Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Tak Dapat BLT, Ratusan Warga Wouma Datangi Kantor Pos

WAMENA-Kurang lebih 200-an warga Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, melakukan aksi protes dalam bentuk  demo  damai ke Kantor Pos Indonesia (Posindo) Wamena. Mereka datang untuk mempertanyakan mengapa mereka tidak lagi menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan pemerintah pusat.

   Koodinator aksi, Kaitanusik Ikinia dalam orasinya menyebutkan, tahun-tahun sebelumnya warga Wouma yang menerima adalah 1.603 orang, namun belakangan jumlah penerima berkurang tanpa alasan yang jelas.

  “Tetapi saat ini yang keluar (yang terdaftar untuk menerima) hanya 285 orang saja, sebagian besar tidak dapat lagi, ini yang dipertanyakan,”bebernya dalam aksi demo damai Kamis 12/8) kemarin.

   Mereka mempertanyakan pengurangan jumlah penerima bantuan dana tersebut sebab menurut mereka, sebagian besar yang tidak menerima merupakan warga Wouma. Mereka juga mengharapkan Posindo, Dinas Kependudukan dan Dinas sosial berkoodinasi ulang terkait data penerima yang telah berkurang karena awalnya operator bantuan sosial tingkat distrik sudah memasukan data penerima ke pemerintah.

Baca Juga :  SK PTDH 2 ASN Pemkot Jayapura sudah Diserahkan

  “Kecurigaan kami pasti ada permainan antara kepala distrik, operator distrik dan dinas sosial dan kantor pos, karena awal 1.603 orang sudah pernah dapat, tetapi sekarang hampir 1.000 orang lebih tidak dapat, ini ada apa? padahal mereka ini masyarakat setempat yang sangat membutuhkan,” katanya.

   Warga dari Distrik Wouma juga memberikan waktu hingga Senin, (16/8) untuk dinas sosial, dinas kependudukan serta posindo memberikan jawaban terkait pengurangan data penerima, karena mereka tidak terima  dan harus diberikan penjelasan mengapa seperti itu,

   Sementara itu Kepala Posindo Wamena La Oli menjelaskan kepada massa bahwa penyaluran bantuan yang dilakukan Posindo, berdasarkan data yang diterima dari pemerintah pusat.  Pihaknya hanya bertugas untuk menyalurkan bantuan sesuai dengan data yang diberikan.

Baca Juga :  Pastikan Aksi Saling Serang Tak Terjadi Lagi

 “Data yang kami pakai ini data yang diberikan kementerian. Tentang kurang dan lebih (pengurangan atau kelebihan jumlah penerima) itu kami tidak tahu. Kalau data itu (yang dimiliki warga) tidak cocok dengan data kementerian, silahkan komplain kepada saya dan saya bertanggungjawab,” katanya.

  Karena tuntutan masyarakat, Posindo pada hari yang sama menyalurkan bantuan dana untuk warga distrik tersebut. Bantuan disesuaikan dengan daftar penerima yang diperoleh dari pemerintah pusat. (jo/tri)

WAMENA-Kurang lebih 200-an warga Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, melakukan aksi protes dalam bentuk  demo  damai ke Kantor Pos Indonesia (Posindo) Wamena. Mereka datang untuk mempertanyakan mengapa mereka tidak lagi menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan pemerintah pusat.

   Koodinator aksi, Kaitanusik Ikinia dalam orasinya menyebutkan, tahun-tahun sebelumnya warga Wouma yang menerima adalah 1.603 orang, namun belakangan jumlah penerima berkurang tanpa alasan yang jelas.

  “Tetapi saat ini yang keluar (yang terdaftar untuk menerima) hanya 285 orang saja, sebagian besar tidak dapat lagi, ini yang dipertanyakan,”bebernya dalam aksi demo damai Kamis 12/8) kemarin.

   Mereka mempertanyakan pengurangan jumlah penerima bantuan dana tersebut sebab menurut mereka, sebagian besar yang tidak menerima merupakan warga Wouma. Mereka juga mengharapkan Posindo, Dinas Kependudukan dan Dinas sosial berkoodinasi ulang terkait data penerima yang telah berkurang karena awalnya operator bantuan sosial tingkat distrik sudah memasukan data penerima ke pemerintah.

Baca Juga :  Usul Wisata Bahari Dipadukan dengan Kearifan Lokal

  “Kecurigaan kami pasti ada permainan antara kepala distrik, operator distrik dan dinas sosial dan kantor pos, karena awal 1.603 orang sudah pernah dapat, tetapi sekarang hampir 1.000 orang lebih tidak dapat, ini ada apa? padahal mereka ini masyarakat setempat yang sangat membutuhkan,” katanya.

   Warga dari Distrik Wouma juga memberikan waktu hingga Senin, (16/8) untuk dinas sosial, dinas kependudukan serta posindo memberikan jawaban terkait pengurangan data penerima, karena mereka tidak terima  dan harus diberikan penjelasan mengapa seperti itu,

   Sementara itu Kepala Posindo Wamena La Oli menjelaskan kepada massa bahwa penyaluran bantuan yang dilakukan Posindo, berdasarkan data yang diterima dari pemerintah pusat.  Pihaknya hanya bertugas untuk menyalurkan bantuan sesuai dengan data yang diberikan.

Baca Juga :  Akui Kota Jayapura Unik dan Nyaman, Bawa Beras dan Gas Elpiji

 “Data yang kami pakai ini data yang diberikan kementerian. Tentang kurang dan lebih (pengurangan atau kelebihan jumlah penerima) itu kami tidak tahu. Kalau data itu (yang dimiliki warga) tidak cocok dengan data kementerian, silahkan komplain kepada saya dan saya bertanggungjawab,” katanya.

  Karena tuntutan masyarakat, Posindo pada hari yang sama menyalurkan bantuan dana untuk warga distrik tersebut. Bantuan disesuaikan dengan daftar penerima yang diperoleh dari pemerintah pusat. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya