Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Front Mahasiswa dan Rakyat Papua Demo Tolak Otsus

Sejumlah mahasiswa saat menggelar aksi demo di Gapura Kampus Uncen Waena, Distrik Heram, Rabu (9/9). (FOTO: Noel Wenda/Cepos)

JAYAPURA-Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Dan Rakyat Papua melakukan aksi demonstrasi damai dengan agenda menolak Otonomi Khusus (Otsus) jilid II.

Aksi demo ini dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu di depan Gapura Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura dan Kampus Uncen Waena, Distrik Heram, Rabu (9/9).

Dari pantauan Cenderawasih Pos, para mahasiswa berkumpul di depan Gapura Uncen dengan melakukan orasi secara bergantian dan memegang spanduk bertuliskan tolak Otsus jilid II dan penarikan militer di seluruh tanah Papua.

Koordinator Demonstrasi Damai Penolakan Otsus Jilid II di Gapura Abepura, Nias Urupmabil mewakili para Front Mahasiswa Dan Rakyat Papua memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menolak perpanjangan Otsus jilid II di Papua dan menarik pasukan militer di Papua.

“Hari ini kita bisa lihat rakyat Papua tertindas di tanah sendiri, maka kami di sini karena Otsus sudah tidak berlaku di tanah Papua. Kita bersama-sama menolak Otsus jilid II dan jilid berapapun kita harus tolak,” ungkapnya saat berorasi. 

Baca Juga :  Aspirasi Dibawa ke Kantor DPRP dan Bukan ke Polda

Tidak hanya itu, para demonstran juga mendesak kepada lembaga Universitas Cenderawasih untuk tidak melakukan revisi terhadap Undang-Undang Otsus jilid II di atas penderitaan rakyat Papua. 

“Kami atas nama mahasiswa dan masyarakat Papua mendesak kepada tim Pansus dari 29 Kabupaten/Kota yang ada di Papua dan Papua Barat untuk segera dibubarkan,” ujarnya.

Tidak hanya menolak Otsus, para demonstran juga mendesak manajemen PT. Freeport Indonesia agar segera membuka akses kepada karyawan dan buruh yang sedang melakukan mogok kerja di Tembagapura. Pihaknya mendukung mogok kerja yang dilakukan buruh dan karyawan PT. Freeport Indonesia di Tembagapura Timika.

“Kami mendesak kepada Presiden RI agar segera tarik militer organik dan non organik dari seluruh tanah Papua,” tegasnya.

Sementara itu, di Gapura Kampus Uncen Waena, mahasiswa juga menyuarakan aspirasi yang sama. Mereka meminta rektor dan pihak kampus Universitas Cenderawasih tidak melakukan revisi Undang-Undang Otonomi Khusus.

Koordinator Aksi, Vara Manu Iyaba mengatakan, mahasiswa Papua menolak Otsus jilid II. “Demo hari ini poin yang pertama kami masyatakat dan mahasiawa  Papua tolak Otsus jilid dua. Karena menurut kami Otsus tidak memberikan dampak yang baik bagi masyatakat Papua. Tetapi memberikan kekerasan pelangaran HAM dan ini malapetaka bagi Papua. Otsus menambah penderitaan masyarakat Papua,” sebutnya. 

Baca Juga :  Aktor Intelektual Perusuh Harus Diungkap!

Vara Manu Iyaba juga menuding penerapan Otsus tidak menguntungkan orang Papua. Selain itu, juga tidak perna memberikan hak seluas-luasnya bagi orang Papua.

Secara terpisah, Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustaf Urbinas melalui Kapolsek Abepura, AKP.  Clief Gerald Philipus Duwith, SIK., mengatakan, aksi demonstrasi damai yang digelar di dua lokasi berjalan aman dan lancar. Pihaknya telah memberikan pengamanan dan semuanya berjalan aman dan kondusif.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang melakukan demonstrasi. Karena bisa bersama-sama menjaga kamtibmas dan tetap berorasi di kampus dan tidak menganggu keamanan dan ketertiban secara umum di wilayah hukum Polresta Jayapura Kota, khususnya di wilayah hukum Abepura,” tutupnya. (bet/oel/nat)

Sejumlah mahasiswa saat menggelar aksi demo di Gapura Kampus Uncen Waena, Distrik Heram, Rabu (9/9). (FOTO: Noel Wenda/Cepos)

JAYAPURA-Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Dan Rakyat Papua melakukan aksi demonstrasi damai dengan agenda menolak Otonomi Khusus (Otsus) jilid II.

Aksi demo ini dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu di depan Gapura Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura dan Kampus Uncen Waena, Distrik Heram, Rabu (9/9).

Dari pantauan Cenderawasih Pos, para mahasiswa berkumpul di depan Gapura Uncen dengan melakukan orasi secara bergantian dan memegang spanduk bertuliskan tolak Otsus jilid II dan penarikan militer di seluruh tanah Papua.

Koordinator Demonstrasi Damai Penolakan Otsus Jilid II di Gapura Abepura, Nias Urupmabil mewakili para Front Mahasiswa Dan Rakyat Papua memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menolak perpanjangan Otsus jilid II di Papua dan menarik pasukan militer di Papua.

“Hari ini kita bisa lihat rakyat Papua tertindas di tanah sendiri, maka kami di sini karena Otsus sudah tidak berlaku di tanah Papua. Kita bersama-sama menolak Otsus jilid II dan jilid berapapun kita harus tolak,” ungkapnya saat berorasi. 

Baca Juga :  Aspirasi Dibawa ke Kantor DPRP dan Bukan ke Polda

Tidak hanya itu, para demonstran juga mendesak kepada lembaga Universitas Cenderawasih untuk tidak melakukan revisi terhadap Undang-Undang Otsus jilid II di atas penderitaan rakyat Papua. 

“Kami atas nama mahasiswa dan masyarakat Papua mendesak kepada tim Pansus dari 29 Kabupaten/Kota yang ada di Papua dan Papua Barat untuk segera dibubarkan,” ujarnya.

Tidak hanya menolak Otsus, para demonstran juga mendesak manajemen PT. Freeport Indonesia agar segera membuka akses kepada karyawan dan buruh yang sedang melakukan mogok kerja di Tembagapura. Pihaknya mendukung mogok kerja yang dilakukan buruh dan karyawan PT. Freeport Indonesia di Tembagapura Timika.

“Kami mendesak kepada Presiden RI agar segera tarik militer organik dan non organik dari seluruh tanah Papua,” tegasnya.

Sementara itu, di Gapura Kampus Uncen Waena, mahasiswa juga menyuarakan aspirasi yang sama. Mereka meminta rektor dan pihak kampus Universitas Cenderawasih tidak melakukan revisi Undang-Undang Otonomi Khusus.

Koordinator Aksi, Vara Manu Iyaba mengatakan, mahasiswa Papua menolak Otsus jilid II. “Demo hari ini poin yang pertama kami masyatakat dan mahasiawa  Papua tolak Otsus jilid dua. Karena menurut kami Otsus tidak memberikan dampak yang baik bagi masyatakat Papua. Tetapi memberikan kekerasan pelangaran HAM dan ini malapetaka bagi Papua. Otsus menambah penderitaan masyarakat Papua,” sebutnya. 

Baca Juga :  PKL Tak Boleh Lagi Jualan di Depan Kantor Gubernur 

Vara Manu Iyaba juga menuding penerapan Otsus tidak menguntungkan orang Papua. Selain itu, juga tidak perna memberikan hak seluas-luasnya bagi orang Papua.

Secara terpisah, Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustaf Urbinas melalui Kapolsek Abepura, AKP.  Clief Gerald Philipus Duwith, SIK., mengatakan, aksi demonstrasi damai yang digelar di dua lokasi berjalan aman dan lancar. Pihaknya telah memberikan pengamanan dan semuanya berjalan aman dan kondusif.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang melakukan demonstrasi. Karena bisa bersama-sama menjaga kamtibmas dan tetap berorasi di kampus dan tidak menganggu keamanan dan ketertiban secara umum di wilayah hukum Polresta Jayapura Kota, khususnya di wilayah hukum Abepura,” tutupnya. (bet/oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya