Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Satu Truk dan Dua Alat Berat Dibakar di Pegubin

Jangan Ganggu Pembangunan Jalan!

JAYAPURA-Orang tak dikenal membakar satu unit truk dan dua unit alat berat milik PT. Wijaya Karya (Wika) di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (8/9).

Terhadap kejadian pembakaran tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan tidak boleh ada satu kelompok mengatasnamakan kelompok apapun bahkan apalagi kelompok merdeka yang menganggu pembangunan jalan trans di tanah Papua.

Menurut Mathius Fakhiri, menganggu pembangunan jalan di Papua sama saja menghambat pemerintah untuk membuka keterisolasian di daerah pegunungan.

“Kami akan mengambil langkah tegas. Saya meminta di semua titik untuk memberikan layanan yang lebih soft sehingga tidak membuat gejolak baru dari dampak penindakan yang kita lakukan,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan, Kamis (9/9).

Langkah soft tersebut lanjut Kapolda, harus dilakukan  sehingga siapapun yang datang ke Papua akan merasa nyaman dan aman saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Baca Juga :  Sebby Klaim Penembakan, Polisi Buru Pelaku Penembakan

“Saya tidak mau ada gangguan di daerah pegunungan yang membuat suasana para atlet yang hadir di tanah Papua merasa kurang kondusif,” kata Kapolda.

Kapolda meminta, lokasi pembangunan yang belum ada pengawalan untuk sementara dihentikan. Sehingga tidak ada dampak dari tindakan aparat membuat suasana kurang baik.

Secara terpisah, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito menyampaikan pihaknya belum mengetahui pelaku pembakaran truk dan dua unit alat berat di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang.

Ia menuturkan, Polres Pegunungan Bintang telah menerjunkan 30 personel ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi para pekerja ruas jalan tersebut. Total sekitar 70 pekerja PT Wijaya Karya di sana.

“Belum diketahui pelaku pembakaran dari kelompok mana. Karena belum ada saksi dan masyarakat setempat juga tidak tahu,” terang Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (9/9).

Baca Juga :  Bantah Terlibat, Sony Wanimbo Siap Dibela 100 Pengacara

Lanjut Kapolres, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut untuk mengetahui penyebab dibakarnya alat berat milik PT Wijaya Karya.

“Kita senantiasa mendukung pengamanan setiap kegiatan yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang, apalagi pembangunan jalan kita siap mengamankan,” kata Kapolres.

Dikatakan, untuk saat ini pekerjaan jalan di daerah tersebut sementara dihentikan sembari menunggu petunjuk dari pimpinan mereka. 

“Mereka (pekerja-red) akan ke Oksibil hingga situsi membaik, untuk situasi Oksibil hinga saat ini kondusif,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Zepnat Kambu menyatakan dukungannya atas upaya pengawalan aparat keamanan di lokasi pembangunan jalan Trans Papua. 

Untuk 70 pekerja di Kampung Mangabid, Pegunungan Bintang, telah dievakuasi ke tempat yang aman. “Upaya ini untuk melindungi para pekerja setelah peristiwa pembakaran satu truk dan dua unit alat berat ekskavator,” pungkasnya. (fia/nat)

Jangan Ganggu Pembangunan Jalan!

JAYAPURA-Orang tak dikenal membakar satu unit truk dan dua unit alat berat milik PT. Wijaya Karya (Wika) di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (8/9).

Terhadap kejadian pembakaran tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan tidak boleh ada satu kelompok mengatasnamakan kelompok apapun bahkan apalagi kelompok merdeka yang menganggu pembangunan jalan trans di tanah Papua.

Menurut Mathius Fakhiri, menganggu pembangunan jalan di Papua sama saja menghambat pemerintah untuk membuka keterisolasian di daerah pegunungan.

“Kami akan mengambil langkah tegas. Saya meminta di semua titik untuk memberikan layanan yang lebih soft sehingga tidak membuat gejolak baru dari dampak penindakan yang kita lakukan,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri kepada wartawan, Kamis (9/9).

Langkah soft tersebut lanjut Kapolda, harus dilakukan  sehingga siapapun yang datang ke Papua akan merasa nyaman dan aman saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Baca Juga :  Empat Tahun Buron, Pelaku Penganiayaan Ditangkap

“Saya tidak mau ada gangguan di daerah pegunungan yang membuat suasana para atlet yang hadir di tanah Papua merasa kurang kondusif,” kata Kapolda.

Kapolda meminta, lokasi pembangunan yang belum ada pengawalan untuk sementara dihentikan. Sehingga tidak ada dampak dari tindakan aparat membuat suasana kurang baik.

Secara terpisah, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito menyampaikan pihaknya belum mengetahui pelaku pembakaran truk dan dua unit alat berat di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang.

Ia menuturkan, Polres Pegunungan Bintang telah menerjunkan 30 personel ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi para pekerja ruas jalan tersebut. Total sekitar 70 pekerja PT Wijaya Karya di sana.

“Belum diketahui pelaku pembakaran dari kelompok mana. Karena belum ada saksi dan masyarakat setempat juga tidak tahu,” terang Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (9/9).

Baca Juga :  Sebby Klaim Penembakan, Polisi Buru Pelaku Penembakan

Lanjut Kapolres, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut untuk mengetahui penyebab dibakarnya alat berat milik PT Wijaya Karya.

“Kita senantiasa mendukung pengamanan setiap kegiatan yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang, apalagi pembangunan jalan kita siap mengamankan,” kata Kapolres.

Dikatakan, untuk saat ini pekerjaan jalan di daerah tersebut sementara dihentikan sembari menunggu petunjuk dari pimpinan mereka. 

“Mereka (pekerja-red) akan ke Oksibil hingga situsi membaik, untuk situasi Oksibil hinga saat ini kondusif,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Zepnat Kambu menyatakan dukungannya atas upaya pengawalan aparat keamanan di lokasi pembangunan jalan Trans Papua. 

Untuk 70 pekerja di Kampung Mangabid, Pegunungan Bintang, telah dievakuasi ke tempat yang aman. “Upaya ini untuk melindungi para pekerja setelah peristiwa pembakaran satu truk dan dua unit alat berat ekskavator,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya