JAYAPURA-Komitmen Pemerintah menjadikan sektor pendidikan menjadi prioritas utama terutama di Papua dipertanyakan. Kebijakan nasional terkait dengan pemangkasan anggaran di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pada tahun ini, sebesar Rp 22,5 triliun bukan tidak mungkin akan berdampak ke pembangunan SDM Papua.
Guru Besar Uncen, Prof.Avelinus Lefaan, mengungkapkan, upaya pemerintah untuk penghematan anggaran negara untuk mendukung program makan bergizi gratis, sebenarnya tidaklah soal. Namun kebijakan ini juga nyatanya berlaku hampir disemua kementerian. Sehingga secara otomatis kebijakan dan jalannya program akan berdampak ke daerah.
Dalam konteks Papua, sektor pendidikan ini sebenarnya harus menjadi prioritas dan perhatian pemerintah. Papua sebelum adanya penghematan anggaran negara, kondisi pendidikanya masih sangat memperihatinkan. Terutama di daerah pinggiran hingga daerah pedalaman mulai dari masalah kekurangan guru, fasilitas gedung, fasilitas belajar, laboraorium, perpustakaan, masih menjadi masalah yang sangat serius.