Thursday, April 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Penghormatan Terakhir Untuk Ayah dan Sang Jenderal

BERI PENGHORMATAN: Putri almarhum Letjen TNI Herman Asaribab saat memberikan penghormatan kepada sang ayah, Rabu (16/12).( foto: Elfira/Cepos)

Waterpauw: Aroma Bunga yang Saya Cium Memberi Isyarat Beliau Datang Untuk Pamit

JAYAPURA-Jenazah Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Herman Asaribab putra dari Moses Asaribab dan Ibu Dormena Awom akhirnya dimakamkan secara militer di TMP Kusuma Trikora, Waena Jayapura. Dengan inspektur upacara, Koordinator Staf Ahli Kasad, Letnan Jenderal TNI Ali Hamdan Bogra, Rabu (16/12). 

 Kerabat, keluarga, rekan, ibu, isteri dan ketiga anak almarhum ikut mengantar kepergian putra terbaik Indonesia yang berasal dari Papua ke tempat peristerahatan terakhirnya.

Saat peti jenazah dimasukkan ke liang lahat, tangis ibu Letjen TNI Herman Asaribab pecah. Begitu juga dengan ketiga putri almarhum sembari memeluk foto ayah mereka dan berdiri di samping makam.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw yang hadir dalam proses pemakaman mengaku kehilangan sosok sahabat yang selama ini menjadi partner terbaik ketika menjalankan tugas di Papua.

Sebelum almarhum dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto pada Senin (14/12) sekira pukul 13.40 WIB, Kapolda Paulus Waterpauw rupanya sudah mendapatkan firasat, Senin (14/12) sekira pukul  02:00 WIT hingga 03:00 WIT di kamarnya di Timika. 

Kapolda mengaku mencium aroma wangi bunga yang semerbak hingga membuatnya kaget dan ketakutan.

“Seketika saya terbangun dan sejenak duduk, kemudian  saya ke kamar mandi dan melanjutkan kembali tidur saya,” tutur Kapolda kepada wartawan di lokasi pemakaman.

Baca Juga :  Porprov Papua Digelar November

Pagi harinya, Kapolda share kejadian yang menimpanya kepada sang isteri dan beberapa teman terdekat guna meyakinkan tentang kejadian yang ia alami. Namun, tiga jam kemudian. Dirinya mendapat kabar almarhum meninggal dunia.

“Kedekatan kami begitu terasa. Saya yakin aroma wangi bunga yang saya cium di kamar tidur memberi isyarat beliau datang untuk pamit,” ungkap putra asli Papua ini.

Waterpauw menerangkan, sebelumnya ia dan almarhum pada November lalu sama-sama ke Jakarta. Kapolda melakukan perawatan di rumahnya sementara almarhum di rumah sakit dan tak lagi berkomunikasi.

 “Sebenarnya Senin (14/12) saya dan beliau tiba di Jayapura. Namun sayang, beliau tiba di Jayapura dalam bentuk yang lain yakni Tuhan sudah memanggilnya,” ungkap Kapolda dengan mata yang berkaca-kaca.

Lanjut Kapolda, kepergian almarhum bentuk kedukaan yang mendalam sebagai sahabat, senior dan partner dalam bekerja. Keberadaan mereka diatur sedemikian rupa, pimpinan memberikan amanah bagi kedua putra terbaik papua ini.

 “Ke mana-mana kami selalu bersama dan situasi itu hingga saat ini terjawab karena kebersamaan kami. Pimpinan selalu bersama dan diikuti para prajurit yang berada di bawahnya. Saya teramat kehilangan, secara pribadi dan juga mewakili seluruh rekan-rekan kepolisian di daerah papua merasa kehilangan dan menyampaikan turut berduka cita mendalam,” tutupnya.

 Sementara itu, Koordinator Staf Ahli Kasad, Letnan Jenderal TNI Ali Hamdan Bogra mengatakan, upacara kebesaran dilaksanakan sebagai penghargaan pemerintah atas jasa dharma bakti dan pengabdian  almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya.

Baca Juga :  Hilang Empat Hari, Anak di Bawah Umur Ditemukan Diperkosa

Kepergian almarhum sangat mengejutkan dan menimbullkan kesedihan yang mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia khususnya bagi keluarga besar TNI-AD. Untuk itu, selaku inspektur upacara dirinya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya almarhum

“Dengan kepergian almarhum, kita telah kehilangan seorang anak bangsa terbaik dari putra asli Papua yang memiliki karir cemerlang, hingga memperoleh jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Staf TNI-AD,” terangnya.

Semasa hidupnya, almarhum selalu memegang teguh setiap prinsip perjuangan setia pada Negara  Kesatuan Republik Indonesia dan  bekerja keras dalam  mengembang setiap tugas negara yang menjadi tanggung jawabnya.

Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi pemakaman, selain dihadiri keluarga besar juga turut hadir Koorsahli Kasad Letjen TNI H. Ali Bogra, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnohadi.

 Irdam XVII/ Cenderawasih Brigjen TNI Wachid Apriliyanto, Danlanud Silas Papare Marsma TNI Budi Achmadi, Danlantamal X Jayapura Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho Wakapolda Papua Brigjen Pol. Mathius D. Fakhiri, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua  Pdt. Andrikus Mofu,  Ketua FKUB Provinsi Papua Pdt Lipiyus Biniluk dan kerabat. (fia/nat)

BERI PENGHORMATAN: Putri almarhum Letjen TNI Herman Asaribab saat memberikan penghormatan kepada sang ayah, Rabu (16/12).( foto: Elfira/Cepos)

Waterpauw: Aroma Bunga yang Saya Cium Memberi Isyarat Beliau Datang Untuk Pamit

JAYAPURA-Jenazah Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Herman Asaribab putra dari Moses Asaribab dan Ibu Dormena Awom akhirnya dimakamkan secara militer di TMP Kusuma Trikora, Waena Jayapura. Dengan inspektur upacara, Koordinator Staf Ahli Kasad, Letnan Jenderal TNI Ali Hamdan Bogra, Rabu (16/12). 

 Kerabat, keluarga, rekan, ibu, isteri dan ketiga anak almarhum ikut mengantar kepergian putra terbaik Indonesia yang berasal dari Papua ke tempat peristerahatan terakhirnya.

Saat peti jenazah dimasukkan ke liang lahat, tangis ibu Letjen TNI Herman Asaribab pecah. Begitu juga dengan ketiga putri almarhum sembari memeluk foto ayah mereka dan berdiri di samping makam.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw yang hadir dalam proses pemakaman mengaku kehilangan sosok sahabat yang selama ini menjadi partner terbaik ketika menjalankan tugas di Papua.

Sebelum almarhum dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto pada Senin (14/12) sekira pukul 13.40 WIB, Kapolda Paulus Waterpauw rupanya sudah mendapatkan firasat, Senin (14/12) sekira pukul  02:00 WIT hingga 03:00 WIT di kamarnya di Timika. 

Kapolda mengaku mencium aroma wangi bunga yang semerbak hingga membuatnya kaget dan ketakutan.

“Seketika saya terbangun dan sejenak duduk, kemudian  saya ke kamar mandi dan melanjutkan kembali tidur saya,” tutur Kapolda kepada wartawan di lokasi pemakaman.

Baca Juga :  Desak Mendagri Segera Percepat Pelantikan

Pagi harinya, Kapolda share kejadian yang menimpanya kepada sang isteri dan beberapa teman terdekat guna meyakinkan tentang kejadian yang ia alami. Namun, tiga jam kemudian. Dirinya mendapat kabar almarhum meninggal dunia.

“Kedekatan kami begitu terasa. Saya yakin aroma wangi bunga yang saya cium di kamar tidur memberi isyarat beliau datang untuk pamit,” ungkap putra asli Papua ini.

Waterpauw menerangkan, sebelumnya ia dan almarhum pada November lalu sama-sama ke Jakarta. Kapolda melakukan perawatan di rumahnya sementara almarhum di rumah sakit dan tak lagi berkomunikasi.

 “Sebenarnya Senin (14/12) saya dan beliau tiba di Jayapura. Namun sayang, beliau tiba di Jayapura dalam bentuk yang lain yakni Tuhan sudah memanggilnya,” ungkap Kapolda dengan mata yang berkaca-kaca.

Lanjut Kapolda, kepergian almarhum bentuk kedukaan yang mendalam sebagai sahabat, senior dan partner dalam bekerja. Keberadaan mereka diatur sedemikian rupa, pimpinan memberikan amanah bagi kedua putra terbaik papua ini.

 “Ke mana-mana kami selalu bersama dan situasi itu hingga saat ini terjawab karena kebersamaan kami. Pimpinan selalu bersama dan diikuti para prajurit yang berada di bawahnya. Saya teramat kehilangan, secara pribadi dan juga mewakili seluruh rekan-rekan kepolisian di daerah papua merasa kehilangan dan menyampaikan turut berduka cita mendalam,” tutupnya.

 Sementara itu, Koordinator Staf Ahli Kasad, Letnan Jenderal TNI Ali Hamdan Bogra mengatakan, upacara kebesaran dilaksanakan sebagai penghargaan pemerintah atas jasa dharma bakti dan pengabdian  almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya.

Baca Juga :  Pilot Susi Air, Philips Mehrtens: Saya Dibebaskan Setelah Papua Merdeka

Kepergian almarhum sangat mengejutkan dan menimbullkan kesedihan yang mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia khususnya bagi keluarga besar TNI-AD. Untuk itu, selaku inspektur upacara dirinya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya almarhum

“Dengan kepergian almarhum, kita telah kehilangan seorang anak bangsa terbaik dari putra asli Papua yang memiliki karir cemerlang, hingga memperoleh jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Staf TNI-AD,” terangnya.

Semasa hidupnya, almarhum selalu memegang teguh setiap prinsip perjuangan setia pada Negara  Kesatuan Republik Indonesia dan  bekerja keras dalam  mengembang setiap tugas negara yang menjadi tanggung jawabnya.

Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi pemakaman, selain dihadiri keluarga besar juga turut hadir Koorsahli Kasad Letjen TNI H. Ali Bogra, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnohadi.

 Irdam XVII/ Cenderawasih Brigjen TNI Wachid Apriliyanto, Danlanud Silas Papare Marsma TNI Budi Achmadi, Danlantamal X Jayapura Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho Wakapolda Papua Brigjen Pol. Mathius D. Fakhiri, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua  Pdt. Andrikus Mofu,  Ketua FKUB Provinsi Papua Pdt Lipiyus Biniluk dan kerabat. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya