Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Pilot Susi Air  Sudah Rindu Istri dan Anak

JAYAPURA – Sebulan lebih sudah drama penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mehrtens yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya berlangsung. Selama  itu pula public masih terus bertanya – tanya bagaimana kabar dan kondisi sang pilot. Namun pada Jumat (10/3) siang kemarin Jubir TPN OPM, Sebby Sembom merilis soal kabar pilot asal Selandia Baru tersebut.

Dari dua video dan foto – foto yang dishare terlihat jika kondisi sang pilot dalam keadaan sehat bahkan bisa ngobrol seperti biasa. Ia juga Nampak mulai akrab dengan Egianus dan kawan – kawan. Disinilah ia pertama kali muncul untuk memberikan keterangan. Hanya keterangan yang disampaikan adalah catatan berisi tiga poin terkait pernyataan dan tuntutan dari KKB. Poin pertama yang disampaikan adalah seluruh pilot asing dilarang bekerja atau menerbangkan pesawat di Papua hingga Papua merdeka.

Kedua, OPM meminta PBB untuk memediasi antara Indonesia dan Papua terkait keberdekaan Papua dan ketiga OPM baru akan melepaskan sang pilot bila Papua sudah merdeka. “OPM akan membebaskan saya (pilot) apabila Papua sudah merdeka,” ujar Philips membacakan tuntutan KKB.

Saat membacakan tuntutan dan pernyataan ini sang pilot dikelilingi pasukan Egianus yang memegang senjata lengkap. Terlihat juga senjata GLM (Grenade Launcer Module) pelontar granat yang merupakan hasil rampasan dari Yonif 700 usai menyerang pos Satgas Mupe Yonif Marinir 3 di Nduga  Maret tahun lalu.

Baca Juga :  Dipusatkan di Merauke, Peresmian DOB Akan Dilakukan Presiden 

Keberadaan senjata inilah yang membuat kelompok Egianus menjadi KKB yang paling disegani dibanding kelompok lain. Selain itu ia memiliki pasukan sekitar 30 orang yang sebagian besar masih di bawah usia 30 tahun alias masih muda. Selain membacakan pernyataan dan tuntutan dari KKB ada video lain yang  berisi isi hati sang pilot. Ia mengaku sangat merindukan dua sosok yakni Maria dan Jacob.

Dua sosok ini diyakini merupakan istri dan anak sang pilot. Akan tetapi meski rindu ia meminta istri dan anaknya tidak khawatir sebab ia dalam keadaan baik – baik saja  dan dirawat juga dengan baik. “Maria dan Jacob, saya mencintai kalian, saya berbicara terlalu banyak sebab saya memikirkan kalian setiap hari. Tolong jangan terlalu khawatir kepada saya sebab saya dirawat dengan sangat baik selama situasi ini,” jelas Philip.

Baca Juga :  Pemprov Papua Gelar Penganugerahan Kebudayaan

  Pilot bertubuh jangkung ini menyampaikan bahwa selama disandera ia mendapatkan makanan yang cukup. Begitu juga dengan air. “Mereka (KKB) juga menyediakan pakaian hangat untuk saya termasuk obat – obatan yang diperlukan untuk perjalanan jauh yang telah saya lalui. Untuk keluarga di New Zwealand saya mencintai  kalian juga, jangan terlalu  khawatir dan tetap kuat serta sabar. Saya harap kita bisa bersama kembali. Aku sangat mencintai kalian dan saya berharap bisa bertemu secepatnya,” ucap sang pilot.

Hanya dari penyampaian Philips ada beberapa ucapan yang tak bisa terdengar secara baik lantaran disaat sang pilot berbicara ternyata ada juga anggota KKB yang ikut berbicara sehingga tidak terdengar secara baik. Disini Philips juga sempat menyebut kalimat Oileven namun setelah ditelusuri  kata ini bukanlah kalimat Bahasa Inggris melainkan seperti chanel TV yang berhubungan dengan perantara mereka.

Dari pernyataan KKB yang dibacakan ini hingga sore kemarin belum ada tanggapan dari pihak Polda Papua termasuk perkembangan pengejaran. Informasi terakhir yang disampaikan Polda adalah kelompok Egianus sudah keluar dari Nduga dan terus berusaha menjauh dari kejaran aparat. (ade/wen)

JAYAPURA – Sebulan lebih sudah drama penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mehrtens yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya berlangsung. Selama  itu pula public masih terus bertanya – tanya bagaimana kabar dan kondisi sang pilot. Namun pada Jumat (10/3) siang kemarin Jubir TPN OPM, Sebby Sembom merilis soal kabar pilot asal Selandia Baru tersebut.

Dari dua video dan foto – foto yang dishare terlihat jika kondisi sang pilot dalam keadaan sehat bahkan bisa ngobrol seperti biasa. Ia juga Nampak mulai akrab dengan Egianus dan kawan – kawan. Disinilah ia pertama kali muncul untuk memberikan keterangan. Hanya keterangan yang disampaikan adalah catatan berisi tiga poin terkait pernyataan dan tuntutan dari KKB. Poin pertama yang disampaikan adalah seluruh pilot asing dilarang bekerja atau menerbangkan pesawat di Papua hingga Papua merdeka.

Kedua, OPM meminta PBB untuk memediasi antara Indonesia dan Papua terkait keberdekaan Papua dan ketiga OPM baru akan melepaskan sang pilot bila Papua sudah merdeka. “OPM akan membebaskan saya (pilot) apabila Papua sudah merdeka,” ujar Philips membacakan tuntutan KKB.

Saat membacakan tuntutan dan pernyataan ini sang pilot dikelilingi pasukan Egianus yang memegang senjata lengkap. Terlihat juga senjata GLM (Grenade Launcer Module) pelontar granat yang merupakan hasil rampasan dari Yonif 700 usai menyerang pos Satgas Mupe Yonif Marinir 3 di Nduga  Maret tahun lalu.

Baca Juga :  Pemprov Papua Gelar Penganugerahan Kebudayaan

Keberadaan senjata inilah yang membuat kelompok Egianus menjadi KKB yang paling disegani dibanding kelompok lain. Selain itu ia memiliki pasukan sekitar 30 orang yang sebagian besar masih di bawah usia 30 tahun alias masih muda. Selain membacakan pernyataan dan tuntutan dari KKB ada video lain yang  berisi isi hati sang pilot. Ia mengaku sangat merindukan dua sosok yakni Maria dan Jacob.

Dua sosok ini diyakini merupakan istri dan anak sang pilot. Akan tetapi meski rindu ia meminta istri dan anaknya tidak khawatir sebab ia dalam keadaan baik – baik saja  dan dirawat juga dengan baik. “Maria dan Jacob, saya mencintai kalian, saya berbicara terlalu banyak sebab saya memikirkan kalian setiap hari. Tolong jangan terlalu khawatir kepada saya sebab saya dirawat dengan sangat baik selama situasi ini,” jelas Philip.

Baca Juga :  Di Pasar Wamanggu, Kasat Binmas Gelar Jumat Curhat dengan Pedagang

  Pilot bertubuh jangkung ini menyampaikan bahwa selama disandera ia mendapatkan makanan yang cukup. Begitu juga dengan air. “Mereka (KKB) juga menyediakan pakaian hangat untuk saya termasuk obat – obatan yang diperlukan untuk perjalanan jauh yang telah saya lalui. Untuk keluarga di New Zwealand saya mencintai  kalian juga, jangan terlalu  khawatir dan tetap kuat serta sabar. Saya harap kita bisa bersama kembali. Aku sangat mencintai kalian dan saya berharap bisa bertemu secepatnya,” ucap sang pilot.

Hanya dari penyampaian Philips ada beberapa ucapan yang tak bisa terdengar secara baik lantaran disaat sang pilot berbicara ternyata ada juga anggota KKB yang ikut berbicara sehingga tidak terdengar secara baik. Disini Philips juga sempat menyebut kalimat Oileven namun setelah ditelusuri  kata ini bukanlah kalimat Bahasa Inggris melainkan seperti chanel TV yang berhubungan dengan perantara mereka.

Dari pernyataan KKB yang dibacakan ini hingga sore kemarin belum ada tanggapan dari pihak Polda Papua termasuk perkembangan pengejaran. Informasi terakhir yang disampaikan Polda adalah kelompok Egianus sudah keluar dari Nduga dan terus berusaha menjauh dari kejaran aparat. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya