok. “Tiga nakes masih dilakukan pencarian, kami menunggu mereka (tenaga medis-red) kembali ke Pos TNI di Kiwirok,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito, SIK., M.KP., menyampaikan, KKB menembaki  anggota TNI-Polri saat melakukan penyisiran untuk mencari nakes yang belum ditemukan.

Baca Juga :  17 Orang Saksi Diperiksa, Dua Anggota TNI Dirujuk

“Anggota ditembaki dari arah bandara. Anggota masih melakukan pencarian terhadap Nakes yang belum ditemukan,” jelas Cahya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Cahyo menyampaikan, saat tim gabungan TNI-Polri melakukan pembersihan, sebanyak lima orang nakes ditemukan di TKP. 

Lima orang yang ditemukan ini yaitu A Marselinus (35), Patra (25), Emanuel Abi (30), Katrianti (28) dan dr. Restu. Dari lima nakes yang ditemukan, menurut Cahyo tiga orang yaitu Emanuel Abi, Katrianti dan dr. Restu mengalami luka-luka

“Nakes atas nama Emanuel Abi mengalami luka panah di punggung kiri. Kemudian nakes atas nama Katrianti mengalami trauma berat, luka memar di wajah, luka memar di tangan kiri dan kanan serta ditusuk di paha kanan. Sementara dr. Restu mengalami patah tangan karena pukulan benda tumpul pipa besi,” ungkapnya. 

Ditmbahkan, dua orang nakes juga berhasil ditemukan di jurang dalam kondisi luka-luka. Kedua nakes ini menurut Cahyo hingga kemarin belum bisa dievakuasi dari dalam jurang. “Dua nakes belum bisa dievakuasi karena medan yang curam dan cuaca yang tidak bersahabat,” tutupnya.

Sementara itu, pasca dibakarnya kantor Cabang Pembantu Bank Papua di Distrik Kiwirok, pelayanan nasabah di distrik tersebut untuk sementara waktu dilakukan di Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang. 

Direktur Operasional  Bank Papua, Isak S.Wopari menjelaskan, kerugian akibat terbakarnya kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok belum diketahui. Namun tiga orang karyawan Bank Papua menurut Isak Wopari sudah dievakuasi dari Kiwirok. 

 “Untuk bangunan Bank Papua yang terbakar di Kiwirok bukan bangunan kami tapi milik Pemda. Namun dampak insiden kebakaran ini karyawan, kami sudah langsung  berangkatkan, sehingga pelayanan Bank Papua di Kiwirok kita alihkan ke Oksibil,” ucapnya, kemarin.

Isak berharap, kondisi di Distrik Kiwirok bisa kembali kondusif sehingga pelayanan Bank Papua bisa kembali dilakukan di sana. (fia/dil/nat)

Sejumlah Nakes Ditemukan Terluka, Dua Orang Belum Dievakuasi dari Jurang

JAYAPURA-Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo kembali berulah dengan melakukan pembakaran di sejumlah fasilitas pelayanan publik di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Setelah Senin (13/9) kemarin melakukan pembakaran Puskesmas, sekolah, kantor distrik, kantor perwakilan Bank Papua, pasar dan rumah warga di Distrik Kiwirok, anak buah Lamek Taplo kembali berulah di Distrik Okhika, Selasa (14/9) kemarin.

Di Distrik Okhika, KKB pimpinan Lamek Taplo  dilaporkan membakar Puskesmas, perumahan tenaga kesehatan (nakes), gedung SD dan SMP, rumah guru dan balai kampung.

Sementara itu, saat berulah di Distrik Kiwirok, sejumlah Nakes dilaporkan diserang para pelaku dan mengalami luka-luka. Bahkan ada beberapa orang yang terpaksa melarikan diri ke arah jurang. Meskipun sudah ditemukan namun dua orang nakes hingga kemarin belum bisa dievakuasi dari jurang. 

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengaku mengingatkan semua perkuatan TNI-Polri yang ada di Distrik Kiwirok untuk tidak terlalu merespon terhadap kejadian itu.

“Kita minta anggota yang ada untuk melakukan parameter di Distrik Kiwirok, hingga menunggu perbantuan dari tim yang akan dikirim ke Kiwirok,” jelas Kapolda kepada wartawan.

Kapolda Mathius Fakhiri mengaku telah mengirim dua tim dari Nemangkawi menuju Kabupaten Pegunungan Bintang yang dipimpin langsung Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol. Faizal Ramadhani. Dirinya meminta tim yang dikirim untuk langsung melakukan lintas medan jalan menuju ke Kiwirok untuk memperkuat pengamanan di daerah tersebut dan melakukan evaluasi.

“Dari hasil evaluasi itu, kita akan menilai apakah perlu melakukan penindakan segera atau kita menyusun strategi bagaimana penindakan lanjutan,” bebernya. 

Lanjut Kapolda, selain dua tim yang sudah dikirim ke Pegunungan Bintang, dirinya juga akan mengirim personel Brimob Papua ke Pegunungan Bintang sebanyak 1 pleton untuk mendekatkan perkuatan ke Pegunungan Bintang.

“Kita tidak akan gegabah dalam penanganan kasus ini. Saya tidak mau ada korban tambahan, apalagi kita sudah mau menuju PON. Saya harus memberikan rasa aman sehingga semua kontingen yang datang ke Papua bisa merasa nyaman, khususnya di 4 klaster PON maupun satu penyangga,” tegasnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Papua Tengah Tak Risau

Dirinya memastikan bahwa insiden yang terjadi di Distrik Kiwirok dan Okhika tidak mengganggu persiapan pelaksanaan PON Papua. Pasalnya Kabupaten Pegunungan Bintang posisinya jauh dari empat klaster PON Papua yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke. Sehingga dirinya memastikan kejadian di Pegunungan Bintang, tidak akan berdampak kepada semua klaster PON.

“Dengan kita melakukan penanganan secara tepat dan terukur, bisa memberikan kontribusi untuk  menyelesaikan persoalan  kekerasan bersenjata. Saya tidak mau dampak dari penindakan dari Kepolisian maupun TNI berdampak lain pada isu-isu yang bisa menganggu situasi politik di Indonesia khususnya di Papua yang juga dapat menganggu kegiatan PON nantinya,” paparnya.

 Kapolda memastikan Polri tetap menjaga kondusifitas pelaksanaan PON di wilayah Papua khususnya di 4 klaster pelaksanaan maupun 1 daerah penyangga.

Secara terpisah, Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan anggota TNI di lapangan mengamankan masyarakat sembari menunggu kekuatan untuk melakukan penindakan terhadap kelompok pimppinan Lamek Taplo.

“Kita menunggu perkuatan datang, baru kita lakukan pengejaran,” tegas Danrem saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Dikatakan Danrem, penyerangan di Kiwirok menyebabkan beberapa tenaga medis belum ditemukan. Dimana ada 11 tenaga kesehatan di Kiwirok dan dari jumlah tersebut 8 orang sudah ditemukan dan sudah diamankan di Pos TNI yang ada di Kiwirok. “Tiga nakes masih dilakukan pencarian, kami menunggu mereka (tenaga medis-red) kembali ke Pos TNI di Kiwirok,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito, SIK., M.KP., menyampaikan, KKB menembaki  anggota TNI-Polri saat melakukan penyisiran untuk mencari nakes yang belum ditemukan.

Baca Juga :  17 Orang Saksi Diperiksa, Dua Anggota TNI Dirujuk

“Anggota ditembaki dari arah bandara. Anggota masih melakukan pencarian terhadap Nakes yang belum ditemukan,” jelas Cahya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Cahyo menyampaikan, saat tim gabungan TNI-Polri melakukan pembersihan, sebanyak lima orang nakes ditemukan di TKP. 

Lima orang yang ditemukan ini yaitu A Marselinus (35), Patra (25), Emanuel Abi (30), Katrianti (28) dan dr. Restu. Dari lima nakes yang ditemukan, menurut Cahyo tiga orang yaitu Emanuel Abi, Katrianti dan dr. Restu mengalami luka-luka

“Nakes atas nama Emanuel Abi mengalami luka panah di punggung kiri. Kemudian nakes atas nama Katrianti mengalami trauma berat, luka memar di wajah, luka memar di tangan kiri dan kanan serta ditusuk di paha kanan. Sementara dr. Restu mengalami patah tangan karena pukulan benda tumpul pipa besi,” ungkapnya. 

Ditmbahkan, dua orang nakes juga berhasil ditemukan di jurang dalam kondisi luka-luka. Kedua nakes ini menurut Cahyo hingga kemarin belum bisa dievakuasi dari dalam jurang. “Dua nakes belum bisa dievakuasi karena medan yang curam dan cuaca yang tidak bersahabat,” tutupnya.

Sementara itu, pasca dibakarnya kantor Cabang Pembantu Bank Papua di Distrik Kiwirok, pelayanan nasabah di distrik tersebut untuk sementara waktu dilakukan di Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang. 

Direktur Operasional  Bank Papua, Isak S.Wopari menjelaskan, kerugian akibat terbakarnya kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok belum diketahui. Namun tiga orang karyawan Bank Papua menurut Isak Wopari sudah dievakuasi dari Kiwirok. 

 “Untuk bangunan Bank Papua yang terbakar di Kiwirok bukan bangunan kami tapi milik Pemda. Namun dampak insiden kebakaran ini karyawan, kami sudah langsung  berangkatkan, sehingga pelayanan Bank Papua di Kiwirok kita alihkan ke Oksibil,” ucapnya, kemarin.

Isak berharap, kondisi di Distrik Kiwirok bisa kembali kondusif sehingga pelayanan Bank Papua bisa kembali dilakukan di sana. (fia/dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya