Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Hanya Ditutup Tiga Hari

*Pedagang Dilarang Berjualan di Luar Pasar Youtefa

JAYAPURA-Pemkot Jayapura melalui Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura akhirnya memutuskan untuk menutup sementara aktivitas di Pasar Youtefa, Distrik Abepura selama tiga hari terhitung mulai Sabtu (27/6) hari ini hingga Senin (29/6).  

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., menyebutkan penutupan sementara ini dilakukan dalam rangka penyemprotan cairan desinfektan di dalam areal Pasar Youtefa. 

   “Kami tutup selama tiga hari mulai hari Sabtu, Minggu dan Senin. Kami tutup tiga hari, karena Pasar Youtefa adalah pasar induk dan sudah dilakukan rapid test terhadap pedagang dimana hasilnya banyak yang reaktif,” jelasnya, Jumat (26/6). 

AKTIVITAS PASAR: Tampak aktivitas di salah satu sudut Pasar Youtefa, Jumat (26/6). Mulai Sabtu (27/6) hari ini, Pasar Youtefa ditutup hingga Senin (29/6). ( FOTO: Yohana/Cepos)

Dijelaskan, dari data yang diterima dari Pokja Penanganan Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, dari sekira 1.900 orang pedagang yang dilakukan rapid test ada 394 orang yang reaktif atau 20 persen. Ini sangat tinggi dibanding Pasar Hamadi yang hanya 15 persen dan Pasar Pagi Paldam 13 persen.

 Dikatakan, selama ditutup petugas akan melakukan penyemprotan desinfektan di tempat jualan pedagang. Hal ini dilakukan dalam rangka sterilisasi lingkungan pasar. Selain itu, juga akan dilakukan pembersihan trhadap sampah yang menumpuk di pasar.

Dengan adanya kegiatan sterilisasi dan pembersihan ini, saat dibuka kembali pada Selasa (30/6), kondisi pasar sudah rapi dan bersih.

 “Saya minta para pedagang maupun masyarakat luar untuk bisa memahami, dengan adanya  informasi ini,  semuanya tahu dan jangan sampai ada pedagang maupun pengunjung ke pasar belanja. Ini kami lakukan untuk keselamatan para pedagang dan masyarakat agar tidak terjadi penyebaran virus Corona,” tambahnya.

Baca Juga :  Bahas Kamtibmas, Panglima dan Kapolri Kembali ke Papua

Selama Pasar Youtefa ditutup, Rustan Saru yang juga Wakil Wali Kota Jayapura menegaskan tidak ada pedagang yang berjualan di luar pasar. Baik di sepanjang Jalan Pasar Youtefa maupun di sepanjang Jalan Baru Tobati. 

 “Kami minta Satpol PP dan petugas pengamanan tetap jaga pasar maupun di luar pasar. Jangan sampai ada orang yang berjualan  di tempat itu. Jika ada, harus ditertibkan. Betul-betul tertib dan tidak ada berjualan. Karena ini demi keselamatan bersama. Kalau sampai ada yang berjualan dengan terpaksa kami akan ambil jualannya. Ini aturan dan ini tidak main-main kita akan tegas,” tegasnya.

 Ditambahkan, bagi pedagang yang telah mengikuti rapid test dan hasilnya negatif, maka Disperindakop akan membagikan kartu yang berwarna hijau dan boleh berjualan. Sementara pedagang yang reaktif diberikan kartu warna kuning dan tidak boleh berjualan. Karena masih menunggu hasil pemeriksaan swab. “Bagi pedagang yang tidak mempunyai kartu sama sekali juga tidak boleh berjualan, karena nanti akan disweeping Disperindakop,” pungkasnya. 

 Sementara itu, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Jayapura Yuli Rahman didampingi anggota Pansus DRPD Kota Jayapura H. Hasanudin mengatakan, mendukung langkah Pemkot Jayapura menutup sementara aktivitas Pasar Youtefa. 

 “Kami harap pedagang juga ikut taati imbauan dan instruksi pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan,” pintanya. 

Yuli Rahman menyebutkan, rencana awal penutupan sementara Pasar Youtefa akan berlangsung satu minggu. Namun setelah adanya koordinasi dan pertemuan antara Pemkot Jayapura melalui Gugus Tugas Covid-19 dengan Pansus Covid-19 DPRD Kota Jayapura, akhirnya diputuskan pasar hanya ditutup sementara selama tiga hari. 

Terkait dengan penutupan pasar ini, dari pantauan Cenderawasih Pos, Jumat (26/6) kemarin, para pedagang mengaku siap mengikuti langkah yang diambil Pemkot Jayapura. 

Baca Juga :  Puluhan Anggota DPR Papua Tutup Paksa Ruang Pimpinan

Sejumlah pedagang yang ditemui Cenderawasih Pos mengaku tidak keberatan dengan penutupan sementara aktivitas pasar selama tiga hari. Bahkan para pedagang mengaku siap mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini selama aktivitas di Pasar Youtefa ditutup, pedagang tidak berjualan sampai dengan pasar dibuka kembali.

Seperti yang diungkapkan Rita salah seorang penjual ikan asar di Pasar Youtefa yang mengaku sudah mendengar informasi penutupan Pasar Youtefa. 

“Apapun keputusan pemerintah kami akan ikuti. Hal ini dilakukan pemerintah juga untuk membantu semua warga agar terhindar dari penyebaran Covid-19,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (26/6) kemarin.

Meskipun nanti pasar ditutup, namun Rita mengaku tetap membuka usahanya dengan cara berjualan dari rumah. Dirinya tetap melayani pesanan pelanggannya dari rumah. 

Pedagang lainnya bernama Achi yang menjual komoditi pertanian, juga tidak keberatan dengan kebijakan Pemkot Jayapura menutup sementara aktivitas di Pasar Youtefa. 

“Mau itu tiga hari ka, atau satu minggu tetap kami ikuti. Makanya itu hari ini kami jual sisa  stok sampai habis-habisan. Jika tidak habis ya kami simpan. Khusus untuk bawang merah, bawang putih, wortel, kentang, kol, buncis, sere, kunyit, jahe, lengkuas bisa kami simpan. Namun yang bersifat daun-daunan seperti bayam, sawi, kangkung tetap kalau tidak habis kami buang. Apalagi bumbu dapur seperti tomat itu paling cepat busuk jadi kalau disimpan tapi busuk ya kami buang,” tuturnya.

Achi juga mengaku tidak akan berjualan di luar pasar selama penutupan berlangsung. Sebab Pemkot Jayapura sudah meminta pedagang untuk beristirahat di rumah masing-masing. 

“Kalau sudah dibuka nanti, kami juga berharap pedagang yang hasil rapid testnya reaktif atau sakit, tetap istirahat di rumah. Biar yang sehat yang kembali berjualan,” pungkasnya. (dil/ana/nat) 

*Pedagang Dilarang Berjualan di Luar Pasar Youtefa

JAYAPURA-Pemkot Jayapura melalui Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura akhirnya memutuskan untuk menutup sementara aktivitas di Pasar Youtefa, Distrik Abepura selama tiga hari terhitung mulai Sabtu (27/6) hari ini hingga Senin (29/6).  

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., menyebutkan penutupan sementara ini dilakukan dalam rangka penyemprotan cairan desinfektan di dalam areal Pasar Youtefa. 

   “Kami tutup selama tiga hari mulai hari Sabtu, Minggu dan Senin. Kami tutup tiga hari, karena Pasar Youtefa adalah pasar induk dan sudah dilakukan rapid test terhadap pedagang dimana hasilnya banyak yang reaktif,” jelasnya, Jumat (26/6). 

AKTIVITAS PASAR: Tampak aktivitas di salah satu sudut Pasar Youtefa, Jumat (26/6). Mulai Sabtu (27/6) hari ini, Pasar Youtefa ditutup hingga Senin (29/6). ( FOTO: Yohana/Cepos)

Dijelaskan, dari data yang diterima dari Pokja Penanganan Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, dari sekira 1.900 orang pedagang yang dilakukan rapid test ada 394 orang yang reaktif atau 20 persen. Ini sangat tinggi dibanding Pasar Hamadi yang hanya 15 persen dan Pasar Pagi Paldam 13 persen.

 Dikatakan, selama ditutup petugas akan melakukan penyemprotan desinfektan di tempat jualan pedagang. Hal ini dilakukan dalam rangka sterilisasi lingkungan pasar. Selain itu, juga akan dilakukan pembersihan trhadap sampah yang menumpuk di pasar.

Dengan adanya kegiatan sterilisasi dan pembersihan ini, saat dibuka kembali pada Selasa (30/6), kondisi pasar sudah rapi dan bersih.

 “Saya minta para pedagang maupun masyarakat luar untuk bisa memahami, dengan adanya  informasi ini,  semuanya tahu dan jangan sampai ada pedagang maupun pengunjung ke pasar belanja. Ini kami lakukan untuk keselamatan para pedagang dan masyarakat agar tidak terjadi penyebaran virus Corona,” tambahnya.

Baca Juga :  Bahas Kamtibmas, Panglima dan Kapolri Kembali ke Papua

Selama Pasar Youtefa ditutup, Rustan Saru yang juga Wakil Wali Kota Jayapura menegaskan tidak ada pedagang yang berjualan di luar pasar. Baik di sepanjang Jalan Pasar Youtefa maupun di sepanjang Jalan Baru Tobati. 

 “Kami minta Satpol PP dan petugas pengamanan tetap jaga pasar maupun di luar pasar. Jangan sampai ada orang yang berjualan  di tempat itu. Jika ada, harus ditertibkan. Betul-betul tertib dan tidak ada berjualan. Karena ini demi keselamatan bersama. Kalau sampai ada yang berjualan dengan terpaksa kami akan ambil jualannya. Ini aturan dan ini tidak main-main kita akan tegas,” tegasnya.

 Ditambahkan, bagi pedagang yang telah mengikuti rapid test dan hasilnya negatif, maka Disperindakop akan membagikan kartu yang berwarna hijau dan boleh berjualan. Sementara pedagang yang reaktif diberikan kartu warna kuning dan tidak boleh berjualan. Karena masih menunggu hasil pemeriksaan swab. “Bagi pedagang yang tidak mempunyai kartu sama sekali juga tidak boleh berjualan, karena nanti akan disweeping Disperindakop,” pungkasnya. 

 Sementara itu, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Jayapura Yuli Rahman didampingi anggota Pansus DRPD Kota Jayapura H. Hasanudin mengatakan, mendukung langkah Pemkot Jayapura menutup sementara aktivitas Pasar Youtefa. 

 “Kami harap pedagang juga ikut taati imbauan dan instruksi pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan,” pintanya. 

Yuli Rahman menyebutkan, rencana awal penutupan sementara Pasar Youtefa akan berlangsung satu minggu. Namun setelah adanya koordinasi dan pertemuan antara Pemkot Jayapura melalui Gugus Tugas Covid-19 dengan Pansus Covid-19 DPRD Kota Jayapura, akhirnya diputuskan pasar hanya ditutup sementara selama tiga hari. 

Terkait dengan penutupan pasar ini, dari pantauan Cenderawasih Pos, Jumat (26/6) kemarin, para pedagang mengaku siap mengikuti langkah yang diambil Pemkot Jayapura. 

Baca Juga :  THR PNS Cair Serentak Jumat

Sejumlah pedagang yang ditemui Cenderawasih Pos mengaku tidak keberatan dengan penutupan sementara aktivitas pasar selama tiga hari. Bahkan para pedagang mengaku siap mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini selama aktivitas di Pasar Youtefa ditutup, pedagang tidak berjualan sampai dengan pasar dibuka kembali.

Seperti yang diungkapkan Rita salah seorang penjual ikan asar di Pasar Youtefa yang mengaku sudah mendengar informasi penutupan Pasar Youtefa. 

“Apapun keputusan pemerintah kami akan ikuti. Hal ini dilakukan pemerintah juga untuk membantu semua warga agar terhindar dari penyebaran Covid-19,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (26/6) kemarin.

Meskipun nanti pasar ditutup, namun Rita mengaku tetap membuka usahanya dengan cara berjualan dari rumah. Dirinya tetap melayani pesanan pelanggannya dari rumah. 

Pedagang lainnya bernama Achi yang menjual komoditi pertanian, juga tidak keberatan dengan kebijakan Pemkot Jayapura menutup sementara aktivitas di Pasar Youtefa. 

“Mau itu tiga hari ka, atau satu minggu tetap kami ikuti. Makanya itu hari ini kami jual sisa  stok sampai habis-habisan. Jika tidak habis ya kami simpan. Khusus untuk bawang merah, bawang putih, wortel, kentang, kol, buncis, sere, kunyit, jahe, lengkuas bisa kami simpan. Namun yang bersifat daun-daunan seperti bayam, sawi, kangkung tetap kalau tidak habis kami buang. Apalagi bumbu dapur seperti tomat itu paling cepat busuk jadi kalau disimpan tapi busuk ya kami buang,” tuturnya.

Achi juga mengaku tidak akan berjualan di luar pasar selama penutupan berlangsung. Sebab Pemkot Jayapura sudah meminta pedagang untuk beristirahat di rumah masing-masing. 

“Kalau sudah dibuka nanti, kami juga berharap pedagang yang hasil rapid testnya reaktif atau sakit, tetap istirahat di rumah. Biar yang sehat yang kembali berjualan,” pungkasnya. (dil/ana/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya