Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Pelayanan RSUD Jayapura Tak Maksimal ?

JAYAPURA – Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura  Jayapura berjalan di tengah keterbatasan yang ada. Beberapa stok obat kosong, kasa steril yang tak ada hingga tak adanya Bahan Habis Pakai (BHP) untuk Nakes.

Dari penyampaian beberapa dokter di RSUD Jayapura , hal tersebut sudah dikeluhkan kepada pimpinan. Hanya saja, hingga kini kekosongan tersebut belum dipenuhi oleh pihak manajemen rumah sakit.

Anggota Komite Medik RSUD Jayapura, dr Jan Siauta menyebut, semakin buruknya pelayanan di rumah sakit saat ini. BHP, benang dan bahan lainnya yang menyebabkan pasien terpaksa membeli sendiri. “Bahkan Selasa (8/11) malam semua pasien operasi ditunda karena kasa steril tidak ada di rumah sakit yang sebesar ini,” tegas dr Jan saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (10/11).

Selain itu lanjut dr Jan, stok obat obatan yang juga mengalami kekosongan seperti vitamin dan obat lainnya. Juga CT Scan yang rusak, padahal persoalan ini sudah disampaikan ke manajemen. “Kita tidak menuntut banyak, cuma berharap ada perbaikan untuk rumah sakit ini (RSUD Jayapura red). Sebab persoalan yang terjadi hari ini terus berulang dan tidak ada pembenahan,” ucapnya.

Menurut dr Jan, pelayanan di RSUD Jayapura sudah amat tidak layak, buruk bahkan di bawah standar. Dan para Nakes tetap melayani pasien meskipun itu dibawah standar. “Buruknya pelayanan di RSUD Jayapura menyebabkan pelayanan yang kita berikan tidak memanusiakan manusia,” tegasnya.

Baca Juga :  Antisipasi Penularan di Bandara dan Pelabuhan

Lanjut dr Jan, pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa, tetapi pelayanan tersebut tidak layak. Di lain sisi, para medis sendiri tidak bisa menolak pasien yang datang berobat, sebab itu menyalahi aturan.

“Yang pasti, RSUD Jayapura  saat ini melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien di bawah standar. Masa orang mau operasi harus ditunda dengan alasan kasa yang tidak ada,” tegasnya.

Dokter Jan kembali menegaskan bahwa RSUD Jayapura  harusnya dikembalikan ke standar rumah sakit. Sebab, RSUD Jayapura  saat ini sudah keluar dari standar rumah sakit.

“Kami Komite Medik prihatin dengan kondisi ini, kita berharap ada respon untuk perbaikan dari manajemen. Namun sejauh ini, respon tersebut belum juga ada sekalipun beberapa kali kami menyuarakan persoalan yang terjadi, bahkan tambah parah,” tegasnya.

Sementara itu, anggota Komite Medik dr James menyebut bukan hanya stok obat obatan yang mengalami kekosongan, melainkan juga beberapa alat perawatan medis yang rusak belum juga diperbaiki hingga kini.

“Untuk BHP sudah berbulan bulan kosongnya dan kami sudah meminta, namun belum juga direalisasikan,” ungkapnya.

Kondisi tersebut kata dr James menganggu aktivitas pelayanan di RSUD Jayapura , bahkan sejak 1 minggu terakhir susu khusus untuk bayi sudah mengalami kekosongan.

Baca Juga :  Penyebab Kebakaran Butuh Hasil Labfor

“Ketika obata obatan atau bahan lainnya yang dibutuhkan pasien tidak tersedia di RSUD Jayapura , maka diarahkan untuk membeli di luar,” kata dr James.

“Dengan kondisi ini, saya sebagai dokter mengerjakan tugas saya sebisa mungkin. Hanya saja, pelayanan tidak akan maksimal tanpa dukungan dari sarana prasarana yang ada. Mulai obat obatan, BHP, alat alat medis dan pendukung lainnya,” sambungnya.

Ia berharap kondisi ini segera diatasi dan ada perhatian dari Pemda untuk membantu rumah sakit, supaya bisa berjalan dengan baik

Sementara itu, seorang keluarga pasien mengaku tak ada masalah dengan pelayanan di RSUD Jayapura  saat ini. Hanya saja, obat obatan yang dibutuhkan tidak tersedia. Sehingga mereka terpaksa membeli obat di luar rumah sakit.

“Ini  kali ketiga datang berobat namun selalu kekurangan stok obat, sehingga kami diarahkan untuk beli di luar,” ucap Gebi saat ditemui Cenderawasih Pos.

Gebi menyebut sejauh ini mereka dilayani dengan baik oleh para Medis yang ada di RSUD Jayapura.(tim)

KEKURANGAN RSUD JAYAPURA * Beberapa Stok Obat Kosong

* Kasa Steril Tidak Ada

* Bahan Habis Pakai untuk Nakes Tidak Ada

* Bahan Habis Pakai (benang) pasien terpaksa beli sendiri

* Vitamin tidak ada

* CT Scan rusak

* Susu khusus untuk bayi tidak ada Dampak * Selasa (8/11) Operasi Ditunda

JAYAPURA – Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura  Jayapura berjalan di tengah keterbatasan yang ada. Beberapa stok obat kosong, kasa steril yang tak ada hingga tak adanya Bahan Habis Pakai (BHP) untuk Nakes.

Dari penyampaian beberapa dokter di RSUD Jayapura , hal tersebut sudah dikeluhkan kepada pimpinan. Hanya saja, hingga kini kekosongan tersebut belum dipenuhi oleh pihak manajemen rumah sakit.

Anggota Komite Medik RSUD Jayapura, dr Jan Siauta menyebut, semakin buruknya pelayanan di rumah sakit saat ini. BHP, benang dan bahan lainnya yang menyebabkan pasien terpaksa membeli sendiri. “Bahkan Selasa (8/11) malam semua pasien operasi ditunda karena kasa steril tidak ada di rumah sakit yang sebesar ini,” tegas dr Jan saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (10/11).

Selain itu lanjut dr Jan, stok obat obatan yang juga mengalami kekosongan seperti vitamin dan obat lainnya. Juga CT Scan yang rusak, padahal persoalan ini sudah disampaikan ke manajemen. “Kita tidak menuntut banyak, cuma berharap ada perbaikan untuk rumah sakit ini (RSUD Jayapura red). Sebab persoalan yang terjadi hari ini terus berulang dan tidak ada pembenahan,” ucapnya.

Menurut dr Jan, pelayanan di RSUD Jayapura sudah amat tidak layak, buruk bahkan di bawah standar. Dan para Nakes tetap melayani pasien meskipun itu dibawah standar. “Buruknya pelayanan di RSUD Jayapura menyebabkan pelayanan yang kita berikan tidak memanusiakan manusia,” tegasnya.

Baca Juga :  Pelayanan Pasien Otsus Port Numbay Sehat Dihentikan

Lanjut dr Jan, pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa, tetapi pelayanan tersebut tidak layak. Di lain sisi, para medis sendiri tidak bisa menolak pasien yang datang berobat, sebab itu menyalahi aturan.

“Yang pasti, RSUD Jayapura  saat ini melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien di bawah standar. Masa orang mau operasi harus ditunda dengan alasan kasa yang tidak ada,” tegasnya.

Dokter Jan kembali menegaskan bahwa RSUD Jayapura  harusnya dikembalikan ke standar rumah sakit. Sebab, RSUD Jayapura  saat ini sudah keluar dari standar rumah sakit.

“Kami Komite Medik prihatin dengan kondisi ini, kita berharap ada respon untuk perbaikan dari manajemen. Namun sejauh ini, respon tersebut belum juga ada sekalipun beberapa kali kami menyuarakan persoalan yang terjadi, bahkan tambah parah,” tegasnya.

Sementara itu, anggota Komite Medik dr James menyebut bukan hanya stok obat obatan yang mengalami kekosongan, melainkan juga beberapa alat perawatan medis yang rusak belum juga diperbaiki hingga kini.

“Untuk BHP sudah berbulan bulan kosongnya dan kami sudah meminta, namun belum juga direalisasikan,” ungkapnya.

Kondisi tersebut kata dr James menganggu aktivitas pelayanan di RSUD Jayapura , bahkan sejak 1 minggu terakhir susu khusus untuk bayi sudah mengalami kekosongan.

Baca Juga :  IRT yang Memprovokasi Diamankan

“Ketika obata obatan atau bahan lainnya yang dibutuhkan pasien tidak tersedia di RSUD Jayapura , maka diarahkan untuk membeli di luar,” kata dr James.

“Dengan kondisi ini, saya sebagai dokter mengerjakan tugas saya sebisa mungkin. Hanya saja, pelayanan tidak akan maksimal tanpa dukungan dari sarana prasarana yang ada. Mulai obat obatan, BHP, alat alat medis dan pendukung lainnya,” sambungnya.

Ia berharap kondisi ini segera diatasi dan ada perhatian dari Pemda untuk membantu rumah sakit, supaya bisa berjalan dengan baik

Sementara itu, seorang keluarga pasien mengaku tak ada masalah dengan pelayanan di RSUD Jayapura  saat ini. Hanya saja, obat obatan yang dibutuhkan tidak tersedia. Sehingga mereka terpaksa membeli obat di luar rumah sakit.

“Ini  kali ketiga datang berobat namun selalu kekurangan stok obat, sehingga kami diarahkan untuk beli di luar,” ucap Gebi saat ditemui Cenderawasih Pos.

Gebi menyebut sejauh ini mereka dilayani dengan baik oleh para Medis yang ada di RSUD Jayapura.(tim)

KEKURANGAN RSUD JAYAPURA * Beberapa Stok Obat Kosong

* Kasa Steril Tidak Ada

* Bahan Habis Pakai untuk Nakes Tidak Ada

* Bahan Habis Pakai (benang) pasien terpaksa beli sendiri

* Vitamin tidak ada

* CT Scan rusak

* Susu khusus untuk bayi tidak ada Dampak * Selasa (8/11) Operasi Ditunda

Berita Terbaru

Artikel Lainnya