Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

STC-2023 Bakal Jadi Sektor Andalan Pariwisata Papua

JAYAPURA – Setelah terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB), praktis pemerintah provinsi Papua tak lagi memiliki festival andalan, seperti Festival Budaya Lembah Baliem, dan festival Asmat yang sudah terkenal di mancanegara,

kini Pemprov Papua mulai gencar untuk mendorong Sail Teluk Cenderawasih (STC) sebagai salah satu festival yang bisa menarik wisatawan mancanegara.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyatakan,  pihaknya akan mendorong Festival Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023. Menjadi sektor andalan pariwisata Papua setelah Festival Lembah Baliem dan Festival Asmat yang sudah digelar setiap tahunnya.

“STC 2023 bagian dari Pemprov Papua yang akan kita dorong setara dengan Festival Lembah Baliem atau Festival Asmat yang sudah mendunia,” kata Jeri kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/8).

Jeri berharap, STC 2023 dengan beberapa festival lainnya yang ada di Papua seperti Festival Danau Sentani, Festival Teluk Humbold dan STC bisa dikemas secara nasional. Bahkan bisa mendunia setara dengan Festival Baliem yang sudah dikenal.

“Kita harapkan STC seperti itu, kedepan diharapakan festival yang ada di tanah Papua bisa berurutan atau jaraknya berdekatan. Sehingga bisa menarik pengunjung dan tujuannya untuk mengenalkan potensi Papua ke luar, baik secara nasional maupun Internasional,” ucap Jeri.

Baca Juga :  Seharusnya Bicarakan Upaya Tindak Lanjut Penyelesaian Kasus HAM

Pihaknya akan mendorong STC-2023 setiap tahun digelar di tanah Papua, sementara festival yang sudah ada sebelumnya akan ditingkatkan. Sehingga bisa eksis di bumi cenderawasih. “Bahkan kita harapkan akan ada gagasan besar yakni akan ada Festival Otsus kedepan, kita akan bicarakan itu,” kata Jeri.

Selain itu Jeri menyampaikan, berbagai persiapan telah dilakukan dalam pergelaran STC-2023. Bahkan, sebelum hari H. Ada berabagi ivent yang telah dilaksanakan, kemudian ada kontrubusi SKPD seperti Dinas Kehuatan yang merevitalisasi Taman Anggrek dan Taman Burungnya, Dinas Perikanan dalam bentuk penguatan keunggulan sektor perikanan,  penyiapan motor tempel dan boat di sarmi, penyiapan keramba keramba di Yapen serta lainnya.

“Direncanakan, Presiden yang akan membuka STC-2023. Kita harapkan presiden yang buka sehingga gaungnya lebih besar,” harap Jeri.

Sekedar diketahui, STC-2023 resmi dilaunching pada (2-4/2) di Gedung Sarinah Jakarta. Dalam launching tersebut dimeriahkan pameran, tari tarian papua, pertunjukan musik dan penampilan artis Papua.

STC-2023 merupakan salah satu ivent yang masuk Kalender Pariwisata Nasional guna mengenalkan potensi bahari dan maritim  di Papua sebagai beranda  Indonesia di kawasan Pasific.

Selain itu, STC-2023 adalah giat kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat yang dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua sebagai Tim Asistensi Penyelenggaraan dan Pemerintah Kabupaten sebagai Penyelenggara

Baca Juga :  Terlibat Penjual Ribuan Amunisi, Tiga Oknum TNI Dipecat

Kata Jeri, STC-2023 juga merupakan salah satu kegiatan guna percepatan pembangunan Provinsi Papua karena masuk dalam salah satu agenda dari Rencana Aksi INPRES Nomor 9 Tahun 2020, tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang tertuang dalam Peraturan Menteri PPN / Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2021.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi menyebut, melalui STC-2023 yang akan diselenggarakan pada November mendatang, menjadi peluang untuk memperkenalkan pariwisata yang ada di bumi cenderawasih, dengan begitu perekonomian Papua akan semakin maju.

“Ini kesempatan baik yang harus dilakukan dengan optimal, agar para investor dapat tertarik berinvestasi di Papua. Apalagi bumi cenderawasih kaya akan alamnya serta panoramanya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Yimin Weya

Sebagaimana kata Yimin, untuk suskesenya acara tersebut. Pihaknya mengelontorkan dana sebesar Rp 1,8 M untuk melakukan pelatihan serta menyerahkan uang pembinaan kepada masyarakat di empat kabupaten yang menjadi penyelenggaraan STC.

Dimana dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). (fia/wen)

JAYAPURA – Setelah terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB), praktis pemerintah provinsi Papua tak lagi memiliki festival andalan, seperti Festival Budaya Lembah Baliem, dan festival Asmat yang sudah terkenal di mancanegara,

kini Pemprov Papua mulai gencar untuk mendorong Sail Teluk Cenderawasih (STC) sebagai salah satu festival yang bisa menarik wisatawan mancanegara.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyatakan,  pihaknya akan mendorong Festival Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023. Menjadi sektor andalan pariwisata Papua setelah Festival Lembah Baliem dan Festival Asmat yang sudah digelar setiap tahunnya.

“STC 2023 bagian dari Pemprov Papua yang akan kita dorong setara dengan Festival Lembah Baliem atau Festival Asmat yang sudah mendunia,” kata Jeri kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/8).

Jeri berharap, STC 2023 dengan beberapa festival lainnya yang ada di Papua seperti Festival Danau Sentani, Festival Teluk Humbold dan STC bisa dikemas secara nasional. Bahkan bisa mendunia setara dengan Festival Baliem yang sudah dikenal.

“Kita harapkan STC seperti itu, kedepan diharapakan festival yang ada di tanah Papua bisa berurutan atau jaraknya berdekatan. Sehingga bisa menarik pengunjung dan tujuannya untuk mengenalkan potensi Papua ke luar, baik secara nasional maupun Internasional,” ucap Jeri.

Baca Juga :  MRP: Mempertontonkan Pengelolaan Pemerintahan Yang Buruk

Pihaknya akan mendorong STC-2023 setiap tahun digelar di tanah Papua, sementara festival yang sudah ada sebelumnya akan ditingkatkan. Sehingga bisa eksis di bumi cenderawasih. “Bahkan kita harapkan akan ada gagasan besar yakni akan ada Festival Otsus kedepan, kita akan bicarakan itu,” kata Jeri.

Selain itu Jeri menyampaikan, berbagai persiapan telah dilakukan dalam pergelaran STC-2023. Bahkan, sebelum hari H. Ada berabagi ivent yang telah dilaksanakan, kemudian ada kontrubusi SKPD seperti Dinas Kehuatan yang merevitalisasi Taman Anggrek dan Taman Burungnya, Dinas Perikanan dalam bentuk penguatan keunggulan sektor perikanan,  penyiapan motor tempel dan boat di sarmi, penyiapan keramba keramba di Yapen serta lainnya.

“Direncanakan, Presiden yang akan membuka STC-2023. Kita harapkan presiden yang buka sehingga gaungnya lebih besar,” harap Jeri.

Sekedar diketahui, STC-2023 resmi dilaunching pada (2-4/2) di Gedung Sarinah Jakarta. Dalam launching tersebut dimeriahkan pameran, tari tarian papua, pertunjukan musik dan penampilan artis Papua.

STC-2023 merupakan salah satu ivent yang masuk Kalender Pariwisata Nasional guna mengenalkan potensi bahari dan maritim  di Papua sebagai beranda  Indonesia di kawasan Pasific.

Selain itu, STC-2023 adalah giat kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat yang dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua sebagai Tim Asistensi Penyelenggaraan dan Pemerintah Kabupaten sebagai Penyelenggara

Baca Juga :  Di Intan Jaya Seorang Montir Motor Dibacok OTK

Kata Jeri, STC-2023 juga merupakan salah satu kegiatan guna percepatan pembangunan Provinsi Papua karena masuk dalam salah satu agenda dari Rencana Aksi INPRES Nomor 9 Tahun 2020, tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang tertuang dalam Peraturan Menteri PPN / Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2021.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi menyebut, melalui STC-2023 yang akan diselenggarakan pada November mendatang, menjadi peluang untuk memperkenalkan pariwisata yang ada di bumi cenderawasih, dengan begitu perekonomian Papua akan semakin maju.

“Ini kesempatan baik yang harus dilakukan dengan optimal, agar para investor dapat tertarik berinvestasi di Papua. Apalagi bumi cenderawasih kaya akan alamnya serta panoramanya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Yimin Weya

Sebagaimana kata Yimin, untuk suskesenya acara tersebut. Pihaknya mengelontorkan dana sebesar Rp 1,8 M untuk melakukan pelatihan serta menyerahkan uang pembinaan kepada masyarakat di empat kabupaten yang menjadi penyelenggaraan STC.

Dimana dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya