Terkait dengan negosiasi Frits berharap apa yang dilakukan atau diterima saat ini, itu menjadi bekal dalam menghadapi Pilkada dan Demo-demo. Dirinya juga mengaku Batalyon A Pelopor satuan Brimob Polda Papua punya rekam jejak yang baik dan telah berhasil melakukan negosiasi terhadap massa yang beberapa kali melakukan aksi demo.
Frits mengatakan pentingnya negosiasi dalam suatu masalah untuk menghindari aksi brutalisme atau masa yang lebih brutal. Kemudian dia menyampaikan bahwa pentingnya sinergitas antara Komnas HAM dan Brimob.
Dia berharap dengan adanya kegiatan tersebut anggota Brimob yang baru selesai pendidikan bisa mengenal Komnas HAM lebih mendalam lagi agar tidak terjadi kekeliruan.
“Komnas HAM adalah lembaga negara karena banyak pihak mengangap Komnas HAM adalah LSM terutama anggota Brimob yang baru selesai pendidikan biar mereka juga bisa memahami Komnas HAM itu bagian dari lembaga negara,” terangnya.
Dia menegaskan Komnas HAM dan satuan Brimob adalah perwakilan negara dalam mengawasi seluruh tindakan-tindakan kekerasan.
Di Pilkada 2024 nanti, Ia berharap kenetralitasan Polri tetap terjaga, dan utamakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar berjalannya Pemilu tetap kondusif. Karena keberadaan polisi yang cukup rawan selalu disalahnilaikan.
“Pada pilkada besok, logistik kalau tidak nyaman yang salah itu siapa, yang salah itu bukan KPU, yang salah itu polisi yang mengamankan itu, itu mereka yang dipersalahkan, mereka ini ada didalam sesuatu yang cukup rawan,” pungkasnya. (kar/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos