JAYAPURA– Setelah satu bulan lebih lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buper dipalang, Selasa (11/2) kemarin akhirnya dibuka. Buntut pemalangan ini isunya juga kemana-mana. Mulai dikaitkan dengan politik hasil Pilkada hingga ada dugaan backupan pihak tertentu yang membuat pihak yang memalang yakni Sarah Kaigere berani untuk melanjutkan aksinya.
Namun setelah pada Senin (10/2) lalu dilakukan pertemuan di kantor DPR, dilanjutkan dengan pembongkaran atau pembukaan palang Selasa kemarin. Untuk diketahui pemalangan pada fasilitas TPU tersebut sudah dilakukan oleh Sarah Kaigere, sejak Desember 2024 lalu. Selama itu, pemkot berulang kali melakukan pendekatan namun mengalami kebuntuan.
Bahkan banyak pihak telah mendesak untuk segera dibuka lantaran sangat merugikan masyarakat banyak namun tetap tidak dibuka. Pihak yang memalang mengklaim memiliki dokumen yang asli dan sah terkait kepemilikan lahan tersebut. Namun Pemkot juga mengklaim memiliki sertipikat kepemilikan.
Pihak Pemkot juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian namun belum bisa langsung dieksekusi. Mantan Asisten I Setda Kota Jayapura itu, dengan tegas mengungkapkan, Sarah Kaigere berani melawan pemkot Jayapura karena ada pihak lain yang membackup Sarah Kaigere dan kelompoknya ini.
“Siapa Sarah itu, berulang kali kami sudah lakukan upaya pendekatan, tapi selalu gagal. Berarti ada yang backup. Di belakang Sarah itu yang berat,”sindir Evert Merauje dengan gestur wajah kesal dan kecewa, kepada wartawan disela-sela pembongkaran palang TPU. Karena itu, dia memastikan apabila ada oknum atau kelompok yang melakukan upaya pemalangan pada TPU kembali maka akan diproses secara hukum.
Dia menegaskan tanah itu secara sah berdasarkan hukum sudah menjadi milik pemerintah kota Jayapura dan itu berdasarkan bukti kepemilikan 3 sertifikat atas tanah itu. “Kita sudah membeli dari H. Manang dan urusan dengan H. Manang sudah selesai, begitu juga dengan adat,” tegas Evert. Disinggung soal siapa aktor di belakang pihak pemalang, Pj Sekda enggan membocorkan.