Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Seorang Dokter Ditemukan Tewas di Rumah Dinas

JAYAPURA – Tim penyidik Polres Nabire kini tengah mendalami kasus penemuan mayat di perumahan dokter Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Mayat yang ditemukan adalah seorang dokter spesialis bernama Mawartih Susansy yang merupakan dokter specialis paru.

Kejadian ini  dibenarkan Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya kepada Sie Humas Polres Nabire. “Iya benar telah terjadi penemuan mayat seorang dokter spesialis sekira pukul 19.00 WIT di rumah korban   di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, Kamis (9/3),” kata Kapolres dalam rilisnya Jumat (10/3).

Untuk kronologis singkat kejadiannya dijelaskan pada Kamis (9/3) sekira pukul 17.53 WIT saksi 1 berinisial M (32) yang merupakan perawat atau sopir dokter korban datang ke perumahan dokter menjemput korban untuk diantar ke tempat praktek di Apotik Pelita.

Sesampainya dirumah korban,  saksi M menunggu diluar rumah namun korban tidak keluar rumah. Kemudian saksi menghubungi via Whatsapp namun tidak direspon sehingga saksi mencocba turun dan memanggil. Karena tak digubris saksi pertama kemudian menghubungi rekannya berinisial RR  dan saksi tiga yang merupakan perawat di Apotik Mulia. Sekitar pukul 19.00 WIT saksi 2 berinisial RR dan saksi 3 berinisial F tiba di rumah korban  kemudian ketiganya sama – sama berupaya mencari korban.

Baca Juga :  Data Statistik Harus Disampaikan Terkini dan Valid

Karena  korban tetap tidak merespon akhirnya, ketiganya membuka pintu yang di grendel dari dalam dengan cara membuka jendela disamping pintu. Saat ketiganya masuk  mereka langsung menuju  kamar korban saat itu pintu kamar tidak dalam keadaan terkunci namun tertutup rapat sehingga saksi membuka pintu dan mendapati korban yang tertidur di tempat tidur.

“Disitu salah satu saksi melihat mulut korban ada busa dan mereka langsung menghubungi dokter jaga di IGD RSUD Nabire,” jelas Kapolres. Sekira pukul 19.33 WIT,  seorang dokter tiba di rumah korban dan melakukan pengecekan keadaan korban namun saat dicek ternyata nadi korban tidak tidak terasa. Saat itulah dokter tersebut meminta saksi lainnya menghubungi pihak berwajib. “Dari kejadian tersebut, pukul 19.45 WIT anggota piket Reskrim, Tim Sus dan Inafis Polres Nabire mendatangi TKP dan langsung melakukan olah TKP,” tuturnya.

Baca Juga :  Polda Papua Dapat Kuota 2.000 Rekruitmen Bintara Polri

Kurang lebih 2 jam, Tim Inafis Polres Nabire selesai melakukan oleh TKP selanjutnya jenazah korban di evakuasi ke RSUD nabire guna dilakukan pemeriksaan oleh dokter. “Berdasarkan informasi dari saksi  pertama,  korban terakhir terakhir diantar ke rumahnya  pada hari Rabu (8/3) sekitar pukul 20.30 WIT  usai praktek,” beber Kapolres.  Korban hanya tinggal seorang diri di perumahan dokter di RSUD Nabire.

“Tim inafis Polres Nabire tadi sudah ke tempat kejadian untuk olah TKP. Saat ini jenazah sudah di RSUD Nabire dan lagi pemeriksaan oleh dokter dan kami masih  melakukan pendalaman dan menunggu hasil pemeriksaan oleh ahli,” tutup Kapolres Ketut. (ade/wen)

JAYAPURA – Tim penyidik Polres Nabire kini tengah mendalami kasus penemuan mayat di perumahan dokter Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Mayat yang ditemukan adalah seorang dokter spesialis bernama Mawartih Susansy yang merupakan dokter specialis paru.

Kejadian ini  dibenarkan Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya kepada Sie Humas Polres Nabire. “Iya benar telah terjadi penemuan mayat seorang dokter spesialis sekira pukul 19.00 WIT di rumah korban   di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, Kamis (9/3),” kata Kapolres dalam rilisnya Jumat (10/3).

Untuk kronologis singkat kejadiannya dijelaskan pada Kamis (9/3) sekira pukul 17.53 WIT saksi 1 berinisial M (32) yang merupakan perawat atau sopir dokter korban datang ke perumahan dokter menjemput korban untuk diantar ke tempat praktek di Apotik Pelita.

Sesampainya dirumah korban,  saksi M menunggu diluar rumah namun korban tidak keluar rumah. Kemudian saksi menghubungi via Whatsapp namun tidak direspon sehingga saksi mencocba turun dan memanggil. Karena tak digubris saksi pertama kemudian menghubungi rekannya berinisial RR  dan saksi tiga yang merupakan perawat di Apotik Mulia. Sekitar pukul 19.00 WIT saksi 2 berinisial RR dan saksi 3 berinisial F tiba di rumah korban  kemudian ketiganya sama – sama berupaya mencari korban.

Baca Juga :  104 Warga Terjaring, 6 Orang Reaktif Covid-19

Karena  korban tetap tidak merespon akhirnya, ketiganya membuka pintu yang di grendel dari dalam dengan cara membuka jendela disamping pintu. Saat ketiganya masuk  mereka langsung menuju  kamar korban saat itu pintu kamar tidak dalam keadaan terkunci namun tertutup rapat sehingga saksi membuka pintu dan mendapati korban yang tertidur di tempat tidur.

“Disitu salah satu saksi melihat mulut korban ada busa dan mereka langsung menghubungi dokter jaga di IGD RSUD Nabire,” jelas Kapolres. Sekira pukul 19.33 WIT,  seorang dokter tiba di rumah korban dan melakukan pengecekan keadaan korban namun saat dicek ternyata nadi korban tidak tidak terasa. Saat itulah dokter tersebut meminta saksi lainnya menghubungi pihak berwajib. “Dari kejadian tersebut, pukul 19.45 WIT anggota piket Reskrim, Tim Sus dan Inafis Polres Nabire mendatangi TKP dan langsung melakukan olah TKP,” tuturnya.

Baca Juga :  Anggota TNI Ditemukan Tak Bernyawa di Gorong-gorong

Kurang lebih 2 jam, Tim Inafis Polres Nabire selesai melakukan oleh TKP selanjutnya jenazah korban di evakuasi ke RSUD nabire guna dilakukan pemeriksaan oleh dokter. “Berdasarkan informasi dari saksi  pertama,  korban terakhir terakhir diantar ke rumahnya  pada hari Rabu (8/3) sekitar pukul 20.30 WIT  usai praktek,” beber Kapolres.  Korban hanya tinggal seorang diri di perumahan dokter di RSUD Nabire.

“Tim inafis Polres Nabire tadi sudah ke tempat kejadian untuk olah TKP. Saat ini jenazah sudah di RSUD Nabire dan lagi pemeriksaan oleh dokter dan kami masih  melakukan pendalaman dan menunggu hasil pemeriksaan oleh ahli,” tutup Kapolres Ketut. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya