JAYAPURA – Polisi masih menyelidiki penyebab kebarakan di RSU Abepura yang mengakibatkan 2 pasien meninggal dunia dan sejumlah ruangan terbakar. Proses olah TKP dan mengambilan sampling barang bukti di lokasi kebakaran juga telah dilakukan tim Polresta dan Labfor.
Hanya untuk hasilnya dikatakan masih menunggu kurang lebih sepekan. Polisi juga meminta tak ada opini liar yang ditumbuhkan dari kejadian ini sebab tak satupun yang menginginkan terjadi musibah.
“Untuk penanganan kebakaran tadi tim dari Polresta dan Labfor sudah melakukan olah TKP sekaligus mengambil sampling yang diduga sebagai pemicu atau titik api pertama. Hanya kami belum bisa menyimpulkan karena harus dilakukan penelitian dalam lab lebih dulu,” kata Wakapolresta Jayapura Kota, AKBP Deni Hendriyana, Kamis (11/5) malam. Apakah penyebab kebarakan dikarenakan konsleting listrik, kelalain atau ada factor lain ia meminta masyarakat menunggu.
“Untuk hasilnya kurang lebih 7 hari sebab sampling barang bukti harus dikirim ke Makassar untuk diteliti,” jelasnya. Namun yang juga penting kata Deni adalah bagaimana menangani pasien yang saat ini harus kembali dilakukan perawatan. Ia menyampaikan bahwa hampir 100 persen pasien sudah kembali masuk ke dalam ruangan dan pihak kepolisian masih memantau perkembangan terkini termasuk melakukan patrol disekitar lokasi.
“Saya juga perintahkan anggota di Polsek Abe untuk lebih responsive apabila ada perkembangan situasi. Harus segera datang ke lokasi sebab sebelumnya ada upaya dilakukan penjarahan dan pencurian oleh oknum warga tapi untungnya langsung kami sekat,” tambahnya.
Kemudian berkaitan dengan dua pasien yang akhirnya meninggal, kata Deni pihaknya menyerahkan semua kepada managemen rumah sakit untuk menjelaskan terkait SOP penanganan pasien emergensi dalam situasi urgent. “Soal ini biar pihak rumah sakit yang menjelaskan ya, tapi pastinya kami siap untuk melakukan pengamanan dan penanganan lanjutan,” tutupnya.(ade/wen)